Joochan dan Appa

100 10 0
                                    

Sore itu, Joochan sedang bermain tablet milik Sungyoon di sofa ruang tamu sambil menunggu giliran mandinya, ketika Daeyeol baru saja memasuki apartemennya dengan wajah lelahnya. Daeyeol segera melepas sepatu lalu menyimpannya di rak sepatu dengan rapi. Kedua kaki Panjang Daeyeol kemudian berjalan menuju ruang tamu dan mendapati Joochan yang tampak tenang sendirian di ruang tamu.

"Joochanie," panggil Daeyeol dan langsung merebahkan badannya disebelah Joochan, dan dibalas dengan senyum lebar dari si bocah lucu itu. "Ppaa..."

"Joochanie, appa rindu." Kedua tangan daeyeol kemudian meneluk perut Joochan dan wajahnya diusapkan ke punggung bocah lucu itu. Sedangkan Joochan kini terlihat larut dengan tablet yang ada dipangkuannya. Mengabaikan Daeyeol yang masih saja asik mengusap-ngusap wajahnya dipunggung Joochan. Laki-laki dewasa itu menyukai bauk has bayi milik Joochan yang dapat menghilangkan penatnya.

"Joochanie tidak kangen appa?" Daeyeol bertanya dengan suara antusiasnya dan hanya mendapat gumaman tidak jelas dari anaknya yang masih sibuk memainkan jari telunjuk gemuknya di layar tablet milik Sungyoon. "Ani (Aniyo)."

"Hm?" Daeyeol kemudian mendongakan kepalanya untuk mentap Joochan yang masih saja asik sendiri. Laki-laki tinggi itu hanya tersenyum kecil kemudian memencet pelan kedua pipi bulat milik Joochan.."Hei, appa sedang berbicara, sini lihat appa!" Dan berhasil membuat anaknya langsung menatap Daeyeol dengan kedua mata yang membulat.

"Joochanie rindu appa?" Joochan menggeleng dengan senyum cerahnya dan membuat Daeyeol memasang wajah sedihnya dengan bibir yang mengerucut. "Waeyo? Appa rindu Joochanie padahal loh."

"Chanie ain yunim, yun, min." Joochan membalas pertanyaan ayahnya masih dengan kosa kata terbatas yang dapat sedikit-sedikit dimengerti Daeyeol. Daeyeol salut dengan Sungyoon jadinya. Suaminya itu bisa mengerti semua bahasa anak-anaknya yang bahkan belum sepenuhnya jelas.

"Ah, Joochanie main dengan Hyungnim, Donghyun dan Bomin." Ucap Daeyeol memperjelas setelah mengetahui maksud Joochan. Joochan hanya menganggukkan kepalanya dengan lucu. Berhasil membuat Daeyeol mencubit pelan salah satu pipi berisi milik anaknya.

Kemudian Daeyeol tersadar ketika menemukan kejanganggalan dalam kalimat yang diucapkan Joochan. Joochan memanggil dua kembarannya dengan sebutan 'hyungnim' tapi tidak dengan Donghyun. Bukannya seharusnya Joochan juga memanggil Donghyun dengan sebutan hyungnim? Donghyun kan lebih dulu keluar tiga menit sebelum Joochan. Apa Sungyoon lupa mengajarkan pada Joochan? Tapi tidak mungkin.

Karena rasa penasaran yang memenuhi Daeyeol, akhirnya ayah delapan anak itupun bertanya pada anaknya. "Hei, kenapa Joochanie tidak panggil Donghyun hyung?" dan Joochan menjawab dengan gelengan kepala. "Ani."

"Waeyo?" Tanya Daeyeol lagi dengan wajah penasarannya menatap Joochan yang kini mengerucutkan bibirnya memasang wajah kesal yang begitu menggemaskan. "Ani, tilo! Chanie yun (Aniyo shireo! Joochan hyungnya)."

Mendengar jawaban Joochan langsung saja membuat Daeyeol tertawa terbahak-bahak hingga membuat Joochan semakin mengerucutkan bibirnya. Joochan mengira jika ayahnya tidak menerima jawabannya. Dalam pikiran bocah lucu itu padahal benar jika seharusnya dirinya lah yang menjadi hyung untuk Donghyun. Badannya saja lebih besar dari Donghyun.

"Joochanie, aigoo eomma mencarimu ternyata disini, ayo giliranmu mandi." Suara Sungyoon terdengar memasuki ruang tamu berhasil membuat wajah Joochan seketika berubah cerah. Bocah lucu itu segera turun dari sofa dengan susah payah tanpa di bantu Daeyeol yang sedah berusaha menghentikan tawanya. Setelah sepasang telapak mungil miliknya menapak di lantai, Joochan segera berjalan menuju Sungyoon yang berdiri di dekat tv sambil merentangkan tangannya dengan senyuman.

"Hyung, mau kusiapkan air hangat sekalian?" tanya Sungyoon kemudian pada Daeyeol yang kini sudah menyendarkan punggungnya di sandaran sofa karena lelah tertawa, setelah menggendong Joochan.

"Tidak usah." Daeyeolmenggeleng pelan menjawab pertanyaan suaminya. Kemudian beranjak dari sofaberjalan mendekati Sungyoon. "Ayokubantu mandikan kloter terakhir." 

The Golden ChildWhere stories live. Discover now