Adopted

72 10 4
                                    


"Wanna get some cup of coffee?" Tanya Dolores yang dijawab dengan anggukan.

"Hey! Kalian mau kemana?" Tanya Luther saat melihat Five dan Dolores berjalan beriringan menuruni anak tangga.

"Apakah kau akan memberiku sesuatu jika aku memberitahumu?" Ucap Five.

Mereka berdua tersenyum melihat reaksi Luther yang sedikit kebingungan. Five langsung menggandeng tangan Dolores kemudian menghilang.

Tak lama terdengar suara derungan mobil yang artinya mereka berdua pergi menggunakan mobil. Kadang Luther heran kenapa bisa dia memiliki saudara kembar seperti Five.

Setelah sampai di kedai kopi, mereka mencari meja untuk sekedar mengobrol sambil meminum kopi. Tak lama pelayan datang.

"Excuse me! Y'all ready to order?"

"Black coffee." Ucap Five tanpa aba-aba

"Okay black coffee and?" Ucap pelayan sambil menulis pesanan kemudian mengarahkan pandangannya ke Dolores bermaksud menanyakan apa yang ingin dipesan wanita tersebut.

"No, I'm not." Ucapnya sambil tersenyum.

"Okay. Wait a minutes" kata pelayan tadi kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua.

Setelah pelayan tadi pergi. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Jadi. Bagaimana kau bisa hidup?" Tanya Five memulai percakapan.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Aku dari dulu memang hidup." Jawabnya.

Five memutar bola matanya setelah mendengar ucapan wanita dihadapannya itu.

"Permisi, ini pesanan anda." Ucap pelayan yang tiba-tiba datang.

Keduanya menatap pelayan itu dengan sorotan tak enak. Tatapan mereka seperti ingin pelayan itu cepat pergi.

"I don't understand" Ucap Five ketika pelayan sudah pergi.

"Sebenarnya aku sama sepertimu, lahir pada 1 Oktober 1989, salah satu anak dari 43 wanita yang melahirkan pada hari itu. Bedanya aku diadopsi oleh Handler ketika berusia 2 tahun."

"Aku dilatih banyak hal olehnya, sebenarnya dia bukan ibu yang buruk." Ucapnya sambil tersenyum kecut.

"Saat berusia 6 tahun aku menemukan sebuah koper, aku membukanya berharap ada kejutan didalamnya."

"Tapi ternyata aku kembali ketahun 1991, 5 menit sebelum Handler datang untuk mengadopsiku. Aku menjalani semuanya untuk kedua kalinya, seperti de javu bedanya itu terus berputar di otakmu dan tidak tau jalan keluarnya." Lanjutnya.

Five hanya diam mencoba memahami kalimat-kalimat yang diucapkan lawan bicaranya tersebut.

"Ketika pikiranku mulai dewasa, aku mulai paham bahwa yang dilakukan Handler itu salah. Aku mencoba memperbaiki semuanya secara diam-diam, bertahun-tahun aku menyembunyikannya."

"Handler akhirnya mengetahui perbuatanku. Dia mencoba membujukku untuk mengikuti apa yang diperintahnya lagi. Aku tidak mau, dia marah dan entah kekuatan dari mana, aku menjadi patung manekin dan ya, tubuhku berhenti tumbuh." Jelasnya

"Itu sebabnya tubuhmu sekarang berumur 15 tahun,tapi secara teknis kau lebih tua 19 tahun dariku." Ucap Five.

"tepat sekali. Dia mengirimku ke kiamat,dia berharap aku mati. Tapi aku sangat beruntung, kau menemukanku saat itu." Ucapnya dengan bibir gemetar.

"Kemudian dia kembali ke tahun 1994 dan mengadopsi Lila, kau ada disana, membunuh kedua orang tua Lila." Lanjutnya.

Five terus memperhatikan apa yang dibicarakan Dolores dengan seksama, sesekali ia menautkan kedua alisnya dan membuka mulutnya.

"Kau ingat saat kau dan Diego pergi ke tempat ayah kalian pada 1963? Disana ada beberapa patung manekin yang sedang duduk di ruang keluarga dengan beberapa kamera."

"Mereka keluargaku,kamera itu berfungsi untuk kita berkomunikasi. Mungkin orang melihat kita hanya diam disana, tapi kita semua bergerak di layar kamera."

"Ayahmu membuat serum yang bisa membuat kita kembali menjadi manusia. Sayangnya dia hanya mampu membuat satu, dan dia memberinya kepadaku." Ucapnya sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Sampai sekarang aku tidak tau bagaimana cara untuk membuat mereka menjadi manusia lagi." Lanjutnya.

"That's all make sense right now. Tapi kenapa keluargamu ikut berubah menjadi patung? Bukankah seharusnya sudah sepenuhnya lepas dari keluarga karna sudah diadopsi oleh Handler?" Tanyanya lagi.

"Penyebabnya belum pasti." Jawab Dolores.

Five pun menganggukkan kepalanya mendengar jawaban dari Dolores.

Terdengar keributan tak jauh dari tempat mereka berbincang. Five melihat dari jendela kedai tersebut.

Tampak seseorang berlari sambil membawa beberapa makanan di tangannya.

"Hey! Kembalikan itu! Hey! Hey!" Ucap seorang penjaga toko roti sambil mengejar orang yang bisa dipanggil pencuri itu.

****

Nih buat kalian yang penasaran sama Dolores.

Kalo belum paham, baca ulang aja soalnya author juga puyeng sendiri bacanya, apalagi pas buatnya huhu

btw makasih yang udah semangatin author, sekaligus maaf baru bisa update soalnya kemaren abis ulangan dan bentar lagi ada praktek huhu.

Lanjut gak nih?

Dolores (TUA SPOILER ALERT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang