Love Sign

10.2K 572 19
                                    

Megu POV

"Ohayou Megu-chan"

Baru saja aku melangkahkan kaki untuk masuk ke kelas tapi ternyata Haru sudah ada di depanku.

"Ohayou" jawabku datar.

Aku menaruh tasku dan duduk. Haru masih saja mengikutiku. Apa sih maunya. Dia terus saja menatapku dengan senyum yang sulit kuartikan.

"Apa?"

"Tentang festival, kau mau kan pergi bersamaku?"

Sejenak aku berpikir, memangnya tidak ada cewek lain selain aku yang bisa dia ajak? Bukankah dia tampan, keren dan populer dikalangan cewek. Apa dia mempermainkanku lagi.

"Kenapa aku yang kau ajak?" Tanyaku penasaran.

"Hmm.. Entahlah, yang pasti aku ingin pergi bersamamu."

Kurasakan pipiku mulai memanas. Bodoh, tidak mungkin Haru suka padaku. Tidak! tidak! Aku menggelengkan kepalaku membuat Haru memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung.

"Kau tidak mau ya?" Katanya dengan nada kecewa.

"Bu-bukan! Baiklah aku mau.. Tapi... GUNTING BATU KERTAS!"

"Haa!! Tu-tunggu!"

Aku langsung menunjukkan kertas dengan telapak tanganku. Dan Haru..

"U-uh.. Aku kalah.."

"Pfftt.. Hahaha! Jadi kau mau kan pergi bersamaku" tawanya penuh kemenangan.

"Ya ya baiklah"

Terpaksa aku menyetujuinya.. Hiks senjata makan tuan.

"Oke! Sampai nanti Megu-chan!" Ucapnya sambil memamerkan spooky eye nya.

Simpul tipis menghiasi wajahku. Mungkin tak apa kan kalau aku sedikit berharap? Aku mengelus dadaku yang agak berdebar sejak tadi. Pipiku masih saja memanas.

#Pulang sekolah

Aku membereskan peralatanku. Sudah jam pulang, aku pun bergegas keluar kelas. Saat di koridor tak sengaja aku melihat Haru yang berada tak jauh dariku. Aku berjalan mendekat dan mencoba menyapanya.

"Ha-"

Aku tak melanjutkan kata-kataku. Kulihat dia sedang bicara dengan seseorang, lebih tepatnya cewek. Sedang apa mereka berdua disana. Aku pun mencoba menguping pembicaraan mereka.

"Um.. Haru-kun apa kau mau pergi bersamaku ke Festival nanti?" kata cewek itu dengan malu-malu.

Tak kusadari aku mulai meremas tasku sendiri. Aku manajamkan pendengaranku untuk memastikan jawaban apa yang akan dikatakan Haru.

"Maaf tapi aku sudah bersama seseorang, tapi kau itu manis pasti masih banyak pria yang mau pergi denganmu"

Haru mengatakannya dengan senyumnya yang hangat. Yah wajar saja dia kan populer. Aku mulai meremas tasku lagi saat melihat Haru mengelus kepala cewek itu sambil tersenyum. Hentikan! Aku tidak peduli, seharusnya aku langsung pulang saja tadi. Aku pun bergegas melangkahkan kakiku untuk pulang. Wajahku yang sedari tadi merengut dengan bibir yang sepertinya sudah monyong lima senti.

Brukk!!

Karena berjalan terlalu cepat akhirnya aku malah menabrak sesuatu.

"Aww.. Aish.. Sakitt" ringisku sambil memegangi pantatku yang sakit.

"Maaf, kau tidak apa?"

Aku mendongakkan kepalaku mencoba melihat orang yang tak sengaja kutubruk. Ichirou masih mengulurkan tangannya padaku. Aku pun meraih tangannya.

"Iya, aku baik-baik saja" kataku sambil menepuk-nepuk rokku yang sedikit kotor.

"Megu jangan bergerak"

"Hmm? Kenapa?"

"Pokoknya jangan bergerak.. Ada laba-laba di atas kepalamu"

Satu detik... Dua detik... Dan..

"GYAAA!! LABA-LABA!! SINGKIRKANN!! HELEEPP!!"

Aku langsung berlari kesana kemari. Sialnya aku malah menabrak tembok. Lagipula kenapa bisa ada laba-laba di kepalakuuu..

"Hei! Tenang sedikit, kalau kau terus saja lari kayak orang kebakaran aku gak bisa bantu nih!"

Aku pun mencoba tenang, diomeli seperti itu membuatku tak dapat berkutik. Setelah Ichirou menyingkirkan laba-laba itu, barulah aku bisa bernafas lega.
Hiks...

"Buh.. Ahahahaha!Kau ini dasar ceroboh" ia tertawa geli.

Wajahku mulai merengut lagi. Ah sudahlah yang penting laba-laba itu sudah pergi.

"Hei jangan ngambek, nanti jelek lho. Ayo senyum" ucapnya menggodaku.

"Ehm.."

Aku pura-pura merajuk. Bukannya merasa bersalah dia malah tersenyum.

"Salaman?" Katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Buat apa?" Jawabku acuh tak acuh.

"Ayo salaman" katanya meyakinkanku.

Aku pun mengulurkan tanganku dan menyalami tangannya. Setelah kutarik tanganku kembali, kulihat ditelapak tanganku sebuah benda kecil berbentuk beruang yang sangat lucu dan imut. Mataku berbinar dan senyumku mengembang kembali.

"Lu-Lucunya! Ini apa?"

"Permen coklat, anggap sebagai permintaan maaf"

Ichirou tersenyum lembut. Huaah kalau begini mana mungkin aku bisa marah padanya. Payah.

"Arigatou"

Setelah mengucapkannya aku pun langsung berlari pulang tanpa menoleh padanya. Sudah pasti wajahnya sedang tertawa.

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Maaf ya Author lg Hiatus.. Jd lama updatenya...
Dan maaf klo ceritanya tambah aneh..

Salam Akarie Chan
buat para silent reader ayo katakan sesuatu ^^
Menerima semua kritik

The School Of LoveDär berättelser lever. Upptäck nu