Chapter 38: Pregnant and this magic

Mulai dari awal
                                    

"Salam yang mulia agung sang matahari Kerajaan Rendell," setelah Rebecca selesai berucap serentak para dayang mengikuti dari belakang.

Louis tersadar dari pesonanya. Ia merubah tampangnya kembali menjadi datar dan songong.

Louis mendekati Rebecca "Apa apaan dandanan mu ini,"

"Kau gila ya? Berdandan seperti ini?!"

"Me memangya kenapa?"

"Memangnya kenapa katamu?! Kau itu-" belum selesai Louis menyelesaikan kalimatnya wajah pria itu berubah menjadi tersipu malu.  Bagai gadis pemalu yang baru saja puber.

"Cantik sekali..." Ujar Louis dengan wajah memerah. Ia menatap wajah Rebecca yang sedang mengedipkan mata lucu.

Hal itu membuat Louis menahan napas agar tidak mimisan di tempat.

Louis mendekap tubuh Rebecca erat erat. Semua orang yang melihat hanya diam merasa jengah. Tak ada sehari yang pria ini lewatkan tanpa membucin.

Setiap harinya pria ini selalu kelimpungan bila ratu mereka tak ada dihadapannya barang sedetik saja.

Selalu menjerit tiap jam nya pada semua orang. Dan bertanya hal yang sama.

Dimana Rebecca?!

Dimana ratu?! Matamu buta hah tak melihat dimana ratu?!

Gila ya, masa kau tak tau dimana ratu?!

Cari sana atau ku ceburkan kalian ke Samudra.

Rebeccaa!!!!!

Dasar otak udang sampah masyarakat!! Kalian ini laki laki atau perempuan sih mencari satu wanita saja tak mampu.

Mati sana!!

Begitulah setiap harinya itu yang selaku dia ocehkan. Hingga kuping mereka sebentar lagi akan tuli karena mendapat teriakan yang itu itu saja.

Rebecca menatap Louis yang sedang merengut. Rebecca menatap Louis dari atas ke bawah.

Rambutnya yang ditata acak acakan, namun entah mengapa terkesan keren! Memakai jubah merah kebesaran dengan bulu bulu putih disekitaran kerahnya. Dengan sebuah pedang di celananya yang tak pernah ia tinggal. Menatap hidungnya dari samping yang bagai prosotan di kolam renang. Juga alis hitam tebal yang selalu menukik mirip elang.

Uhh~ pria ini sangat sempurna. Jika saja Louis pergi ke dunianya pasti para wanita di bumi akan berteriak histeris bak cacing kepanasan.

Tak tau kenapa pria di dunia ini memiliki paras di atas rata rata, semuanya tampan! Jadi semua wanita disini sudah biasa dengan ketampanan hingga tak terlalu begitu memujinya.

"Kau tampan sekali ya." Puji Rebecca.

Mendengarnya membuat wajah Louis kembali memerah sembari menahan napas "Wa wanita gila! Jangan mengatakan hal hal bodoh!"

Louis menarik tangan Rebecca tuk berjalan mengikutinya. Kemudian disusul oleh sekelompok ksatria yang berjaga dari belakang.

Bahkan tangannya pun terasa sangat lembut hingga darah pria itu berdesir dan merinding. 

Semua orang para bangsawan juga tamu tamu penting lainnya menunggu dibawah. Kenapa Raja dan ratu mereka lama sekali padahal pestanya sebentar lagi akan dimulai.

Mereka saling bercengkrama dengan tawa dan suka cita. Namun mendadak suasana hening ketika Raja beraura seram itu masuk ke hadapan.

Semua orang mendadak beku dengan cepat mereka merendahkan tubuh seraya memberi salam dengan serentak.

My Lovely Evil QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang