X : Kiss

2.5K 461 51
                                    

Aku menatap bola matanya, kemudian menciumnya lama lalu menatapnya lagi, garis senyumku merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap bola matanya, kemudian menciumnya lama lalu menatapnya lagi, garis senyumku merekah.

"Kucing kecil, di mana Ibumu?"

Aku menemukan seorang anak kucing di dalam sebuah kardus saat kembali dari supermarket, tapi aku tidak melihat induknya.

Walau kotor, untuk seukuran kucing liar yang satu ini memiliki gen yang bagus, mata biru dan bulu putih yang mengkilap, sepertinya dia dibuang oleh majikannya.

"Aku pergi dulu ya, semoga ada yang mengambilmu." Aku mengelus pucuk kepalanya lalu berdiri merapikan celanaku. Bukannya tidak ingin merawat, hanya saja apartemen melarang untuk membawa hewan peliharaan.

Lagi pula biaya untuk diriku sendiri saja sudah cukup membebani, semoga kucing kecil ini bertemu dengan orang kaya yang baik hati.

Tapi saat langkahku mulai menjauh, suara kecil datang dari kotak. Aku menghampirinya, dan ternyata dia mencoba untuk keluar dari sana.

"Tunggu sebentar," Aku menyuruhnya menunggu walau kutau seekor kucing tidak dapat mengerti ucapanku.

Selang beberapa menit aku kembali dengan sebungkus makanan kucing yang kubeli dari supermarket terdekat, aku tidak pernah memelihara seekor kucing jadi aku tidak tahu tentang hal semacam ini, jadi kupilihkan yang paling murah saja. Dompetku menipis di akhir bulan.

Aku kembali berjongkok untuk mengeluarkannya dari kotak, aku menuangkan makanan kucing itu di atas koran bekas lalu kusondorkan untuk dia makan.

Syukurlah dia mau memakannya, awalnya dia hanya diam sambil mengendus-ngendus. Untung saja ini tidak terbuang percuma.

"Minum ini juga," Aku juga memberikan air mineral pada tutup botolnya untuk dia minum.

Lama aku memperhatikannya mengunyah makanan, sedikit kuusap daun telinganya yang terkena debu.

"Kau lapar ya? Makan yang banyak."

Jika aku pergi, siapa yang akan memberinya makan? Ah, ini 'kan belum habis, aku berikan saja lagi saat pulang dari tempat kerja.

Sepertinya dia mulai kenyang, aku membereskan semuanya dan dia masih berada di luar kotak. Saat menaruhnya ke dalam, dia menggeliat tanda tak suka, aku hanya khawatir bagaimana jika tubuh sekecil ini terinjak?

"Kalau begitu aku pulang dulu ya, jaga dirimu."

Kucing lebih cepat tumbuh dari pada manusia, semoga saja dia dapat bertahan lebih lama.

Mr. Naim [ jaemren ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang