Big Family 10

3.6K 493 29
                                    

Seluruh orang menatap kelima orang tersebut, terutama bocah-bocah yang memimpin didepan. Dengan Lan Wangji dibelakang bersama dengan istrinya, mereka dibiarkan begitu saja menjelajahi Caiyi. Ini hampir mirip dengan Wei Wuxian yang menjelajahi Lianhua Wu untuk mencicipi makanan ringan dipinggir jalan dan Paman Jiang yang membayarkannya. Kali ini ketiganya tidak perlu merepotkan siapapun karena Ayah mereka ada disini. Kuat, sehat dan Kaya.

Wei Wuxian tersenyum atas pemikiran liar terakhir. "Mereka tidak akan berhenti jika kau tidak memintanya, suamiku."

Lan Wangji menatap kerumunan bahagia dihadapannya, "Tidak apa-apa. Ini tidak seperti mereka meledakkan rumah lainnya."

Haha, Wei Wuxian tertawa. Jelas sekali pria ini mengejeknya juga. Wei Wuxian merangkulnya dengan mesra hingga Lan Wangji tersenyum tipis. Bahkan sampai mereka mulai berjalan kearah rumah penempa di kota Caiyi. Mereka kenal dengan Lan Wangji, yang segera menyetujui permintaan pesanan mereka.

"Hanya dua? Bagaimana dengan Nona kecil ini?" Tanyanya ramah.

"Lian-lian akan menggunakan Suibian milikku." Wei Wuxian berbicara padanya.

Penempa tua itu mengangguk kecil, "Baiklah." Dia menyebutkan harga dan Lan Wangji segera membayarnya. Dia melirik pada Bichen dipinggang merasa sangat nostalgia. Dia dulu sekecil putra dan putrinya, pendiam seperti laki-laki berusia delapan yang sedang berbicara dengan Wei Wuxian.

Tapi sekarang dia tinggi, dewasa dan aura yang luar biasa. Ayah yang baik juga.

Ternyata hidup memang cepat sekali berjalan.

.

"Lusa kita turun lagi," kata Wei Wuxian. Ia melirik kebelakang dimana tempat penempa itu mulai mengecil dari pandangan. "Lan Zhan.. Haruskah kita yang mengambilnya atau anak-anak yang turun?"

Lan Wangji mengangkat tubuh Huanran keatas, "Biarkan mereka."

Wei Wuxian mengangguk, "Baiklah." Dia melirik kearah Huanran yang telah membenamkan wajahnya ke bahu Lan Wangji. "Kenapa Baobei, lelah?"

Lan Huanran menanggapinya dengan dengungan kecil, jelas mengantuk. Dia berkeliling, membeli sesuatu tapi tidak menghabiskannya, yang kemudian di makan oleh kedua kakak laki-lakinya.

Kakak laki-lakinya juga yang sering bermain-main dengan anak-anak sekitar sementara Huanran lebih memilih bersama dengan Lan Wangji dan Wei Wuxian. Seperti saat ini Xiaowen dan Xiaoli telah akrab dengan anak-anak usia mereka disana.

Rasanya memang Dejavu, dalam perjalanan pulang ke Yunshen kebanyakan Huanran yang paling lelah.

Tidaklah heran karena merupakan satu-satunya gadis kecil dalam keluarga.

Wei Wuxian mengusap wajahnya yang cantik, Dasar manja sekali, pikirnya dengan penuh sayang. Lan Huanran juga tersenyum lelah, mengambil jemari Ibunya dan menggosoknya ditempat. Dia segera meminta untuk pindah dari buaian tegas sang ayah ke tubuh penuh kasih Ibunya.

Wei Wuxian tertawa, kali ini mengulik hidung Huanran dengan ciuman ringan. "Tidurlah."

"Mn.." Lan Huanran menjawab dengan desahan puas, mengusak wajahnya pada lengkungan leher sang Ibu. Membenamkan kepalanya disana.

Lan Lihua mendekat, bersama temannya. Seorang laki-laki menunjuk ke arah Huanran yang hanya menunjukkan sisi wajahnya. "Siapa itu?"

Lihua menjawab, "Adik Perempuanku."

"Dia cantik seperti Ibumu." Dia melontarkan kata-kata dengan lantang, Lihua mengangguk bangga.

Disisi lain mendengar itu, Lan Wangji mendengus jelas.

Wei Wuxian tertawa lepas karenanya. "Er Gege, kau tidak bisa cemburu hanya karena anak kecil berkata jujur."

Lan Wangji masih diam karenanya.

Padahal Lihua sudah pergi bersama temannya untuk mendekati Xiaowen yang sedang mencoba menaiki sampan kecil.

Wei Wuxian pikir Lan Wangji sama manjanya dengan putri kecil mereka.

Hanya dalam tipe lain, ah. Betapa sayangnya Wei Wuxian kepada mereka.



























TBC
Purwakarta,
30/July/2021

Big Family [WANGXIAN BL]Where stories live. Discover now