(20) Bukan sakit biasa

3.8K 391 9
                                    

"Kau istirahat dulu hari ini. Aku gak izinin kau berangkat," ujar Tsuki dengan tegas.

(Name) hanya bisa pasrah, kalau sudah begini, pasti Tsuki susah untuk dibujuk. Lagi pula tubuhnya sedang lemah, untuk berjalan aja susah.

"Aku izin ke kantor dulu, nanti aku hubungi kantormu untuk minta izin juga," ucap Tsuki.

Pria itu terlihat menelpon dengan seseorang. Setelah mengurus semuanya, Tsuki menghampiri (Name) yang terbaring lemas.

"Baby. Kita ke dokter yuk. Aku anter."

Tsuki memapah (Name) untuk berjalan dan mereka menuju rumah sakit terdekat.

***

"Ibu, sepertinya ibu sedang hamil. Saya melihat ini adalah gejala morning sickness. Saya sarankan ibu untuk mengeceknya ke dokter kandungan, sekalian mengetahui apakah kandungan ibu sehat atau tidak," jelas dokter umum tersebut.

Mata (Name) terbelalak. Dirinya terkejut bukan main, wanita itu menutup mulutnya dengan salah satu tangannya. Tentu saja orang dihadapannya adalah seorang dokter, pasti orang itu dapat mengetahuinya dengan mudah kalau seseorang sedang hamil.

"Dokter, serius?"

Dokter itu terkekeh melihat ekspresi (Name), "Saya serius, bu. Bisa langsung dipastikan ke dokter kandungan sekarang."

Setelah beberapa bincangan, (Name) keluar dari ruangan tersebut, dan melihat Tsuki yang langsung berdiri menghampirinya.

"Bagaimana hasilnya? Kau sakit apa?" tanya Tsuki.

Tanpa berkata apa pun, (Name) langsung memeluk Tsuki, membuat pria itu membungkuk membalas pelukan (Name).

"Kenapa tiba-tiba ka-" desis Tsuki terpotong.

"A-aku h-amil."

Akhirnya kalimat itu berhasil lolos dari mulutnya. Tentu saja Tsuki terkeju. Pria itu langsung melepas pelukannya, menatap istrinya, meminta penjelasan.

"Ha-hamil?"

(Name) mengangguk. "Kata dokter ini cuman gejala morning sickness. Aku disarankan untuk ke dokter kandungan, sekalian memeriksanya."

"Ayo kita ke dokter kandungan sekarang," ajak Tsuki dengan cepat tanpa berpikir apapun.

(Name) terkekeh. Sepertinya Tsuki sangat tidak sabar untuk mengetahuinya.

***

"Bisa dilihat ya tuan dan nyonya, ini bayinya. Wajahnya mulai terbentuk, tapi memang masih kecil bayinya," jelas Dokter Aihara.

Tsuki dan (Name) menatap layar monitor yang menampilkan usg perut (Name). Mereka dapat melihat jelas benih cinta mereka yang masih kecil itu.

"Usia kandungan nyonya Tsukishima masih 2 bulan. Masih sangat rentan sekali. Saya harap, nyonya memerhatikan kesehatan dan pola makan yang sehat. Kalau semisal ada keluhan, bisa konsul kembali ke saya ya."

"Baik, Dok. Terimakasih atas sarannya," ucap (Name).

"Arigatou, Dokter," ujar Tsuki.

***
See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Tsukishima Kei X Readerजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें