NatTroy - 1

17.7K 710 5
                                    

Semakin siang semakin ramai saja di jalanan ini. Apalagi yang mendominasi adalah para anak-anak high school yang merayakan kelulusan mereka dengan cara konvoi bersama.

Aku hanya duduk lesu di rooftop mall ini. Aku bukan pegawai mall atau pemilik mall, aku hanya seorang pengunjung mall yang diam-diam naik ke atas gedung mall ini.

"Tuhan, apa aku salah menyukai dia? Memilikinya pun apa aku salah?" teriakku.

Aku mengeluarkan keluh kesah yang sejak semalam aku pendam sendiri. Saat tahu gadis pujaanku ternyata sudah punya pacar. Selama lima tahun aku hanya memendam perasaan padanya saja. Rasanya ingin aku mati. Tidak ada guna lagi hidupku ini. Aku sudah berdiri di ujung pembatas gedung mall. Tinggal satu langkah lagi dan aku pastikan tubuhku akan jatuh tepat di pelataran parkir mall. Aku akan masuk headline news di beberapa surat kabar lokal.

"Hey siapa kau berisik sekali?" aku kaget lalu mundur selangkah karena tiba-tiba seorang gadis membentakku dari belakang. Aku menoleh dan melihat siapa sih orang yang sudah menggagalkan rencana bunuh diriku.

"Kau siapa?" tanyaku. Gadis berambut coklat panjang sebahu itu mendekat ke arahku. "Kau yang siapa? Aku penghuni rooftop ini. Pergi kau! Mengganggu waktu istirahatku saja" jawabnya.

Aku akhirnya turun dan kini aku sudah menghadap di depan gadis itu.

"Apa? Kau mau apa lihat-lihat aku seperti itu?" gadis ini sungguh galak. "Akan aku laporkan pada pemilik gedung kalau kau naik kesini tanpa izin" oh rupanya dia sedang mengancamku.

"Kau sendiri sedang apa disini? Istirahat di atap gedung mall. Apa kau gelandangan?" balasku sarkatis.

"Aku bekerja di gedung ini. Jadi aku bisa naik kesini kapan saja. Dan silakan kau pergi"

Aku menatap bola mata biru si gadis manis ini. Wajahnya cantik dengan pipi merah jambu serta bibir mungil tanpa lipstick.

"Apa? Kenapa kau suka sekali memandangku seperti itu?" aku singkirkan jauh-jauh pujianku barusan untuk gadis ini.

Sial, sepertinya aku gagal untuk bunuh diri hari ini.

◆◆

Aku lajukan kencang mobilku membelah malam. Aku tak peduli kalau aku harus menabrak apapun di depanku. Bahkan aku berharap kalau aku langsung mati saja.

Bayang-bayang gadis idamanku diambil orang lain membuat aku makin gila menginjak pedal gas sampai full.

Shit! Di depanku melintas seorang pemuda mabuk dan otomatis membuatku banting stir ke kiri yang ternyata di depan ada sebuah kedai kecil pinggir jalan.

Yang aku tau sekarang aku sudah dalam posisi mencium stir mobil.

Beberapa orang berteriak dan memaki ku bersamaan.

"Hey ganti kedai yang sudah kau rusak bung! Atau kau akan dilaporkan pada polisi!" dalam setengah sadar, aku melihat seorang pria tua memakiku. Itu pasti yang punya kedai.

Susah payah aku keluar dari mobilku yang ringsek. Sepertinya aku tidak mengalami luka-luka parah. Kenapa aku tidak mati saja sekalian.

"Hei kenapa kau diam? Ganti sekarang juga!"

Aku merogoh saku celanaku mencari dompet. Lalu ku keluarkan kartu kredit dan ATM ku kepada si pemilik warung.

"Bodoh, mana punya aku mesin ATM" hardik pak tua itu. Aku menghela nafas jengah.

Dia yang bodoh, seharusnya ambil saja kartu kreditku dan dia bisa ambil sesuka hatinya.

"Tuan Hans ada apa?" tiba-tiba suara seorang gadis terdengar. Aku menelengkan kepalaku karena aku ingin lihat siapa gadis itu.

Mataku membulat. Ternyata gadis itu! Gadis yang sama saat aku berada di atas rooftop tadi siang.

Kini gadis itu berjalan perlahan ke arahku yang masih berdiri meski kepalaku sakit.

"Baiklah tuan Hans, ini uang pengganti untukmu. Selebihnya kau bisa tagih orang ini sesuka hati tuan. Saya permisi" aku melihat gadis itu memberikan si pak tua sejumlah uang. "Tidak perlu kau yang mengganti. Biarkan saja dia yang ganti" sanggah si pak tua. Sombong sekali dia, memang dia itu siapa memberikan uang ganti rugi.

Gadis itu kembali berjalan tanpa menghiraukan panggilan pak tua. Aku bangkit dan segera menghampirinya.

"Ini, kau bisa ambil semua uang yang masih ada di kartu kreditku" aku memberikan pak tua dua buah kartu kreditku dan secepatnya aku berlari mengejar gadis bermata biru itu.

Cepat sekali jalannya. Apa dia itu hantu? Bahkan dua kali aku mencoba bunuh diri, dia selalu datang.

"Kau mengikuti ku?" aku kaget dan berbalik. Ternyata gadis yang aku cari keluar dari balik sebuah pohon besar.

"Apa mau kau?" tanyanya pedas.

"Aku hanya ingin mengembalikan uangmu. Apa dekat sini ada ATM? Kau boleh ikut aku biar aku cepat-cepat terlepas dari hutang"

"Nanti saja"

Nanti saja? Memangnya kita akan bertemu lagi? Oh kurasa ini yang terakhir kalinya.

"Hey nona kau tidak bisa seenaknya pergi. Hey!"

♥♥♥♥♥

"Sudah. Jadi aku sudah tidak ada hutang lagi padamu nona. Terima kasih" kataku. Gadis itu hanya menggumam tidak jelas kemudian dia pergi. Gadis sombong.

Setelah gadis itu pergi, aku kembali menuju warung yang sudah aku hancurkan tadi. Aku tidak mau disebut orang yang tidak bertanggung jawab.

"Lain kali kau harus berhati-hati bung. Untung saja kau tidak mati dihajar massa" kata pak tua itu. Bahkan aku sekarang membantunya membereskan sisa-sisa warungnya yang hanya ada kursi plastik dan tenda besar sebagai atap.

"Maaf tuan. Oh ya, kau mengenal gadis yang memberikanmu uang tadi?" tanyaku. Pak tua itu nampak sedikit berpikir. "Oh dia? Tentu saja aku kenal. Dia salah seorang pelangganku yang baik"jawabnya berapi-api.

"Namanya?"

"Aku tidak terlalu tau nama lengkapnya. Tapi aku sering memanggilnya Natt"

Natt? Aku mengulangnya dalam hati.

◆◆

Aku kembali ke rumah orang tuaku. Sebenarnya aku punya apartemen tapi hari ini aku sedang ingin menikmati segelas mocca hangat buatan Mom Julie-asisten rumah tangga-di rumah orang tuaku.

Dia seorang wanita tua yang sudah dianggap keluarga oleh kami. Sejak kecil kalau orang tuaku pergi, Mom Julie akan merawatku dan kedua kakak laki-lakiku.

Astaga, aku lupa mengenalkan diriku. Rasanya sejak tadi siang aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya aku bunuh diri. Baiklah, namaku Troy Collins. Pria single usia 24 tahun. Pekerjaan sebagai Presiden Direktur di perusahaan milik papaku.

Kalau menurut kalian, aku pasti tampan atau keren kan? kalian salah besar. Aku bisa dibilang kurang bergaul alias nerdy.

Dengan kacamata bening berukuran besar dan dengan tatanan rambut klimis. Aku selalu menggunakan stelan jas hitam dengan kemeja hitam-tak pernah warna lain-

Maka dari itu aku tidak pernah percaya diri jika dekat-dekat dengan lawan jenis. Aku cukup memendamnya saja.

Cukup aku memperkenalkan diriku. Dan..inilah kisahku.

NatTroy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang