part 1

335 26 0
                                    

Eungghh

Seorang gadis yang sedang berbaring di berangkar rumah sakit memegangi kepalanya yang sedikit ngilu, apa mungkin karna tertembak? Pikirnya,  tapi bukan kah yang tertembak dadanya kenapa kepalanya yang sangat sakit dan kenapa kepalanya yang di perban?.

Lamunganya seketika terhenti ketika mendengarkan suara  seseorang yang sangat asing di telinga nya, dia pun menolehkan kepalanya ke arah pintu dan melihat orang tersebut.

Tapi, Orang ini sangat asing, siapa dia?, apa dia melupakan orang yang dekat dengan nya? Apa dia amnesia?, Terus dimana bang Asha?. Argh terlalu banyak pertanyaan yang melintas di pikiran nya dan itu membuat kepala nya semakin sakit.

Seseorang yang sedari tadi memperhatikan nya pun mendekat dan berucap " Nara tidak apa - apa? "

Gadis itu hanya menggeleng sebagai jawaban.

" Mbo, panggilkan dokter ya? "

Lagi - lagi Gadis itu hanya mengangguk.

Jujur dia tidak mengenali orang ini, maka dari itu dia tidak bersuara. bukan kah sudah di jelaskan bahwa dia orang nya Sedikit Dingin apa lagi dengan orang yang tidak dia kenali, tapi bukan kah dia mengetahui nama nya?, Semakin dia berfikir maka semakin sakit kepalanya.

Ceklek

Suara pintu ruangan itu dibuka oleh orang tadi, di susul dengan dua orang yang berbaju putih yang di yakini sebagai dokter dan seorang suster.

Dokter tersebut mendekat dan memeriksa detak jantung nya  serta  beberapa bagian lainnya.

"ada bagian lain yang sakit?" tanya dokter tersebut dengan ramah.

Dia terlihat sangat cantik jika tersenyum. Batin Naraya.

Naraya hanya menggeleng sebagai pertanda tidak ada yang sakit, walaupun sebenarnya badan nya terasa remuk semua, Dia  sengaja menggeleng dan tidak mengangguk karna jika dia mengangguk pasti dokter cantik ini akan bertanya lagi bukan?.

# Naraya Pov

Saat ini aku berada d rumah sakit, tapi yang aku bingunkan di mana bang Asha?, Kenapa dia tidak ada d saat aku seperti ini?, Biasanya dia adalah orang yang selalu ada untuk ku.

Lamunganku terhenti setelah mendengarkan ucapan sang dokter
" Apa karena kepalamu terbentur sehingga menyebabkan kamu menjadi pendiam seperti ini? "

Apa maksudnya? Bukan kah aku memang seperti ini? Aneh._Batinq.

Aku hanya memandang dokter cantik ini dengan wajah bingun.

Dokter tersebut malah tersenyum melihat wajah bingun ku " Aku tau kamu orangnya pendiem tapi jika sama kita biasanya kamu cerewet "

Astaga,  apa dia mengenal ku, aku tidak mengenalnya. yang pertama aku tidak memiliki teman perempuan seingatku, apa lagi dokter dan kedua perempuan ini menggunakan penutup kepala. 

malas, aku pun bersuara " Siapa kalian? " Ucapku, kulihat raut wajah mereka terlihat bingung. kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaan ku?.

" Apa aku mengenal kalian? " Ucapku lagi. tapi, mereka malah cekikikan.

" Kau lucu sekali Nara, kamu mau ngeprenk kakak sama mbok jum? " Tanya Dokter ini seraya mencubit pipiku.

Ingin sekali aku menghempaskan tangan nya dengan kasar jika saja aku tidak mengingat jika dia lah yang menyembuhkan ku.

" Saya sedang tidak bercanda Dokter " ucapku, ku rubah saja nada bicaraku.

" Apa maksud mu Nara? " Ucap Dokter itu lagi.

NARAYA ( Revisi Setelah End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang