Aku juga merasakan kesedihan yang dirasakan lisa, kesedihan yang luar biasa dalam aku ingat bagaimana ia dulu berjuang menaklukan hati jennie dengan susah payah tapi diakhir ceritanya saat jennie sudah terbiasa dengan perasaan lisa, lisa malah tak bisa mengakhiri ceritanya dengan indah padahal sedikit lagi hanya tinggal sedikit lagi ia melangkah kupastikan jennie akan menjadi miliknya, namun takdir berkata lain pada lisa takdir malah menginginkan lisa untuk pergi
"Berjuanglah lisa, jika kau mencintai jennie dengan kesungguhan hatimu kumohon kuatlah, aku tau kau bukanlah manusia lagi, jika kau tak rela jennie bersamanya kumohon berjuanglah agar jennie mu itu bisa menemukan seseorang yang menurutmu terbaik, aku akan selalu ada untukmu lisa aku akan selalu membantumu" ucapku sambil mengelus punggung lisa
ROSE POV END
LISA POV
Hatiku benar benar sangat sakit, sungguh aku tak bisa terus disini jika aku melihat jennie bersama orang lain, aku sadar aku bukanlah manusia lagi jennie membutuhkan seseorang untuk mendampinginya dulu aku selalu berjuang mendapat posisi itu tapi kini tak bisa, kenapa? Kenapa takdir ini begitu taadil bagiku, aku sangat mencintainya sangat, dan benar kata chaeng jika aku mencintai jennie aku harus kuat, kuat menghadapi kenyataan bahwa aku tak bisa lagi memilikinya, meskipun begitu aku akan tetap mencintai dan menjaganya dengan keadaanku yang seperti ini aku akan menjaganya sampai aku benar benar tak bisa melihatnya lagi
Saat ini aku sedang diperjalanan pulang setelah makan malam itu, didalam mobil hanya ada jisoo, jennie dan chaeng saja karna appa dan eomma jennie mengendarai mobil terpisah, aku duduk di bangku belakang bersama dengan jennie karna chaeng duduk dibangku depan samping jisoo eonnie yang sedang menyetir, sepertinya jennie kelelahan ia sampai tertidur pulas seperti ini padahal jarak dari restaurant ke rumah jennie tak terlalu jauh, kepala jennie tiba tiba jatuh kepundakku aku tersenyum melihat jennie yang tidur dengan lelap
"Mianhae eonnie, aku tak bisa berjuang sampai akhir" kataku sambil mengusap pelan rambutnya, kulihat chaeng melirik ke arahku dan tersenyum
Setelah sampai dirumah jennie eonnie aku langsung pergi menuju taman belakang untuk melampiaskan kesakitanku, aku menangis sejadinya ya meskipun aku bukan manusia lagi mungkin aku sekarang adalah hantu tapi aku tetap memiliki perasaan, melihat orang2 tersayang menderita gara2 ku kini ditambah wanita yang kau cintai tiba2 dijodohkan itu sungguh menambah kesakit hatianku
Saat aku sedang melamun di belakang rumah jennie sambil meratapi takdirku tiba tiba aku dikejutkan semburan air saking banyaknya seluruh tubuhku basah, saat kubalikan badan ternyata itu si chikin yang tak memiliki ahlak, sial dia membuang air satu panci penuh apa apaan itu, apa dia sengaja awas saja kau eonnie aku akan membalasmu gerutuku dalam hati sambil terkikik
LISA POV END
Jisoo tengah berada di dapur ia sedang memasak ramyeon untuknya jennie dan juga rose, jisoo beranjak mengambil tiga bungkus ramyeon di dalam lemari dapur jennie kemudian menyalakan kompor, saat ia akan memasukan mie kedalam panci untuk memasak ramyeon ia tersadar bahwa dirinya hanya mengambil dua bungkus ramyeon jisoo meraih satu bungkus ramyeon kembali, ia kemudia memasukan satu persatu mie kedalam panci dengan air yang sudah mendidih itu tapi
"Perasaan aku baru saja mengambil ramyeon ketigaku, kini dimana ia sekarang?" Gerutunya
"Chaeng apa kau mengambil ramyeonku?" Teriak jisoo
Rose menghampiri jisoo yang berteriak padanya, diikuti jennie dibelakang rose
"Apa yang kau bicarakan eonnie? Bahkan aku sedari tadi bedua dengan jennie eonnie, benarkan eonnie?" Ucap rose yang pada kata kata terakhirnya ia melirik jennie yang berada disampingnya
"Hm, bir dan soju baru saja datang apa yang kau minum sampai berkata bodoh seperti itu?" Kata jennie
"Yaa tadi aku mengambil tiga ramyeon ,mengapa sekarang tinggal dua?" Tanya jisoo bingung sambil menggaruk belakang telingaku
"Jika kau mau berbicara coba kau buka dulu dengan benar biji matamu itu eonnie" kata jennie,kemudian rose sambil berjalan menghampiri jisoo
"Ini apa, bahkan kau mengambil empat ramyeon eonnie" ucap rose sembari mengacungkan dua bungkus ramyeon
"Dari mana mereka datang, tadi aku lihat hanya ada dua ramyeon diatas sini" kata jisoo
Kini jennie dan rose menemani jisoo yang otaknya agak loncer itu memasak ramyeon didapur, sebenarnya rose dari tadi menahan tawanya karna ia tahu bahwa sebenarnya lisa lah yang mengerjai jisoo dengan mengambil dua ramyeon milik jisoo
Tak menunggu lama akhirnya ramyeon yang dimasak jisoo matang, mereka memakan ramyeon dengan ditemani bir serta soju yang jennie pesan tadi
Setelah semua yang tersedia diatas meja habis dilahap oleh ketiga gadis tersebut, jisoo meraih sebotol air mineral yang berada diatas meja makan, ia pun menegak air itu
"Yaa" teriak jisoo sambil melempar botol air minuman tersebut
"Wae eonnie?" Tanya jennie terkejut
"Asinn" kata jisoo sambil memeletkan lidahnya
"Dari mana kau mendapat air bekas kembang biak ikan paus ini jendeuk! Kau tau ini sungguh asin" lanjut jisoo yang masih memeletkan lidahnya kemudian ia menegak habis juice orange rose yang ada disampingnya
"Yaa eonnie mengapa kau menghabiskan juice ku" rengek rose pada jisoo
"Mian, tapi sungguh aku mual memakan air sialan tadi" jawab jisoo sambil beranjak dari meja makan
Di sisi lain lisa tertawa tidak berhenti sedari tadi, ia puas mengerjai eonnie nya itu
Hari semakin malam, jennie dan jisoo sudah terlelap dalam mimpinya sedangkan rose masih betah membuka matanya sambil duduk di sofa kamar jennie
"Bisa bisanya kau mengerjai eonnie mu pabo" kata rose pada orang disampingnya
"Dia yang pertama berulah, dengan menyiram ku dengan sepanci penuh air sampai bajuku basah" ucap lisa
Rose hanya tertawa mendengar ocehan lisa tentang eonnie nya itu, yang tanpa mereka sadari sedari tadi ternyata jennie yang tidak bisa tertidur mendengarkan obrolan mereka
Tbc.
Hallo guys, maaf ya kalo ceritanya gajelas ini cerita pertamaku
Semoga kalian suka
See next chapter
Maaf kalo banyak tulisan yang salah atau typo aku tak bisa menghindari yang satu itu(
HAPPY READING💕
أنت تقرأ
TEARS (BLACKPINK) ✔
أدب الهواةKENANGAN memang sulit disingkirkan apalagi dilupakan, penyesalan yang tak ada akhirnya, perjuangan mengikhlaskan dan pengorbanan terhadap orang tersayang Persahabatan empat sejoli yang kini dipisahkan oleh alam, semuanya berjuang untuk bahagia:) "K...