"Ahh sudah lama aku tidak bertarung. Sepertinya ini akan selesai dengan cepat." ujar Evan sambil meregangkan pergelangan tangannya.

Darren dan para prajurit bergidik ngeri mendengar ucapan pria itu. Tentu saja mereka tahu apa yang akan terjadi pada para vampire liar itu.

Saat itu juga terlihat kilatan dari manik mata Evan. Pria itu langsung melesat mendekati para vampire tersebut dan mengeluarkan kekuatannya.

"Pangeran sangat menyeramkan, lebih menyeramkan dari Lord Xavier." bisik salah satu prajurit dan langsung disetujui oleh yang lainnya.

Evan terus menyerang satu persatu vampire yang ada di dekatnya. Tak ada satu pun vampire yang bisa lolos dari serangan Evan. Bagaimana tidak, Evan mengeluarkan api biru yang membuat vampire itu hangus terbakar dan hanya menyisakan abu.

Evan tersenyum menyeringai saat mendengar suara teriakan para vampire yang merasakan panas pada tubuhnya. Kini seluruh vampire liar itu telah musnah tanpa tersisa satu pun dari mereka. Darren dan para prajurit yang ada di sana dibuat kagum dengan Evan yang dapat memusnahkan mereka secepat kilat.

"Ini akibat kalian berani mengusikku." ujar Evan dengan nada dingin sebelum akhirnya berbalik dan melesat kembali ke istana.

Crystal yang baru saja keluar dari ruangan Xavier terkejut saat melihat putranya yang telah datang dari perbatasan.

"Sudah selesai? secepat itu?" tanya Crystal dan langsung dijawab anggukkan oleh Evan.

Crystal menggelangkan kepalanya heran saat melihat jawaban dari putranya. Namun ia juga tidak akan meragukannya, karena faktanya putranya juga telah berhasil melenyapkan musuh yang bahkan lebih kuat dari para vampire liar itu.

"Baiklah bersihkan dirimu setelah itu kita makan malam bersama."

"Yes mom." jawab Evan dan pria itu langsung melesat menuju kamarnya.

Crystal tersenyum menatap punggung putranya yang mulai menjauh. Ia kembali memalingkan pandangannya dan berjalan menuju dapur istana. Ia ingin memastikan jika seluruh makanan telah siap dihidangkan.

"Yang Mulia." ujar kepala maid sambil menundukkan kepalanya saat melihat kedatangan Crystal.

"Apa semua sudah siap?"

"Seluruh makanan telah selesai dimasak, kami tinggal menyajikan di atas meja makan Yang Mulia." ujar maid tersebut dan Crystal hanya memangut mengerti.

"Baiklah, setelah semua selesai kalian bisa beristirahat." ujar Crystal sebelum pergi meninggalkan tempat itu.

Beberapa menit kemudian, mereka semua telah berkumpul di meja makan untuk melangsungkan makan malam bersama. Makan malam berlangsung dengan cukup tenang. Hening, tidak ada suara sedikit pun yang terdengar sampai akhirnya mereka menyelesaikan makan malam mereka.

Xavier mengusap mulutnya dengan sapu tangan setelah menyelesaikan makannya. Kemudian ia menatap ke arah Evan dengan tatapan serius.

"Son, daddy telah memutuskan untuk mengangkatmu menjadi penerus kerajaan ini. Apa kau setuju dengan keputusan daddy?" Evan yang mendengar ucapan ayahnya langsung mendongakkan kepalanya.

"Aku akan mengikuti keputusan daddy." ujar Evan dengan tegas. Xavier tersenyum saat mendengar jawaban dari putranya. Ia tahu jika Evan pasti akan menyetujui keputusannya.

"Baiklah, besok pagi daddy akan melakukan pertemuan dengan para petinggi untuk menentukan hari penobatanmu." ujar Xavier dan langsung dijawab anggukkan oleh Evan.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Where stories live. Discover now