UNDER REVISION
Asahi yang pindah ke kediaman lama milik Ibunya dulu, bertemu dengan laki - laki yang mengaku selalu menunggu sang pemilik pondok itu kembali. Jaehyuk mencintai gadis yang menolongnya dulu hingga sekarang, namun justru bertemu dengan...
Yeorobunnnn~, i cried a lot after reading all of your comments 😭
Emang kerasa tiba - tiba banget sih, tau - tau udah end aja, tapi sedari awal emang cerita ini berakhir sampai situ dan belum kepikiran mau lanjut yang bagaimana. Since a lot of you asking for epilog, bonchap and sequel, i will try and think about it :')
and here i give you an epilog (bonus menyusul), it might be weird dan gak ada conflik apapun di dalamnya so it might be a bit boring but please enjoy 😭😂
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
"Jaehyuk, kau tak perlu menggendongku." Ucap Asahi.
"Yah, katakan itu setelah kau ingat caranya berjalan." Jawab Jaehyuk dengan senyum miring di wajahnya, "Apa kau pikir aku akan membiarkanmu jatuh lagi dari kasur?"
Asahi pun memutar bola matanya kesal, namun apa yang dikatakan Jaehyuk juga memang kenyataannya. Baru saja Asahi mencoba untuk turun dari kasur, yang ada dirinya langsung jatuh ke lantai karena terlalu lama tidak menggerakkan kakinya. Dan beginilah Asahi saat ini, digendong bridal oleh Jaehyuk dan dibawa keluar ke teras depan.
Asahi memicingkan matanya karena cahaya matahari sore, lama sekali dia memejamkan matanya hingga melihat keluarpun terasa aneh. Pandang rumput tumbuh dengan subur, bahkan ada pula bunga - bunga liar tumbuh disana. Asahi pun seketika membuka matanya lebar - lebar, begitu pula dengan mulutnya.
"Indah sekali." Ucapnya.
Lalu dari kejauhan, terlihat sesuatu yang bergerak keluar dari hutan. Asahi dan Jaehyuk pun sama - sama memicingkan matanya. Terlihat seseorang mengendarai gerobak dengan kuda yang menarik mereka. Orang itu bergerak semakin dekat. Asahi pun membelalakkan matanya lebar - lebar.
"Ayah!" Pekik Asahi.
Asahi yang semula lupa caranya berjalan itupun langsung melompat dari gendongan Jaehyuk dan berusaha mendekati mereka, membuat Jaehyuk terkejut memperhatikannya. Meski masih sempoyongan dan jatuh beberapa kali, Asahi tetap mencoba berlari ke arah mereka.
Hamada yang melihat putranya berlari mendekatinya dengan masih memakai piyama putihnya pun terkejut, Hamada langsung melajukan kudanya lebih cepat, membuat kedua anak perempuannya di balik gerobak pun tersentak kaget dan perpegangan erat pada pagar gerobak.
Hamada pun menghentikan kudanya begitu berada di dekat Asahi dan langsung melompat turun, melaju ke arah putranya dan mendekapnya erat, menopang tubuh Asahi yang masih terus jatauh ke tanah berulang kali. Asahi pun balas memeluk sang ayah, membenamkan wajahnya dalam - dalam ke balik bahu pria besar itu.
"Syukurlah kau sudah bangun..." Ucap Hamada dengan suara yang parau, "Maaf karena kami baru bisa kemari sekarang.."
Asahi pun menggelengkan kepalanya ribut di balik bahu sang Ayah, "Tidak apa, aku senang bisa bertemu dengan Ayah."