[2] Dia Orang Itu

76 6 0
                                    

~Never lose tawakkal. Your time will come. Your prayers will be answered. You'll be where you want to be. Just don't lose Allah. Enjoy the life He gave you. Appreciate your blessings. He hears your prayers and knows your needs. Everything will come to you in due time~ 

AHMAD NUR AMIRUL AZ-ZAKI AL-ABQORI

---------------------------------------------------------------------------------------------

'Jangan-jangan dia'

Monolog Aimi terputus dengan kedatangan umanya di teras ndalem.

"Eh Kyai Hamdani sama Bu Nyai Fatimah sudah sampe toh. Kok ga manggil uma sih? Pangling yah Aimi?" ucap Bu nyai Aminah dengan nada menggoda Aimi.

Aimi yang masih ga bisa menguras otaknya dengan baik langsung pamit ke Uma nya untuk menghantar berkas ke bahagian pengurusan pesantren. 

"Aimi pamit yah uma mau hantar berkas ke pesantren" ujar Aimi sedikit berbisik ke uma nya.

"Abi, Ummi Syirah pamit yah mau hantar ini ke pesantren" Aimi berkata sambil menyalami tangan lembut bu nyai Fatimah dan bergegas pergi.

"Lagi grogi tuh Syirahnya, Amru" ucap Kyai Hamdani ke putranya yang masih setia melihat lantai teras ndalem. Di dalam tundukannya, dia tersenyum tapi tidak tau untuk apa tujuannya. 

"Udah deh. Monggo masuk Gus, Ning, Nindi, Amru" Bu Nyai Fatimah mempersilahkan tamunya masuk ke ruang keluarga ndalem.

Amru yang menunggu sebentar di luar berlari ke mobilnya lalu mengambil botol mineral yang terdapat di nakas mobil. "Gini rasanya ketemu jodoh" gumam Amru pelan tapi tetap dapat didengari oleh seseorang yang kebetulan mau masuk ke ndalem.

"Lho Cak Amru. Kok ga ikut masuk. Kesambet?" Ucap Amirul yang barusan pulang dari Usrah di masjid pesantren.

"Eh Gus Zaki. Mboten kesambet lho. Nih hilangkan grogi" kata Amru sambil menunjukkan botol mineralnya ke Amirul.

"Hah? Grogi karna?" Amirul kaget tapi sempet-sempetnya ngakak.

Amru yang baru nyadar dia keceplosan langsung menepuk jidatnya pelan. 'Kamu kenapa sih Amru' kata Amru di dalam hati.

"Udah deh ga usah bengong. Ayuh masuk" ucap Amirul santai. Kenapa ga di goda Amrunya? Yah karna Amirulnya aja ga tau rencana orang tuanya dan orang tua Amru apa.

"Oh ya. Emang ke sini ngapain? Lagian udah lama banget ga sowan ke sini. Udah nikah Cak?" Amirul menembak Amru tapi tidak menggunakan peluru. Amru yang mendengar pernyataan terakhir itu cuman bisa pegang baju kokonya dengan erat. 'Emang Gus Zaki ga tau ?' Amru monolog.

"Ga nyangka yah ana lagi ngomong sama tembok. Sudah jomblo mana ngomong sama tembok lagi" Amirul mengeluarkan muka ngenes nya. Amru yang sadar udah ngacangin Gus Zaki langsung memegang pundak Gusnya itu.

"Santai Gus. Ana aja masih jomblo kok. Maaf tadi tu kaget kok nanya soal nikah. Gus aja belom nikah masa saya nikah dulu" Amru coba mencairkan suasana tetapi hatinya masih ada rama-rama.

"Lah samaan jomblo ternyata HAHAHAHAHAHA" Amirul ngakak keras.

Mereka menyambung langkah mereka yang sempat terpotong gara-gara pertanyaan Amirul.

Tawakkal CintaWhere stories live. Discover now