Bagian 28

246 20 0
                                    

Aaron sangat bahagia ketika mendengar istri nya hamil. ini adalah hal yang dia tunggu-tunggu. Apalagi Rumi dan Bagas. Mereka tidak sabar untuk segera kembali ke Indonesia. saat Aaron menelpon mereka langsung, saat tahu Navi hamil. tapi mereka belum bisa, berharap pas Navi melahirkan Rumi harus ada disana.

Adam terlihat khawatir menghampiri Aaron, saat dia tahu Navi pingsan dari Bi Rahma.

"Ron, Navi kenapa, tadi bi Rahma telpon, dan bilang Navi pingsan saat kalian siap-siap ke bali" ujar nya

"Dam, Dam" kata Aaron seraya memegang kedua bahu Adam dengan wajah yang  berseri.

"Kenapa kamu mala bahagia tatkala adik ku terkapar" lirih Adam seraya melepaskan tangan Aaron dari bahu nya.

Aaron terkekeh saat melihat emosi rendah Adam.

"Dam, sebentar lagi aku bakal jadi ayah, dan kamu jadi .... "
ucap Aaron yang tidak di tersukan

Adam terkejut,  diam sejenak,  tiba-tiba memeluk erat Aaron seraya memukul-mukul punggung Aaron. mereka saling memeluk terlihat over bahagia.

"Aku,,, aku..aku bakal jadi Om Ron" ucap nya bahagia.

Tak lama kemudian dokter Willy keluar lagi, dan membiarkan mereka berdua masuk. Aaron  dan  Adam masuk dengan tidak sabar ingin bertemu Navi.

Willy terlihat sangat senang ketika melihat sosok Adam. dia tersenyum sendiri seraya bergumam bernyayi.

"Nav" sapa Adam dengan wajah berseri-seri.

"Kamu.... " kalimat yang tidak di lanjutkan nya. namun Navi faham maksud nya, hingga dia hanya mengangguk seraya tersenyum bahagia. Lalu menatap Aaron dengan mata yang berbinar-binar.

Aaron meraih tangan Navi yang masih berbaring sembari duduk.

"Terimah kasih sayang" ucap nya seraya mengecup punggung tangan Navi.

"Ehem" tukas Adam sembari melirik Aaron dan Navi yang terlihat romantis.

"Maka nya, cari pengani Denim dengan cepat" tandas Aaron yang mengerti maksud Adam berdehem.

Navi terkekeh, sembari mengoda sang kakak. "Apa mau Navi kenalkan ke seseorang?"

Adam dan Aaron sontak tertawa mendengar Navi.

"Udah udah, mulai sekarang kamu gak boleh banyak bicara yang bikin kamu capai" pungkas Aaron

"Segitu nya.... " Tukas Adam seraya menggeleng-geleng.

Obrolan dan bercanda mereka berakhir seketika, Adam pamit cari air minum.  Adam pun keluar dari sana.

"Sayang, mulai sekarang aku akan selalu ada di sisi kamu dan calon anak kita" ujar nya sembari mengelus perut Navi yang masih rata, kemudian mencium kening wanita itu dengan lembut.

Navi memejamkan mata nya ketika merasakan kehangatan kecupan itu. dia menatap Aaron dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mulai sekarang aku akan berusaha menjaga kamu dan calon anak kita. Agar kalian baik-baik saja, sampai dia hadir diantara kita" ujar Aaron seraya mengelus puncak kepala Navi.

Wanita itu hanya terdiam, kemudian air mata tertetes Karena bahagia.Aaron menyeka air mata itu dengan jari-jari nya sembari tersenyum, karena dia tahu itu air mata bahagia.

•••

Adam yang tadi mencari tempat air minum, tidak menemukan nya juga.

"Apa kau mencari sesuatu? tanya seseorang yang membuat Adam menoleh ke belakang.

"Oh, bukan kah kamu kakak nya dokter Navi? tanya wanita itu yang tak lain Willy saat memgenali Adam.

"Iya, benar"  jawab Adam seraya memperhatikan wanita itu seperti pernah melihat nya.

TSP ( Teman Setajam Pisau )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang