Part 6

885 85 19
                                    

Mungkin part ini gk sesuai eksperasi kalian jadi aku minta maaf banget soal ini








Selamat membaca. Semoga suka ya...😀

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kerajaan barat saat ini mengalami kondisi dimana tekanan yang begitu kuat hingga membuat orang orang disana bergidik ketakutan.

Sesshomaru di selimuti oleh kemarahan dengan sempurna. Ia ingin membunuh saat ini, jiwa di dalam dirinya meronta untuk segera keluar agar ia dapat membunuh dengah begitu keji. Tapi ia tidak bisa, jiwanya berkeinginan untuk membunuh sang Ibu begitu besar.

Berusaha untuk menahan untuk tidak menghancurkan Istana yang telah di bangun ayahnya, sebagai penyalur jiwa membunuhnya.

Sesshomaru masih mencoba tenang dengan segelas minuman di tangannya, mencoba untuk menenangkan diri.

Malam kian larut, Sesshomaru mengingat kejadian sore tadi. Dimana Inuyasha anjing kesayangannya di tampar tepat di hadapannya oleh ibunya sendiri.

Ia tidak dapat melakukan apapun saat itu, Sesshomaru masih kaget dengan apa yang terjadi hadapannya. Ia ingin menolongnya tapi tidak bisa, mengejarnya pun tidak mungkin. Ia ingin mengejarnya tapi ibunya melarang, ia tak bisa membantah kepada sang ibu.

"Haahh..." menghela nafas, itulah yang Sesshomaru lakukan saat ini. Menatap langit yang begitu cerah malam ini, ditaburi dengan begitu banyak bintang dan bulan sebagai pelengkap.

Sesshomaru memandang bulan di langit sana terus-menerus. Malam ini adalah bulan purnama, dimana bulan akan bersinar dengan terang dan begitu bulat di langit tanpa awan.

"bulan penuh?" Sesshomaru mengingat sesuatu. Malam ini adalah malam dimana Inuyasha anak anjing kesayangannya berubah.

Berdiri dan melompat melalui jendela kamarnya, ia tidak peduli jika tempat yang baru saja ia lewati begitu tinggi. Rasa panik menutupi segalanya.

Sesshomaru berlari menuju arah hutan terlarang yang berada tidak jauh dari istana miliknya. Hutan itu di huni oleh para youkai yang gila, tidak memiliki rasa simpati terhadap sesama makhluk lain.

Semakin cepat Sesshomaru berlari, kini ia berada tepat di pinggir hutan itu. Masuk dengan perlahan dan hati-hati. Ia tidak ingin menimbulkan keributan disini.

Semakin dalam, Sesshomaru menemukan sebuah gubuk tua tepat berada di tengah hutan. Sesshomaru mendapati bau Inuyasha dan seseorang di sini. Sepertinya ada yang baru saja menculik Anak Anjingnya.

Jiwa membunuh Sesshomaru kembali, yang awalnya mulai tenang kini kembali marah. Mata sesshomaru berubah menjadi merah dengan kilatan amarah yang begitu kentara.

Memegang pedang peninggalan sang ayah, ia menebas apa saja yang ada dihadapnnya saat ini. Sekali tebas, semua pohon yang berada di dekatnya seketika rata dengan tanah. Beberapa Youkai mati dengan begitu menyedihkan akibat serangan tiba-tiba.

Burung-burung mulai berhamburan di langit yang malam, terbang setinggi mungkin dan melarikan diri secepatnya. Para Youkai pun sama, melarikan diri menyelamatkan diri mereka masing-masing. Tidak ingin berurusan dengan Daiyoukai yang sedang marah besar di tengah hutan.

.

.

.

.

Benang MerahWhere stories live. Discover now