Chp 6

1.1K 114 25
                                    

6 years later

****

Dikantin

"Eh xuanxuan, aku dengar didimu akan pindah ke sekolah inikan? Mulai kapan?" Tanya junlin disela-sela makannya.

Yaxuan mengangguk."besok" jawabnya."Tau dari mana?" tanya yaxuan heran.

"Ohh ibuku yang memberitahu, ibumu dan ibukukan berteman yah pasti taulah" jawab junlin enteng.

Yaxuan mengangguk mengerti. Seketika ia mengingat kejadian 6 tahun lalu dimana yaowen menciuminya membuatnya bergidik ngeri.

Ia sangat terkejut saat mendapati kabar dari ibunya kalau didinya akan pindah kesini. Ia memang Masih sering berhubungan dengan ibunya, entah sejak kapan ibunya mulai memperhatikan yaxuan. Tapi tidak dengan yaowen, Ia sudah tidak pernah berhubungan dengan didinya sejak 6 tahun lalu, dengan begitu dia sedikit merasa tenang tapi dengan kedatangan yaowen nanti akan menjadi musibah bagi yaxuan.

Ia takut yaowen akan berbuat macam-macam padanya nanti, ia tahu jelas apa maksud dari ciuman saat itu, ya yaowen menyukainya. Didinya benar-benar sudah gila.

Mengingat itu membuat yaxuan merasa tidak nyaman, ia berusaha melupakan tapi tidak bisa.

"Xuanxuan ada apa? Kamu terlihat gelisah, apa ada yang menggangumu?" Ucap Chengxin tiba-tiba yang ternyata sedari tadi memperhatikan yaxuan.

"Ahhh tidak apa-apa."ucap yaxuan melanjutkan makannya. Chengxin mengangguk mengerti.
*
*
*
*
Malam hari di apartemen, ruang tamunya sdh terpenuhi dengan barang seseorang. Ia tau siapa itu, yup itu didinya, yaowen. Ibunya memberi tahu nya saat disekolah bahwa didinya akan tinggal bersamanya di apartemen miliknya, makanya ia memberi tahu ibunya sandi apartemennya.

Mood yaxuan sangat buruk sejak mengetahui kabar bahwa didinya akan pindah kesini, di tambah lagi harus satu atap dengan didinya.

Bayangan buruk terus melintas di pikiran yaxuan mengenai didinya, ia harus bersikap biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa di masa lalu.

Sembari ia membawa barang didinya ke kamar, ia samar-samar mendengar suara langkah kaki, ia tau itu pasti didinya, tidak lama kemudian lampu sengaja di matikan.

"Huh? Apa-apan"
Ucap yaxuah terkejut, ia kemudian menuju ke saklar lampu untuk menyalakannya kembali. Belum sempat ia menekan tombol on, tangannya kemudian ditahan oleh seseorang.

"Lepasss! Yaowen aku tau itu kamu."
Ucap yaxuan sedikit takut.

Kemudian yaowen mendorong yaxuan Kedinding dan mengukungnya agar tidak lepas.
Yaxuan samar-samar melihat wajah didinya, sudah sangat berubah, Dengan rahang yang tegas, bahu yang lebar, dan lebih tinggi darinya. Sudah lama yaxuan tidak melihat didinya, cukup mengejutkan melihat perubahan didinya.

"Gege..lama tidak bertemu."
Ucap yaowen tepat di telinga yaxuan. Yaxuan yang mendengar itu merinding, ia mendorong didinya berusaha menjauh, kemudian buru-buru menyalakan lampu.

"Hahahah, Gege apa kamu takut? Kenapa?, Aku rindu dengan Gege, apa Gege tidak merindukanku?"
Ucap yaowen dengan seringaian andalannya. Ia kemudian mendekati yaxuan dan menariknya kedalam pelukannya. Yaxuan sangat terkejut atas tindakan yaowen yang tiba-tiba.

"Gege, aku merindukanmu." Ucapnya memeluk yaxuan erat.

"Lepas!!"
Ucap yaxuan berusaha melepaskan didinya.

"Tidak usah sok baik, aku tau kamu itu munafik, dasar pengganggu. Minggir!." Bentak yaxuan dan pergi menuju kamarnya. Yaowen kemudian menahannya.

"Gege, apa Gege masih begitu membenciku?" Tanyanya dengan raut sedih.

"Cihh." Decih yaxuan masah bodoh kemudian menuju ke kamarnya.
"Ohh iya, jangan harap kamu bisa satu kasur denganku, tidur saja di lantai atau di sofa, kalau perlu cari apartemen sendiri, pengganggu!!"

Yaowen yang dari tadi berdiam di tempat, kemudian mengeluarkan seringaian andalannya.

"Hahah Gege Gege, liat saja." Ucapnya dalam hati.

****

Haloo buat yang pada nunggu, Mimin balik lagi nih😭🙋🏼‍♀️

Obsessed With Heart |Yaowen X Yaxuan|•|Wenxuan|Where stories live. Discover now