CHAPTER 8 - RETURN

285 26 7
                                    

Bab 8

Thea POV

Bila dia cakap 'I love you' depan muka saya,saya hampir saja terbuai.Suaranya yang maskulin itu membuatkan seluruh saraf pada tubuh saya berhenti berfungsi tapi satu hal yang saya harus sedar.Saya ini hanya menyamar sebagai Anna.Jelas sekali kata-kata itu ditujukan untuk Anna.

Silly,Thea.And my first kiss is gone.Bukan seperti ini yang saya harapkan dari mula masuk ke rumah keluarga Daniel.Baru 3 bulan saya berada disini keadaan saya sudah huru-hara.Matilah kalau Trevor akan tuntut hak dia sebagai suami.Kalau dua kali dia minta saya masih boleh mengelak.Tapi kalau dia minta lagi apalagi alasan yang saya akan bagi.

Ciuman pertama saya dicuri saat kami berada di pejabat Trevor.Saya tidak dapat nafikan pesonanya.Otak kata lain tapi hati kata lain.Otak saya kata 'jangan dia suami kakak kandung kau' tapi hati saya berkata 'rebut sayang..rebut!'.

See??Gila bah saya.Semenjak berpijak di rumah itu,itulah pertama kali saya melihat rumah mewah bak istana.Kali pertama kaki saya menginjak di lantai marmar yang berkilat.Baju mahal yang hanya mampu saya lihat saja dulu kini tersarung di tubuh saya.Seketika sifat materialistic mula menguasai diri tapi teringatkan amaran dari Edgar,sifat itu layu serta merta.Lagipun ini keluarga kakak kandung saya,bukan orang lain.Saya berusaha menyedarkan diri tujuan saya berada disini untuk membantu Anna saja.

Sudah seminggu saya mengikuti kemana saja Trevor pergi.Benda yang buat saya janggal saat jemarinya erat menggenggam jemari milik saya.Saya hanya menurut saja.Kalau saya menolak lagi,dia akan mulai curiga.Kelmarin dia ada bertanya kenapa saya macam mengelak bila dia nak peluk saya.Takut rahsia saya terbongkar saya biarkan saja dia memeluk tubuh saya.

Hari ini disini lagi saya berada.Selepas menghantar Lukas ke taska,kami terus menuju ke syarikatnya.Bosan!Inilah yang saya rasakan sekarang.Saya tengah duduk di sofa sedang membaca novel yang Trevor beri kepada saya tapi saya sudah mulai terasa bosan.Trevor sedang fokus dengan macbook di hadapannya.Fail-fail hitam berselerak di atas meja.Saya berdiri dan menuju meja kerjanya.Meja yang berselerak itu saya kemaskan.Saya sedar tumpuan Trevor bukan lagi pada macbooknya tapi pada diri saya.Saya cuba abaikan pandangan itu.

"Baby."panggilnya.Saya memandangnya.

"Hmm."

"Come here."pintanya.Mulanya saya teragak-agak tapi mengingatkan sekarang ini saya sedang menyamar saya akur juga.Tadi saya berdiri di sisi meja.Saya melangkah mendekatinya yang duduk di kerusi kulit.Dia memusingkan kerusi itu ke tepi,kini saya berdiri tepat di hadapannya.

"What?"

Trevor pantas menarik pinggang saya kearahnya sehingga punggung saya betul-betul diatas ribanya.Saya terjerit.Terkejut dengan tindakan itu.

"Apa ni?Lepaskan saya.Kita dalam pejabat kau ni sekarang."saya cuba berdiri tapi pelukkannya semakin erat.Tubuh saya yang kecil ini mana mampu melawan tenaganya.Sudahlah tangannya lagi besar dari tangan saya.Trevor tersenyum sinis.Dia mengambil alat kawalan jauh yang kecil lalu menekannya.

"The door is locked."katanya.Saya menelan air liur saat bibir Trevor mula menjelajah di sekitar leher saya.Sesuatu perasaan menjalar dalam diri ini.Sentuhan bibirnya membuatkan saya mendesah tanpa sengaja.Apa perasaan ini?

"Ahh..."desahan saya makin menjadi ketika tangan Trevor meramas punggung saya dengan gerakkan yang lembut.Akal sihat saya ingin menolak perbuatan itu tapi hati dan tubuh ini mengkhianatinya.Tanpa sedar kedua tangan saya sudah melingkar di leher Trevor.Ciuman Trevor kini beralih ke bibir saya.Kami berbalas ciuman panas dalam beberapa minit.

Tautan bibir kami terlepas tapi pelukkan Trevor masih erat.

"Your smell so nice,baby.Saya tidak boleh tahan lagi."kata Trevor.Suara itu seperti menahan sesuatu yang tidak lama lagi bakal meletup.

MY HEART BELONGS TO HIMWhere stories live. Discover now