CHAPTER 1

3.6K 353 8
                                    













Mobil telah berhenti pada tempat yang dituju. Tapi remaja yang lengkap dengan seragam sekolah itu masih enggan beranjak dari duduknya. Sekedar menatap objek depannya saja ia malas, seakan-akan hal itu tidaklah penting dalam kehidupannya. Kim sunoo terlalu acuh sampai-sampai membuat ibunya yang berada dikursi kemudi menghela nafas berat.

"Sampai kapan kau mau diam, Kim sunoo? Tak ingin keluar? Bel sekolah akan segera berbunyi." Tanya sang ibu.

Meski dengan menggerutu Kim sunoo mulai beranjak keluar mobil. Tanpa babibu ingin segera masuk sebelum suara sang ibu menghentikannya.

"Sunoo.."

"Apa lagi?"-sunoo berbalik dengan malas-"bukankah tadi kau menyuruhku masuk?"

Meski perkataan yang dilontarkan Kim sunoo terdengar tidak sopan, tak membuat wanita berusia empat puluh lima tahun itu marah dan tersinggung, Nyatanya ia hanya tersenyum masam. Ia menyadari, bahwa ini semua juga merupakan kesalahannya yang tak terlalu memiliki waktu bersama putra tunggalnya. Ia terlalu sibuk akan perkerjaannya.

"Belajarlah dengan baik. Pulang sekolah kau akan dijemput oleh pak han, sampai jumpa. "sunoo hanya mengangguk malas mendengar penuturan ibunya.

Setelah mobil sang ibu menjauh dari area sekolah, Kim sunoo berbalik melangkah masuk. Matanya menengadah menatap tulisan besar sebelum memasuki sekolah. Nama Myungil high school terpampang jelas dan besar digerbang masuk. Ia menghela nafas penuh frustasi, untuk dua tahun terakhir ini ia akan menghabiskan masa belajarnya disekolah ini.

Sungguh ironis,

Karena ia sama sekali tak menginginkan bersekolah disini, tapi ucapan sang ibu adalah mutlak.

"Apa aku juga akan sekelas dengannya? Aissss...tersiksalah kau Kim sunoo." Dalam perjalanan nya menuju ruang wali kelas sunoo masih saja menggerutu sampai-sampai tak menyadari ada orang lain juga dari arah berlawanan yang berjalan sambil menunduk memainkan ponsel.

Brukk!!

Tabrakan tak terelakkan.

Keduanya terjatuh kelantai dengan kerasnya dan sunoo yang mulai menyumpah serapahi orang dihadapannya ini dalam hati. Oh tuhan! Apa orang ini tak punya mata? Pikir sunoo tanpa melihat pada dirinya sendiri.

"Eh maaf aku tidak sengaja, apa kau baik-baik saja?" Orang itu bertanya dan hanya dibalas deheman pelan dari Kim sunoo. Mata sipit sunoo melihat pada nametag yang orang itu kenakan. Tertera nama Nishimura Riki.

"Lain kali gunakan matamu jika berjalan." Ucap sunoo kemudian pergi tak sepata kata lagi.

Orang yang ditabrak sunoo hanya terdiam sebentar memandangi punggung kim sunoo yang mulai menjauh. Pikirnya sunoo merupakan orang yang kurang sopan dan sombong.

"Apa dia murid baru? Tatapannya sangat menjengkelkan."

.

.

.

.

.
Masih lima menit lagi hingga bel berbunyi membuat suasana salah satu kelas dua itu sangat riuh. Beberapa murid bahkan masih belum memasuki kelas. Beberapa Bangku masih terkihat kosong. Riuhnya kelas akhirnya membuat salah satu siswa yang sedari tadi menidurkan kepala pun terbangun perlahan.

HIDDEN ; step to adulthoodWhere stories live. Discover now