Chapter 22 : Ritual

3.7K 790 163
                                    

Cahaya menyeruak dari segala penjuru.

"Gue dimana?"

Seorang pemuda berjalan tak tentu arah di sana,dia pikir dirinya sudah mati karena terhimpit dinding-dinding putih tadi.

Cahaya terang berwarna putih masih tetap mengelilingi pemuda tersebut,dirinya berlari mencari jalan keluar namun tak kunjung menemukanya.

Nafasnya tersenggal,dadanya sesak.

"Gue pengen pulang,"ucapnya lirih.

Dirinya menangis,duduk sendirian dan menundukkan wajahnya.

Tempat yang sangat sunyi,hanya dirinya seorang gang berada di sana.


~°~°~°~°~°~°~°~°


Junkyu menceritakan semuanya kepada mereka,meskipun awalnya tak percaya namun setelah Nayara menampakkan dirinya mereka percaya.

"Kalian tau sebenarnya Junghwan punya indra ke 6,"ucap Junkyu.

Junghwan yang disebut namanya pun terbelalak.

"Gue?"tanya Junghwan.

Junkyu mengangguk.

"Tapi indra ke 6 lo udah tertutup,selama ini lo punya indra ke 6,tapi lo aja gak sadar,dan 2 hari lalu indra ke 6 lo tertutup,bukan-bukan tertutup sendiri melainkan ditutup secara paksa,"jelas Junkyu.

"Berarti,yang di kelas 7 kemarin,lo beneran bisa liat temen-temen lo yang hdah meninggal kan?"tanya Jeongwoo.

"Ntahlah,gue cuma ngeliat sekilas aja,kemudian hilang,"jawab Junghwan.

"Tapi kalau gue punya indra ke 6,kenapa sebelum ini gue gak bisa ngeliat makhluk-makhluk sebangsanya Nayara,"ucap Junghwan.

"Itu karena lo gak tau cara ngendaliinya,terkadang gue dulu pernah liat lo bicara sendiri di kamar mandi,"ucap Junkyu.

Junghwan diam memikirkan ucapan Junkyu.

"Kalian sudah selesai?kalau begitu persiapkan diri kalian besok malam,pukul 12 malam tepat,kalian berkumpulah di ruang tamu ini,dan membawa apapun yang sudah Junkyu katakan,"ucap Nayara.

Mereka pun mengangguk,meski dalam hati mereka masih takut untuk melakukan hal ini.

"Tunggu dulu,bagaimana dengan Haruto?"tanya Jeongwoo.

"Kalian tahu,sebenarnya Haruto tidak pergi mencari makan,namun dirinya tertarik ke dimensi ke 4,"ucap Nayara.

"APA??"

Semuanya nampak terkejut terutama Junkyu,namun berbeda dengan Asahi,dirinya diam karena sudah tau yang sebenarnya.

"Kenapa lo gak bilang Nay,kalau Haruto juga ikut kebawa ke dimensi lain??"tanya Junkyu penuh penekanan.

"Kalian sibuk cerita,jadi gue gak sempat ngasih tau,"ucap Nayara kesal.

"Arghhh makin sulit saja!"ucap Junkyu.










|°|°|°|°|°|°|°|













"Lo mau ngapain?"

"Tidur."

"Lo tau kan kalau mereka semua mau nyelametin Doyoung dan Haruto?"

"Ya memang?"

"Lo gak ada niatan untuk menggagalkan rencana mereka?"

"Gagalin?,buat apa,gue malah maunya mereka kejebak disana selamanya dan gak akan pernah kembali."

"Aaa begitu."

"Kenapa,apa kau tak rela jika Haruto ikut terjebak,kau mau disana juga?"

"Tidak,jika aku ikut kesana,maka aku...."

"Maka kau akan dihukum,karena tidak mengikuti perintah tuan mu."
















"Kalau lo mau gagalin rencana mereka,maka lakukanlah,tapi setelah jiwa mereka masuk ke dimensi lain."














~∆~∆~∆~∆~∆~∆~

7 Februari 2021 menuju ke 8 Februari 2021.

Malam pukul 11.00 PM.

Beberapa pemuda sudah bersiap di ruang tamu untuk menjalankan misi mereka.

Dengan arahan yang Junkyu berikan mereka semua dengan sigap mengikutinya.

Jihoon membawa 12 lilin putih dan 12 lilin merah (bukan buat ngepet).

Hyunsuk dan Jeongwoo bertugas untuk mencari kembang 7 rupa yang tadi mereka caro selama 5 jam lamanya.

Jaehyuk dan Mashiho menyiapkan tempat yang akan mereka gunakan untuk ritual.

Asahi tak melakukan apapun,hanya diam dan menatap teman-temanya.

"Bantuin ngapa,seenggaknya ngapain kek,dari pada lu diem kek patung,"ucap Yedam.

Asahi melirik Yedam sesaat lalu pergi dan langsung duduk di sofa.

Yedam hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Asahi.

Beberapa menit kemudian.

Pukul 11.20 PM.

Nayara datang di antara mereka.

Ke 10 pemuda itu sudah siap untuk melakukan ritual ini.

Lilin-lilin yang dibawa Jihoon pun di letakkan ditengah-tengah mereka,serta menyalakanya satu-persatu.

Kembang 7 rupa yang dibawa Jeongwoo dan Hyunsuk kini disimpan di sebuah guci kecil yang juga diletakkan di tengah-tengah mereka.

"Tunggu sebelum kita melakukan ini,gue minta Jeongwoo,Yedam dan Junghwan untuk keluar dari lingkaran ini,kalian tidak akan ikut kami ke dimensi ke 3,kalian disini dan menjaga raga kami selagi jiwa kami pergi,"ucap Junkyu.

Ketiganya langsung berdiri dan keluar dari lingkaran.

"Selagi kami pergi,kalian jaga lilin-lilin ini agar tidak sampai padam,karena jika lilin ini padam maka kami tak akan bisa kembali,jika lilin-lilin ini mau habis,kalian ganti dengan lilin yang baru,"ucap Yoshi.

Ketiganya mengangguk paham.

"Satu lagi,Nayara tidak akan ikut bersama kami,"tambah Junkyu.

"Kalian sudah siap?"tanya Nayara.

Ketujuh orang tersebut mengangguk pasti.

Yoshi dan Junkyu mulai membaca mantra khusus.

Nayara menuangkan kembang 7 rupa yang sudah di campur dengan air ke kepala mereka satu-persatu.

Cahaya putih mendadak keluar dari tengah-tengah mereka.

Jeongwoo,Yedam dan Junghwan sangat terkejut lalu menutup mata mereka.

Jiwa ketujuh pemuda tersebut perlahan mulai meninggalkan raganya.

Jiwa mereka melompat ke arah cahaya itu berasal.

Seketika cahaya tersebut menghilang dan suasanya begitu sunyi.

Jeongwoo dan yang lainya masih syok karena kejadian tadi.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"tanya Yedam.

"Seperti yang bang Yoshi katakan,kita harus menjaga lilin-lilin ini agar tetap menyala,"jawab Jeongwoo.

Tiba-tiba angin berhembus sangat kencang hingga membuat Jeongwoo,Yedam dan Junghwan bersusah payah untuk menutupi lilin-lilin tersebut agar tidak padam.

"Dari mana asal angin ini??"tanya Junghwan.

Nayara menerawang dilihat dari sudut ruangan terdapat sesorang yang ingin menggagalkan rencana ini.




"Itu Daeva."






Tbc.

[1]ANAK INDI(GO)HOME~Treasure ✓ SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now