Buku 📖

3K 238 8
                                    

Ini bukan kisah JongDok, yah. Bisa dibilang mungkin cuma selingan doang. Fufufu~

****

Han Sooyoung terperangah melihat perpustakaan milik Yoo Sangah yang penuh dengan tumpukan buku. Berbagai macam jenis buku tersusun rapih di rak. Ada buku tentang kedokteran, psikologi, kenegaraan (?), novel-novel berbagai genre, bahkan buku-buku yang sudah lama tidak dicetak pun tersedia di sana.

Rasanya, Han Sooyoung seperti pergi ke dalam Dunia Buku.

Maklum 'lah, sebagai Penulis, Han Sooyoung sangat mencintai buku.

"Gila, ini buku milikmu semua Sangah-ssi?" tanya Han Sooyoung, ia tak bisa menyembunyikan rasa takjubnya.

Yoo Sangah terkekeh, menganggukan kepala, "Iya, ini milikku semua. Kalau ada buku yang kamu suka, silahkan, tinggal ambil aja."

"Eh, sungguh?" mata Han Sooyoung berkedip beberapa kali.

"Huum." Yoo Sangah mengangguk, lagi.

"Wahhh~ terima kasih banyak, Sangah-ssi. Thank's you very much. Aku senang sekali. Kau orang baik Sangah-ssi, lebih baik daripada si Bajingan Kim Dokja." Han Sooyoung menepuk bahu Yoo Sangah pelan, lalu ia berjalan menelusuri perpustakaan, mencari buku yang menarik minatnya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, oke. Aku akan menyiapkan cemilan untuk kita berdua," ujar Yoo Sangah, tersenyum tipis.

Han Sooyoung membalas, "Terima kasih, aku merepotkanmu,"

"Sama sekali tidak." Yoo Sangah keluar dari Perpustakaan untuk pergi ke Dapur.

.
.
.
.
.

Sudah lima buku novel bermacam genre di dalam pelukan. Han Sooyoung memutuskan untuk keluar dari Perpustakaan, sampai, matanya terhenti pada rak buku yang sepertinya sengaja dipisahkan dari rak-rak buku yang lainnya.

Rak itu berisikan buku-buku bersampul hitam polos dan tidak ada judul apapun yang tertera di depannya. Tebal Buku itu mungkin sekitar tiga ratus halaman.

Han Sooyoung menyimpan buku yang ada dalam pelukan ke atas meja terdekat. Tangannya terulur untuk mengambil salah satu buku bersampul hitam tersebut.

Ketika Han Sooyoung membuka buku secara acak. Baru beberapa halaman Han Sooyoung membaca isi buku tersebut, ia dibuat jijik.

Pasalnya, buku itu menceritakan tentang seseorang dari sudut pandang orang pertama yang menyiksa begitu banyak orang.

Isinya pun random.

Setelah menyiksa satu orang, maka halaman selanjutnya menyiksa tentang orang yang berbeda lagi. Dan cara penulisannya sangat detail.

Setiap hal terkecil ditulis dan bagaimana perasaan sosok tokoh 'aku' begitu nyata. Seolah-olah, Han Sooyoung bukan sedang membaca dari sebuah buku, melainkan melihat seluruh adegan dengan mata kepalanya sendiri.

Cara menyiksa si tokoh 'aku' pun sadis juga keji. Ada yang dimutilasi, lalu matanya dikeluarkan secara paksa. Ada juga yang korbannya disuruh makan jeroan manusia lain sebelum akhirnya dibunuh, dan penyiksaan yang paling membuat Han Sooyoung mual nyaris ingin muntah, saat tokoh 'aku' membakar rambut korbannya hingga mengenai kulit kepala sampai berdarah, setelahnya, seluruh bagian kepala korbannya dipaku.

"Lagi baca apa?"

"Waaaahhhhh." Han Sooyoung menjerit, buku bersampul hitam itu lepas dari genggaman.

"Kamu kenapa sih??" tanya Yoo Sangah, heran. Matanya melirik buku bersampul hitam yang dijatuhkan oleh Han Sooyoung.

Han Sooyoung menarik napas dalam-dalam, mencoba menetralkan degup jantungnya yang menggila. Han Sooyoung benar-benar terkejut dengan kedatangan Yoo Sangah yang tiba-tiba, dirinya sama sekali tidak dapat menyadari kehadiran temannya itu. Tak ada suara langkah kaki yang ia dengar.

"Kamu mengejutkanku," ujar Han Sooyoung agak kesal.

Yoo Sangah tidak mempedulikan ucapan marah Han Sooyoung. Ia malah memungut buku bersampul hitam yang tadi dijatuhkan gadis berambut sebahu itu.

"Kamu baca buku ini?" tanya Yoo Sangah.

Han Sooyoung mengangguk. "Iya, aku membaca buku itu. Ngeri banget baca isinya, tentang pysicopath. Sangah-ssi, kenapa kamu mengumpulkan novel seperti itu," sembur Han Sooyoung.

Han Sooyoung sebenarnya tidak masalah tentang seseorang yang menyukai novel yang mengandung unsur penyiksaan semacam itu. Dia juga sering kok membaca webnovel dengan tema kekerasan kalau dirinya sedang ingin mencoba sesuatu yang baru.

Tapi ... isi buku hitam itu, sungguh menjijikan.

Han Sooyoung tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan buku hitam yang baru saja ia baca.

"Apakah ceritanya seru?" tanya Yoo Sangah sembari meletakan kembali buku hitam itu ke rak.

Air muka Han Sooyoung berubah jelek, terlihat sekali jawabannya bila ia tidak suka.

"Sayang sekali," kata Yoo Sangah nampak sedih. Bulu matanya yang lentik terkulai, ia terlihat menyedihkan. "Kupikir ... kau akan menyukai buku yang telah susah-susah aku tulis sendiri, Sooyoung-ssi."

Merasakan sesuatu yang tidak benar, Han Sooyoung mundur selangkah. "Sa-Sangah-ssi?"

Yoo Sangah tetap mempertahankan senyumannya, perlahan melangkah maju dengan tangannya yang bersembunyi di balik punggung.

Yoo Sangah menatap Han Sooyoung penuh arti. "Sooyoung-ssi, kamu akan menjadi cerita yang selanjutnya~"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gaje yah? I know :(((

Selesai pada hari (-), 04-05-2020

Dipublis pada hari senin, 16-08-21

He Loves Him🌌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang