8.

1.4K 163 4
                                    

᯾     ———————————————    ᯾
    Sesayang itukah tuhan padaku
Sampai sampai aku tidak pernah tau
Dimana hari bahagia ku
    ᯾   —————————————   ᯾

——————————————————————————————————————————

04.41 pagi

Joan mulai membuka matanya pelan, saat hendak bangun dia masih merasa pusing di kepalanya. Tubuhnya masih sama tidak jauh berbeda dengan dirinya yang sebelum pingsan, baju yang dia pakai masih basah Karna keringat di tubuhnya masih banyak, degub jantungnya pun masih sama bedanya hanya badannya sekarang dingin. Dia perlahan bangkit kemudian merangkak keatas tempat tidur, perlahan dia menidurkan dirinya dengan posisi terlentang, karna merasa dingin dia menarik selimut sampai leher untuk menutupi tubuhnya yang dingin .

Karna hari masih gelap Joan berusaha menutup matanya agar bisa kembali tidur supaya jika besok disekolah dia tidak tertidur. Namun sayang Joan tidak bisa tidur mungkin badannya sudah lelah untuk tidur seharian, Joan hanya menatap langit langit kamar dengan mata sedikit sipit.
Joan bingung apa yang akan terjadi nanti,dia merasa hari ini akan terjadi sesuatu yang menimpanya, tapi Joan berusaha untuk ber positif thinking mungkin itu hanya perasaan baginya. Joan mencoba menetralkan degub jantungnya dengan cara memegang dadanya,tapi bukannya kembali normal degupan itu semakin cepat membuat Joan takut apa yang akan terjadi nanti.

05.22

Joan masih berada di tempat tidur dengan posisi yang sama,yaitu terlentang. Dia mulai melirik ke arah jam yang ada di dindingnya,hampir pukul setengah 6  Joan mulai bangkit secara perlahan kemudian dia masuk kedalam kamar untuk mandi karna hari ini dia ingin pergi sekolah.
Seperti biasa setelah beberapa menit Joan mandi dia keluar dengan seragam hari Jum'at yang sudah dia siapkan tempo hari lalu.

Setelah merasa rapi Joan menyemprotkan minyak wangi andalannya ke pakaian yang dia pakai lalu kemudian pergi dengan membawa tas ransel hitam di pundak. Saat dia menuruni tangga Joan melihat para saudaranya tengah asik bercanda sembari memakan masakan Jendra. Karna Joan malas bicara dengan mereka akhirnya dia memutuskan untuk langsung pergi tanpa berpamitan dengan saudaranya.

"Lu sekarang jarang makan Jo,badan Lo sedikit kurus Lo gpp kan?,akhh sial lupakan" batin seseorang.

"Lo kenapa gas?" Tanya Marsen pada adik ke dua nya.
"Gpp bang,udah lanjut makan aja " jawab Bagas sembari melanjutkan memakan makanannya.

Joan berjalan ditrotoan, hari ini dia benar benar takut akan terjadi sesuatu dengannya tapi Joan menepis pikiran jotor itu jauh jauh dari kepalanya. Joan melanjutkan perjalanannya sampai ke halte kemudian dia duduk di bangku yang sudah ada di halte,sembari menunggu bus datang Joan sesekali melihat jam di layar ponselnya untuk memastikan apakah dia terlambat atau tidak. Setelah lumayan lama Joan menunggu akhirnya bus yang dia tunggu datang, tidak sampai 30 Joan sudah sampai di sekolah tepat waktu. Dia mengambil nafas dalam dalam sebelum masuk ke dalam kemudian mengeluarkanya pelan,dia berjalan masuk  seperti biasa. Tatapan mereka semua masih sama,masih dengan tatapan benci,Joan menghiraukan tatapan mereka. Dia melanjutkan perjalannya menuju kelas dengan sedikit menunduk, sesampainya dikelas Joan melihat Angga dan teman temannya bercanda dengan duduk memutari mejanya. Joan menghela nafas pelan lalu berjalan kearah mereka,sepontan mereka  semua menoleh kearah Joan dengan sedikit tersenyum miring. Kemudian salah satu diantara mereka menarik Joan kasar diikuti dengan Angga,Danu dan teman temannya. Mereka membawa joan ke toilet khusus laki-laki kemudian salah satu diantara mereka mendorong Joan sampai punggungnya membentur pintu kamar mandi.

Joan Bukan Tuhan || jisungWhere stories live. Discover now