Way to go

3.4K 271 124
                                        

Mix POV

"Aku akan membantu di perkebunan menggantikan Win"

"Kau yakin Mix?" Ucap laki-laki tua yang tak lain adalah ayah Win,.dia seorang kepala desa di sini.

"Tentu" aku tersenyum

"Kalau begitu aku akan membantumu mengurus si kecil Edin" ku menoleh pada Khaotung yang baru saja berbicara.

"Kau harus kembali ke Bangkok"

"Tidak aku mau di sini saja"

"Tuan Podd pasti merindukanmu"

"Heh aku tak perduli"

hem... Khaotung ternyata masih tak mau memaafkan kekasihnya, Padahal ini hanya kesalah fahaman.

"Heih pendek pulang sana, ini wilayahku jadi aku yang harus menjaga Mix"

Plak!

"Awhh Pao sakit"

lagi-lagi ayah dan anak itu bertengkar.

"Sejak kapan ini jadi wilayahmu sedangkan kau menunggu aku mati baru mau kembali ke sini huh?!"

menggeleng, kapan mereka bisa akur jika seperti ini.

"Kau lihatkan Mix betapa kejamnya pria tua ini pantas saja ibuku meninggalkkannya wek"

"Heh! Kau anak nakal kemarilah" sekarang malah bermain kejar kejaran.

"Ohya apa kalian masih menjual daun teh dengan harga murah ke pengepul itu? Dulu paoku menyarankan untuk mengolahnya sendiri kan?"

"Biayanya akan lebih besar jika kami melakukan itu Mix dan kau tau sendiri susah mendapatkan modal awal"

Aku tersenyum lembut.

"Itu kenapa aku di sini, kita bisa mengolah sendiri hasil panen kita dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, kita hanya harus menemukan investor yang bersedia memberikan kita modal"

"Tapi Mix kami tak tau caranya"

Aku berjalan dan menepuk bahunya.

"Tenang saja tuan, itu kenapa kakekku menyekolahkan aku di universitas terbaik di Thailand"

sebenarnya bukan hanya kakekku tapi masih ada campur tangan tuan Watthana

"Terimakasih Mix, aku senang kau kembali"

Mengangguk, aku juga senang... Dengan menyibukkan diri dengan berbagai hal aku bisa melupakan Earth, terlebih aku juga harus memenuhi kebutuhanku dan Edin putraku. Ini kehidupan baru kami, mari menutup pintu masa lalu dan membuka gerbang untuk berjalan maju... Semangat Mix.

Semua di mulai dari awal hari dan hanya ada  bahagia untukku dan putraku...

Aku membantu di perkebunan sekaligus menyapa semua orang yang dulu pernah menghujatku dan pao tapi aku akan membuat mereka mencintaiku dengan bersikap ramah dan membantu. Selain itu aku harus menyusun dan merancang perangkat  dokumen untuk meraih investor sesuai dengan apa yang telah ku katakan sebelumnya.

Hufff... Cukup menguras tenaga namun..

Ketika rasanya melelahkan. Aku hanya meregangkan ototku sejenak dan kembali mendapatkan tenaga dengan melihat wajahnya.

Putraku yang manis, kau semangatku sayang.

Cup~

Cup~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Obvious (END)Where stories live. Discover now