Love Under the Rain | END ✔

Lembar Tiga

Love Under the Rain: Park Jimin

Pria itu memijat pelipisnya guna mengurangi rasa pening.

Dokumen-dokumen sialan ini mengharuskannya untuk lembur.

Tanggung, katanya.

Padahal bisa saja ia membawanya pulang.

Tidak lama setelah ia kembali mengerjakan tugas-tugasnya, pintu ruangannya dibuka.

Sedikit membuatnya kaget.

"Kim, kalau ingin masuk diketuk!" Katanya sembari menatap jengah pria yang masuk sambil membawa bungkus plastik.

"Kau tidak lelah? Berhenti sebentar dan makan. Kalau kelaparan, bagaimana kau bisa fokus?"

"Apa kau kekasihku? Perhatian sekali!"

"Ewh.., jijik sekali Aku mendengarnya, Park! Kau tau 'kan, kalau Aku lelaki normal?"

"Ya, terserahmu. Apa yang Kau bawa kali ini?"

"Hanya menu makan malam yang dibuatkan istriku, khusus untukmu katanya."

"Benarkah? Wah Tae, apa Kau tidak cemburu denganku? Istrimu bahkan membuatkan makanan!"

"Wajar saja, dia sedang mengidam ingin masak katanya."

"Sudah hamil saja, Kau sangat cepat, padahal baru sebulan yang lalu!"

"Sudah? Sekarang makanlah ini. Aku akan kembali. Dan ya, rantang ini akan Aku ambil kembaki besok pagi. Selamat menikmati makan malamnya, Tuan Park." Canda pria Kim itu sebelum benar-benar meninggalkan ruangan Jimin.

Jimin melahap habis makanan yang dibawakan Taehyung tadi.

Sudah kenyang, Jimin melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Melihat tulisan-tulisan di lembaran kertas dan menandatanganinya.

Pukul dua belas malam.

Jimin lantas mengambil tas kerjanya dan pulang kerumah.

Malam mulai gelap, bahkan hujan turun dengan derasnya.

Perkiraan cuaca benar kali ini.

Jimin melajukan mobilnya di kecepatan rata-rata.

Jalanan licin, dan Jimin harus benar-benar berhati-hati.

Di persimpangan jalan, Jimin menambah kecepatan laju mobilnya. Hingga tidak tau jika dari simpang jalan ada mobil lain yang melaju.

Dentuman dari tabrakan mobil terdengar jelas.

Mobil Jimin terseret jauh dan mengakibatkan kerusakan fatal.

Jimin, orang yang didalam mobil terluka parah.

"Sialan," gumam Jimin sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

-Ryukanie