18 › jung jaemin arguing with jung sungchan

Comenzar desde el principio
                                        

Renjun menetralkan deru nafasnya yang memburu mendengar suara lembut kekasihnya, dia rindu tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

"aku baik-baik saja, bagaimana dengan kamu?"

"aku.. tidak baik-baik saja saat tau keadaanmuㅡ"

"lalu kenapa tidak kemari bersama Liu?" tanya Renjun, sedangkan Shuhua yang ada di Taiwan tengah mati-matian menyembunyikan suara isak tangis kecil yang kembali muncul setelah mendengar suara pemuda yang ia hianati.

"Shua, are you okay?" Renjun kembali berujar, "Shua?"

"Renjun.. maaf, lets break up."

nafas Renjun tercekat begitu kalimat akhir dilontarkan gadisnya, "what? why?"

Yangyang masih berdiri disebalah Renjun pun keheranan, "kenapa Jun?"

disebrang negara sana, Shuhua menarik nafas panjang lalu dihembuskan secara berat, "lets break up Renjun! aku tau Yangyang sudah memberitahumu segalanya tentangku, aku tidak pantas untuk bersama pemuda tulus sepertimu.. maafkan aku."

"tapi, Shuㅡ "

"sudah Renjun, aku tidak tahan."

ㅡpip

"ada apa?" Yangyang mengambil ponselnya, "Renjun?!" panggilnya karena Renjun tak merespon.

"dia mengakhiri hubungan."

ㅡhow to share?ㅡ

Sungchan? si bungsu Jung yang pekerjaannya hanya diam dikamar dan hanya keluar rumah jika ada masalah dengan organisasinya, kini ditugaskan mengurusi adiknya, Jung Junyi.

the real poor Sungchan.

wibawanya sebagai leader undermask terinjak karena harus menemani bermain si bungsu angkat.

"heh! anak pungut, makan dulu."

"Sungchan!" teriak Taeyong dari meja makan.

Sungchan mengangkat paksa tubuh bocah tujuh tahunan itu lalu didudukan disalah satu kursi makan, "bu! sewa babysitter saja, aku lelah kalau harus terus-terusan menemaninya bermain!" iya, sejam setelah diolesin salep oleh Jeno, tiba-tiba bubunya memberi Junyi padanya dengan alasan bubu sibuk dengan perilisan produk baru, sempat bertanya dimana Mark? bubunya hanya menjawab; Mark lagi ada urusan terus Sungchan batin dikata aku gak ada urusan apa? tau begini kerepotan lebih baik tidak usah adopsi! dan akhirnya Sungchan menurut menemani Junyi main sampai jelang jam makan malam.

gila gabut banget aku keluh Sungchan dalam hati kala Junyi mengajaknya main petak umpet tadi.

"yaelah, berkacalah! dulu kau main keliling lapangan golf dan siapa yang menemanimu dulu?" celetuk Jaemin, rasa jengkelnya tadi siang masih tersisa.

"itu beda, hyung!"

"tidak apa-apa, kamu kan tidak pernah merasakan posisi hyung." sambar Taeyong santai, "jadi satu adek tidak apa-apa kan? tidak malu apa dengan Mark yang bisa mengurus tiga adiknya?"

Sungchan mendengus kesal, "itukan waktu Mark hyung belum sesibuk ini dan lagi aku sibuㅡ"

"sibuk bikin ulah baru?" Jaehyun menyambar dengan senyum menjengkelkan.

"dad!" pekik Sungchan melotot kearah Jaehyun yang malah tertawa puas.

"Jeno dan Mark kemana, Min?" tanya Taeyong.

"Jeno.. tadi siang pulang tapi kembali lagi ke kantor kalau Mark hyung katanya masih ada urusan sama anggota undermask." jawab Jaemin secara lugas.

"kenapa Mark pergi ke markas?" alis Sungchan naik, bingung karena Mark itu tergolong jarang mau mengurus undermask.

"kan kamu dan Mark tukeran pekerjaan, bagaimana sih? lupa? banyak ulah sih." sindir Jaemin dengan nada julid.

Sungchan langsung menoleh kearah Jaehyun, "itu beneran aku harus ke kantor Jung setiap pagi??"

"iyalah, itukan hukuman untuk kamu karena bikin Renjun masuk rumah sakit." sela Taeyong yang sibuk menyuapi Junyi.

"tapi itukan aku tidak sengaja, salah Renjun menyebrang tidai lihat jalanan!" sergah Sungchan.

"besok pagi Seo Haechan menunggumu diruangan Mark karena ada meeting dengan klien, jangan sampai telat masuk kantor Sungchan." Jaehyun melempar senyum khasnya pada Sungchan, senyum yang hanya dimengerti anak-anaknya, senyum ramah penuh makna tekanan.

Sungchan tertekan, sekali masuk ke kantor langsung dihadapkan oleh meeting dengan klien, bukan perkara dia tidak mengerti urusan bisnis karna sesungguhnya dia sama handalnya seperti Mark begitu juga si kembar.

hanya saja Sungchan terlalu malas untuk terjun langsung ketempat mengurusi pekerjaannya, diingatkan lagi kalau pekerjaan Sungchan hanya memantau pekerjaan anak anggota undermask saja.

tapi untuk kali ini, ayo katakan poor untuk Jung Sungchan.

berniat menyandarkan pungungnya ke sandaran kursi makan, tanpa sadar Sungchan justru menekan memar akibat pukulan dari Jaemin, "akh.. shit!"

"kenapa, Chan?" tanya Taeyong khawatir bersamaan Jaemin yang menatap Sungchan karena sudah bersiap siaga satu jika Sungchan membuka mulutnya perkara tadi siang.

Sungchan hanya bisa keep smile dari pada dihabisi Jaemin, "tidak.. bu, nasibku akhir-akhir ini sial sampai tubuhku rasanya remuk."

2. How to share? Donde viven las historias. Descúbrelo ahora