Part. 3

20.2K 486 7
                                    

Author POV.

Calia memakan rotinya dengan wajah cemberut, dari semalam perutnya lapar dan dia hanya makan roti saja dari tadi.

Bibi Anne terkekeh lucu melihat keponakan yang cemberut.

"Jangan marah Calia, di Italia memang susah dapat nasi tidak seperti di Indonesia atau negara Asia lainnya" kata bibi Anne berusaha membujuk keponakannya.

"Tapi bibi orang Indonesia dan Italia beda, orang ini belum makan namanya kalau belum bertemu nasi, beda sama orang Italia cuma makan roti saja kenyang, memang aku orang bule apa aku ini orang Indonesia asli Bi, bahkan Korea aja masih ada beras" gerutu Celia kesal.

"Hahaha ya udah nanti kita cari beras ya untuk kamu" kata bibi Anne.

Celia tersenyum lebar, akhirnya dia bisa mengucap say goodbye juga dengan potongan roti ini.

"Iya Bi" balas Celia semangat.

.............

Keheningan memenuhi kastil megah dan mewah yang berada di tengah-tengah hutan.

Ketegangan terlihat dengan jelas di setiap wajah pucat yang duduk di meja besar yang berisikan 50 ketua klan para Eugeuni klan terbesar di bangsa vampire.

Tuk...tuk....

Suara sepatu yang lembut menggema bagaimana lantunan indah mengisi keheningan di dalam kastil.

Semua orang yang berada duduk di meja panjang dan besar itu langsung bangun dan menundukkan kepalanya, saat melihat pria tampan dengan setelan jas putih dan yang bergitu kontras dengan rambut hitamnya ya indah.

Semua para bangsawan tahu siapa dia, Keilan Lowel Romano pemangsa tertinggi di rantai makanan bagi para manusia dan   yang selalu mengisi indahnya malam dengan keberadaan ekstensi mereka.

Tubuh para bangsawan yang berada di sana tanpa sadar gemetar ketakutan, tekanan yang mereka rasakan dari pria itu membuat mereka sabar setinggi apa kedudukan pria itu.

Mereka semua berlutut di bawah mata merah yang menatap mereka dingin, mereka hanya bisa berdoa jika malam ini bukan menjadi malam terakhir mereka hidup.

"Bangun"

Para klan Eugeuni langsung bangun dari lantai dingin yang bahkan tidak sedingin suara pria itu.

Keilan menatap satu persatu pengikutnya yang datang ke kastilnya.

Keilan berjalan kearah kursi paling depan dan hanya satu-satunya kursi yang berada paling tinggi dari kursi lainnya, seakan-akan menunjukan pada para bangsawan yang berada di sana siapa pemimpinnya.

Roy berdiri dengan setia di samping tuannya, dia meletakkan cangkir teh yang berisi darah segar di depan tuannya.

"400 tahun aku tertidur dan dunia ini terlihat sangat berubah" kata Keilan.

"SELAMAT ATAS KEBANGKITAN ANDA MY LORD" teriakan para bangsawan menggema di dalam kastil.

Keilan tersenyum saat melihat para serangan yang terlihat akan melakukan apa saja demi bertahan hidup.

Mereka tidak lebih dari pecundang yang bisa dia buat kapan saja saat dia tidak membutuhkan lagi.

"Mulai sekarang datang dan laporan kan para Roy apa saja terjadi di luar sana"

"Baik My lord" mereka semua mengangguk patuh pada perintah Keilan.

Jari-jari putih dan panjang memiliki Keilan mengetuk meja dengan pandangan dingin.

"Undang setiap klan mulai dari Werewolf, Mermaid, penyihir dan bahkan human aku akan membuat perjamuan besar dalam seminggu ke depan" perintah Keilan.

"Baik My Lord"

Keilan bangun dari duduknya dan berjalan pergi kearah kamarnya, dia terlalu muak jika harus berlama-lama di dalam satu ruangan dengan para tikus menyedihkan itu.

"My Lord tidak berubah dia masih seperti 500 tahun yang lalu" seorang pria dengan rambut putih dan terlihat seperti pria 60 tahun itu menyalahkan sepuntung rokok dari kantung jas hitamnya.

"Seperti dulu ? Apa anda pernah melihat beliau pak presiden ?" Seorang pria muda bertanya dengan semangat pada pria paruh baya itu.

"Ya dulu aku pernah melihat tuan, dia adalah pria yang sangat kuat dan berkuasa, semua orang tunduk di bawah kakinya tidak ada bisa menentang keputusan dan perkaranya, bahkan Roy pelayan  setiap beliau"

"Apa dia setampan itu dari dulu ?" Seorang wanita dengan gaun merah yang ketatnya bertanya para pria baya itu.

"Ya beliau ada karya seni sempurna, tidak ada bagian dari tubuh tuan yang tidak indah, tidak peduli pakaian atau sepatu apa tuan pakai dia tetap terlihat tampan"

"Tidak ada wanita tidak jatuh ke dalam pesona tuan, tapi tidak ada yang benar-benar bisa membawa tuan ke ranjang mereka, para wanita itu selalu berakhir menjadi mayat di esok harinya"

Para wanita yang awalnya terpesona dengan keindahan dan tampan Keilan gemetar saat dia mendengar pria paruh baya itu.

"Jangan banyak bicara Jon"

Roy berjalan kearah parah bangsawan dan memperingatkan presiden yang bernama Jon itu dengan keras.

"Tuan tidak akan memaafkan mu jika kau membuat kesalahan" Kata Roy.

Jon langsung bangun dari duduknya dan membungkuk kearah Roy.

"Maaf atas kelancangan saya tuan Roy, saya hanya membanggakan betapa indah dan tampannya My Lord" balas Jon dari pandangan matanya Roy tahu jika Jon adalah pengikut yang paling setia pada tuannya dari pada bangsawan yang lainnya.

"Ya lain kali jangan terlalu berlebihan tuan tuan tidak akan suka" kata Roy..

"Baik tuan Roy, kebetulan anda ada di sini saja ingin memberikan satu cincin anti sinar matahari, agar tuan bisa pergi keluar tanpa takut dengan sinar matahari" kata Jon semangat.

Dia langsung membawa koper kecil dan membuka isinya, Jon menyerahkan kotak kecil berwarna hitam pada Roy.

Roy membuka kotaknya dan melihat cincin putih dengan Berlian biru indah, Roy tahu ini artefak kuno yang hanya berada di abad 15, cincin ini adalah berlian murni bulan biru, yang bahkan keberadaannya sangat sulit di cari.

"Dari mana kau mendapatnya ini ?" Tanya Roy.

"Saya mendapat dari tokok lelang di Amerika dan ini adalah berlian yang sangat mahal tuan Roy" Jon tersenyum dengan penuh arti.

Roy mengeluarkan sebuah botol kecil dari saku seragam pelayannya.

Jon tersenyum lebar dan melihat ramuan arufu ramuan yang membuat yang meminum menjadi lebih awet muda dan panjang umur.

Dan tentu saja para manusia akan tertawa saat mendengarnya, tidak ada percaya dengan mitos itu, tapi para mahkluk penguasa malam itu tahu jika ramuan arufu adalah ramuan yang nyata dan benar adanya.

Bukan sekali dua kali bangsawan dari bangsa vampire dan bangsa lain mencoba untuk mendapatkan ramuan itu tapi gagal.

Tidak ada bisa merebutnya atau Mendapat cara untuk membuat ramuan itu.

"Senang berbisnis dengan anda tuan Roy" kata Jon.

"Sekarang saya tahu kenapa Mu Lord tidak pernah membuang anda, kemampuan dan keterampilan bisa membuat anda terbebas muda tapi anda tetap memiliki berdiri di sampingnya Tuan" kata Jon.

"Karena itu adalah tempat ku, di samping tuan Keilan Lowel Romano adalah tempat ku" jawab Roy membuat para bangsawan menutup mulut mereka.

................

TBC

Jangan lupa komen yang Like ya say

Makin banyak like dan komen kalian makin rajin mami update

Komen dan like kalian itu sangat berpengaruh buat mood aku



Sex with Vampire Where stories live. Discover now