Prolog - Kisah Baru Dimulai

Start from the beginning
                                    

Ah, di sini sangat damai...

Yah, damai, tapi cuma untuk sementara. Karena aku akan melakukan pekerjaan itu lagi besok.

(menghela nafas) Aku benar-benar bosan dengan pekerjaan itu. Aku tidak mau lagi melakukannya. Aku ingin melakukan hal 'lain'.

"Hei, Ciel. Apa kau punya saran? Apa kau juga punya hal lain untuk dilakukan? Atau kau mau tetap menontonku melakukan pekerjaan?" Aku berbalik ke Partnerku selagi berbaring di teras atau "engawa".

<< Saya memang punya saran, Master. Saya juga bosan menonton Anda melakukan itu sepanjang hari, >> tanggapnya.

Oh, sepertinya Ciel punya pendapat sama denganku kali ini. Dia benar-benar Partnerku.

"Lalu Ciel, mari kudengarkan."

<< Ya, Master. Bagaimana kalau kita pergi ke dunia lain atau ke bumi dan bersenang-senang dengan menjelajahinya? >>

Oh iya, aku punya kekuatan itu, [Teleportation]¹. Sebuah kemampuan untuk melampaui waktu dan ruang untuk mencapai waktu yang kau inginkan. Kemampuan ini juga membuatku bisa pergi ke dunia lain mana pun termasuk bumi kalau aku mau. Dan itu juga melampaui waktu, yang berarti aku bisa pergi ke Jepang zaman Edo atau bumi di masa depan pada abad ke-22 dengan mudah hanya dengan jentikan jari. Tapi...

"Ide yang bagus, Ciel. Tapi aku tak berpikir akan ada banyak hal-hal menarik untuk dilakukan di dunia lain atau bumi. Juga, para idiot itu, Veldora, Ramiris, dan Milim akan merasakan kita kalau kita pergi ke dunia lain. Lalu, mereka akan mengejar kita dan membuat keributan di sana. Dan hasilnya, kita tidak punya kesempatan bersenang-senang dan hanya mengawasi mereka. Itu menyebalkan."

***

(Sudut pandang Ciel)

Master benar. Mereka pasti akan merusak kesenangan kalau Master pergi ke dunia lain. Itu akan menyebalkan seperti yang Master katakan.

Tapi apa yang Master katakan sedikit aneh. Dia terus-terusan mengucapkan 'kita' dan 'kita'. Kenapa itu? Masterlah yang akan mengalaminya.

Namun, aku harus memberikan Master saran tentang masalah ini. Saranku selanjutnya adalah...

<< Lalu, Master, saran saya selanjutnya adalah, bagaimana kalau kita pergi ke masa lalu? >>

"Pergi ke masa lalu?"

Master tertarik dengannya, jadi aku akan menjelaskannya.

<< Benar. Pergi ke masa lalu. Bukan masa lalu dari 'dimensi' dunia ini, tapi masa lalu dari 'dimensi paralel' dunia ini. Master juga bisa meninggalkan sebuah [Multiple Parallel Existence]² dengan kekuatan dan kepribadian yang sama seperti Master sebagai pengganti Master yang pergi ke dunia lain. >>

Master memikirkannya selama beberapa menit. Sepertinya dia paham apa yang kukatakan. Yang kukatakan adalah, bahwa kami pergi ke masa lalu dunia ini dalam dimensi lain, atau masa lalu dunia ini dalam dimensi paralel. Jadi, Master akan memulai kembali perjalanannya di dimensi baru itu tanpa mengganggu dimensi yang sekarang ini. Tentu saja, dengan semua kekuatannya, tapi yang lebih penting, aku.

Tapi, Masterlah yang akan mengalaminya. Aku hanya menonton dari samping... tapi sebagai Partnernya, aku akan melakukan apa pun demi dia.

"Ide yang sangat bagus, Ciel. Seperti yang diharapkan darimu. Jadi, kita akan meninggalkan [Multiple Parallel Existence] kita di sini, dan kita pergi ke masa lalu dan memulai kembali perjalanan kita lagi.... Ya, itu menarik, Ciel!" Master sepertinya sangat tertarik.

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Where stories live. Discover now