~Prolog~

12 0 0
                                    

"Sebuah pesawat mengalami kecelakaan dilereng gunung,pada tanggal 10 Februari 20XX pukul 08:10 pagi,tim penyelamat dikerahkan untuk mencari korban kecelakaan.Pesawat mengangkut 107 orang termasuk pilot,co pilot dan 7 awak pesawat.Diperkirakan tidak ada korban selamat dalam kecelakaan naas tersebut.Pesawat dengan tujuan Australia-Indonesia ini sempat mengirimkan signal SOS,namun tidak tersampaikan karena pesawat putus kominukasi".

Berita pagi itu menjadi kabar buruk bagi keluarga para korban kecelakaan pesawat tersebut,termasuk tiga orang anak laki laki yang tengah memakan sarapannya.

"Tuan muda,maaf jika saya mengganggu sarapan tuan muda sekalian,tetapi ada kabar buruk...tuan dan nyonya mengalami kecelakaan pesawat tuan muda" seorang pelayan memberitahukan kabar tersebut kepada tiga anak yang sedang memakan sarapannya.

"Apa...mama...sama papa...kecelakaan?" tanya anak tertua kepada pelayan tersebut.

"Iya tuan muda,tuan dan nyonya mengalami kecelakaan" jawabnya

"Kak,mama sama papa kenapa?kecelakaan itu apa?" tanya salah satu anak yang lainnya kepada sang kakak.

Kedua adiknya menunggu jawaban dari sang kakak,namun hanya wajah kosong dengan mata yang berkaca kaca yang mereka dapat.Merasa tak kunjung mendapatkan jawaban,mereka lantas mendekati kakaknya yang berada di kursi depan mereka lalu menarik baju yang dikenakan kakaknya.

"Kak,kok ga dijawab?kakak kenapa nangis?mama sama papa kan mau pulang,kok kakak malah nangis?" tanya sang adik.

"Iya kak,kenapa kakak nangis?kan kakak yang bilang kalo anak laki laki ga boleh nangis,tapi kenapa kakak nangis?kan mama sama papa baik baik aja" ucap si adik bungsu.

"Engga de,mama sama papa ga baik baik aja,de....mama...sama papa...mereka sakit de,mereka...kemungkinan besar ga bisa pulang..hiks dan bertemu kita lagi..hiks...maaf de,maafin hiks kakak" ucap sang kakak sambil memeluk dua adik kembarnya.

"Mama sama papa ga pulang kak?"

"Iya de hiks mama sama papa ga pulang"

"Mama sama papa sakit kak?kalo gitu ayo kita ke rumah sakit mama sama papa pasti sembuh kak"

Sang kaka ingat kedua adiknya itu masih sangat polos,mereka belum mengerti dengan yang tengah terjadi,mereka masih kecil dan masih membutuhkan perhatian juga perlindungan darinya dan kedua orang tuanya namun,apa yang bisa dia perbuat?

"De ayo kita ke bandara,kita cari informasi soal mama dan papa" ucapnya sambil berusaha untuk tegar dihadapan kedua adiknya.

"Iya kak,ayo kita jemput mama sama papa" ucap kedua adiknya bersamaan.

"Pa agus ayo kita ke bandara,kita harus cari tau tentang mama sama papa,mba wen ikut kita ya,aku butuh mba wen buat jagain adek adek" ucap sang kaka tegas.

"Baik tuan muda" sahut dua orang tersebut.

"Ayo de" ucap sang kaka dan dijawab dengan anggukan.Sayang sekali moment sarapan yang harusnya gembira sambil menunggu kedatangan kedua orang tua justru malah berakhir dengan makanan yang terbuang sia sia karena kabar buruk yang datang secara tiba tiba tanpa diberi aba aba.

                          ___o0o___

Sesampainya di bandara mereka segera menuju ke bagian informasi untuk mencari tau tentang orang tua mereka.

Tentu saja bagian informasi penuh dengan para keluarga korban lainnya yang langsung datang setelah mendengar berita buruk tersebut,mereka tidak bisa menembus kerumunan karena si kembar pasti akan mengikuti sang kakak yang ingin menerobos kerumunan,namun sang kakak tidak kehabisan akal,dia meminta tolong kepada pak agus untuk mencari tau informasi tentang kedua orang tuanya .

"Pak agus,aku bisa minta tolong?" tanya sang kakak

"Tentu tuan muda,apa yang bisa saya bantu?" jawab pak agus

"Pak,apa bapak bisa menerobos kerumunan dan mencari tau tentang mama sama papa?" tanya sang kakak

"Tentu tuan muda saya akan melakukannya,saya pergi dulu tuan muda" ucap pak agus sembari pamit untuk menerobos kerumunan.

"De,kita duduk disitu dulu ya sambil tunggu pak agus" ucap sang kakak yang hanya di jawab dengan anggukan dari kedua adiknya.

Merekapun duduk di salah satu kursi yang disediakan di sekitar sana,mereka menunggu dengan harap harap cemas,tidak,sepertinya hanya sang kakak dan mba wen-pengasuh adik adiknya-saja yang menunggu dengan cemas.

Si kembar tiba tiba berlari ke arah seorang polisi yang sedang mendekat ke bagian informasi.
"Pak polisi,apa kami boleh bertanya?" tanya mereka dengan sopan.

"Eh,tentu nak,apa yang ingin kalian tanyakan?" ucap polisi tersebut.

"Pak polisi apa pak polisi tau dimana mama dan papa kami?kaka bilang kalau mama dan papa kami kecelakaan,apa pak polisi tau?" tanya mereka.

"Ah,kalian keluarga korban ya?apa kalian bisa sebutkan nama orang tua kalian?mungkin bapak tau" ucap pak polisi.

"Nama mama adalah Han Resya Juliana dan papa adalah Han Petra Yurisian,apa pak polisi tau?" ucap mereka

"Tunggu sebentar ya,bapak cari dulu datanya"

"Iya" ucap mereka bersamaan

"De!" panggil sang kakak tiba tiba,dia tadi baru sadar kalau kedua adiknya tidak ada di kursi dan langsung mencari mereka,beruntung kedua adiknya tidak terlalu jauh.

"Kakak,kenapa kakak lari lari?" tanya salah satu adiknya

"Kakak khawatir sama kalian,kenapa kalian tiba tiba pergi?" tanya sang kakak.

"Maaf ya kak.tapi kita mau nanya sama pak polisi ini jadi makanya kita pergi" jawab si adik bungsu.

"Ah,kamu kakaknya mereka?" tanya pak polisi tersebut kepada sang kakak.

"Iya pak,maaf ya adik adik saya malah menggangu bapak yang sedang bekerja" ucapnya dengan sopan.

"Tidak tidak,sudah menjadi kewajiban saya untuk membantu warga sipil,ah iya,anak anak bapak sudah mempunyai data dari nama yang kalian sebutkan tadi" ucap pak polisi.

"Benarkah?!" tanya mereka.

"Iya,tolong dengarkan baik baik dan tetap tegar ya nak" ucap pak polisi,mereka hanya mengangguk sembari mempersiapkan diri dan hati untuk mendengar kemungkinan terburuk.

"Orang tua kalian,sudah di temukan tetapi maaf mereka sudah meninggal dunia,tim penyelamat bilang ada beberapa barang yang mereka peluk saat ditemukan,barang barang tersebut akan diberikan kepada kalian selaku keluarga,bapak mohon maaf ya karena harus menyampaikan kabar buruk kepada kalian,bapak turut berduka cita nak" ucap pak polisi dengan penuh penyesalan.

Hancur,sedih,terluka,dan terpuruk.Kata kata tersebut bahkan belum bisa menggambarkan perasaan mereka ketika mengetahui berita buruk tersebut.Kedua adiknya memang polos tetapi,mereka berdua tau apa itu artinya meninggal.

Seketika sang kakak langsung terduduk dan menangis menumpahkan semua kesedihannya,kedua adiknya menyusul duduk dan menangis sekeras kerasnya,sang kaka meringsut mendekat ke kedua adiknya lalu memeluk satu satunya keluarga yang dia miliki saat ini,menangis bersama untuk melepas kesedihan mereka.

                         ___o0o___

To be contiuned...

08/07/2021

The Twins Where stories live. Discover now