01. Tentang Lima Anak Manusia

75 26 99
                                    

Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu

-KLa Project

.
.
.

Menemukan teman yang satu frekuensi dan setia itu sulit. Nandana Rahadian Sajaya juga berpikir seperti itu. Lelaki berperawakan seperti Dilan--ah mungkin Iqbaal maksudnya, ia baru menemukan empat orang di dunia ini yang ia anggap sebagai teman atau lebih tepatnya sahabat.

Empat manusia ajaib itu entah kenapa salalu bisa diandalkan oleh Nandana, atau yang akrab disapa Nana oleh keempat temannya.

Jivanodyan Hamza, lelaki langganan tempat fitness itu ahlinya soal menaklukkan wanita. Perempuan yang melihatnya pasti akan jatuh cinta dengan tatapan tajam milik lelaki yang akrab dipanggil Ija itu. Awal mula panggilan itu adalah Nana yang tidak bisa mengingat nama Jivano saat pertama berkenalan. Nana selalu memanggil Jivano dengan Ija sebanyak apapun Jivano memberi tahu namanya.

Lelaki itu berbahu bidang, senyumnya sangat menawan disertai sudut mata yang tajam. Intinya, Ija sangat tampan, nyaris tanpa celah. Namun, tidak ada manusia yang sempurna di dunia.

Mungkin kelebihan fisiknya sudah terlalu makan tempat sampai tak ada ruang untuk humornya. Lelucon yang lelaki itu keluarkan kerap kali dibalas dengan keheningan oleh orang-orang yang mendengarnya. Nana masih tak paham bagaimana wanita yang lelaki itu taklukkan bisa bertahan menghadapi humornya yang ketinggian.

Evan Chandara, manusia ajaib kedua. Lelaki itu lebih sering dipanggil Echan. Jika Ija memiliki humor yang ketinggian, Echan sebaliknya. Selera humornya terlalu rendah. Nana tak begitu paham apa saja yang lelaki itu telah lakukan selama hidupnya. Isi otaknya hanyalah hal-hal yang tidak jelas.

Herannya otaknya itulah yang sering kali menyelamatkan Nana dari berbagai masalah. Bukan Echan namanya kalau tidak iseng. Lelaki keturunan Jawa-Sunda itu akan selalu menguji kesabaran orang di sekitarnya, terutama Arjuna Malwa Dyaska.

Keajaiban Dunia yang ketiga, yaitu Arjuna. Nana tidak tahu berapa persentase kesabaran Arjuna dalam menghadapi Echan, yang pasti itu sangat rendah. Ketika Echan akan mulai menunjukkan tingkah-tingkah anehnya, maka saat itu juga Arjuna mempersiapkan tangannya agar tidak mendarat di wajah tampan Echan.

Mantan ketua OSIS ini sekarang menjadi ketua himpunan di kampus. Arjuna adalah andalan teman-temannya jika ada ulangan mendadak saat SMA dulu. Salah satu alasan Nana dekat dengan Arjuna sebenarnya adalah untuk meminta contekan. Untung saja Arjuna tidak pelit ilmu.

Kalau bahas Arjuna, pasti lanjutannya adalah tentang Adhira Sekar Danastri. Perempuan hebat menurut Nana, karena bisa-bisanya ia kuat berada dalam pertemanan mengerikan ini. Berteman dengan empat lelaki aneh pastinya tidak mudah.

Kulit kuning langsat, bulu mata lentik, serta hidung yang mancung membuatnya terlihat seperti memiliki darah arab. Tapi nyatanya tidak, kedua orang tuanya berasal dari Makasar. Ia lahir dan besar di kota Kembang. Nana tidak tahu kenapa dua temannya itu belum juga jadian hingga kini. Sudah lama sejak Arjuna bercerita bahwa ia menyukai Dhira.

Saat itu sedang jam istirahat, saat mereka masih berstatus sebagai siswa SMA. Di tangga belakang sekolah, tepatnya. Dua lelaki dengan tinggi semampai itu tengah duduk bersama sambil mengupas kulit kuaci kemudian memakan isinya.

Filosofi Cinta | Na JaeminWhere stories live. Discover now