1. Living Together

17.7K 2.3K 29
                                    

***

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

***

Sebelumnya, Orlin tidak berencana untuk berkomitmen dalam waktu dekat, tapi saat melihat cincin emas yang melingkar di jari manisnya, Orlin tahu kalau dia sudah memutuskan sesuatu yang besar mengenai hidupnya.

Menikah.

Atau lebih tepatnya, kawin kontrak. Bukan tanpa alasan Orlin memilih jalan pintas itu, apalagi dengan seseorang yang baru ditemuinya sekali karena sebuah insiden penemuan kalung saat Orlin pulang kerja yang ternyata adalah milik pria itu.

Orlin melakukannya semata-mata untuk membungkam mulut-mulut nyinyir keluarga besarnya. Orlin tahu kalau menutup telinga saja tidak cukup. Orang-orang seperti mereka harus diberi lebih dari sekadar kata-kata, dan Orlin langsung mewujudkannya. Mengingat raut keterkejutan dari mereka saat Orlin mengumumkan akan menikah membuatnya ingin sekali tertawa keras. 

Namun, entah karena kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak atau karena hal lain, ibunya masih ragu dengan pernikahan Orlin yang terkesan mendadak. Bahkan, berulang kali sang ibu menyuruh Orlin untuk kembali memikirkan keputusannya matang-matang supaya nanti tidak ada penyesalan.

Tentu Orlin tidak akan mundur begitu saja. Dia berusaha meyakinkan ibunya dengan alasan klasik yang sering digembar-gemborkan oleh banyak orang; cinta.

Hah! Cinta apaan? Kenal saja enggak.

Mau bagaimana lagi? Daripada dijodohkan dengan kenalan keluarga besarnya, lebih baik dia kawin kontrak dengan orang asing. Setidaknya, banyak keuntungan yang akan Orlin dapatkan.

"Selama enam bulan ke depan, kamar kamu ada di pojok kanan. Aku udah minta layanan kebersihan untuk bersihin kamar kamu, jadi kamu tinggal beresin barang-barang kamu aja."

Orlin menatap Deka yang duduk di seberangnya. Meski penampilannya tampak segar dengan turtleneck maroon dan jeans hitam, tapi lingkaran hitam di bawah mata Deka tidak bisa membohongi kalau pria itu memiliki waktu tidur yang kurang.

Persiapan pernikahan mereka yang sangat singkat—sebulan setelah kesepakatan terjadi—ditambah dengan proyek besar yang sedang digarapnya membuat pria itu benar-benar sibuk.

Kasihan, sih, tapi Orlin juga ingin tertawa. Karena biasanya dia lah yang tampak semrawut sementara Deka selalu rapi. Ini semua berkat ibu mertuanya yang meminta Orlin supaya tidak pusing memikirkan masalah pernikahan.

Alih-alih keberatan, Orlin justru merasa senang. Dia bahkan masih bisa bekerja dua hari sebelum hari H. Toh, ini bukan pernikahan impiannya.

"Di dapur ada bahan makanan, Mas?"

Sebenarnya, Orlin tidak terlalu bisa memasak. Hanya beberapa menu simpel, itu pun dia lebih sering pakai bumbu cepat saji. Namun, kadang-kadang dia suka lapar saat tengah malam, jadi dia harus menyetok makanan sebagai pengganjal perut.

As Soon As Possible (Segera Terbit)Kde žijí příběhy. Začni objevovat