(15) Yang hampir retak

3.8K 427 45
                                    

"Hey hey! Dengarkan penjelasan aku dulu! (Name)!" ujar Tsuki.

Tsuki memegang pergelangan tangan (Name), namun wanita itu berusaha melepaskannya dan terus saja berjalan pergi.

"Kurasa tidak ada yang perlu dijelaskan," jawab (Name) dingin.

"Lepas!" titah (Name) menyentakkan genggaman Tsuki.

"Gak! Dengarkan aku dulu, kau salah paham."

Dengan paksa Tsuki membawa (Name) ke tempat yang lebih sepi. Di sudut kantor yang tidak begitu banyak orang berlalu lalang.

Pria itu mendorong (Name) ke dinding hingga wanita itu tersentak. Kedua tangannya mencegat (Name) di dinding.

"Apa sih!"

(Name) berusaha kabur dengan menerobos tangan Tsuki. Namun, pria itu menghimpitnya, membuat (Name) tidak bisa kabur. Terlihat sekali perbedaan porsi tubuh mereka, tubuh (Name) terlihat sangat kecil dibandingkan dengan tubuh Tsuki.

"Minggir!"

Tatapan Tsuki tidak teralihkan darinya. Pria itu tidak memberinya celah untuk kabur.

"Dengarkan aku dulu, (Name)."

"Sudah kubilang, tidak ad-"

"Sudah kubilang, kau salah paham!" tegas Tsuki.

(Name) terdiam menatap Tsuki yang terlihat menahan emosinya. (Name) mengalihkan pandangannya dan mulai tidak berontak. Tsuki sedikit memberi jarak antar keduanya.

"Kau benar, dia suka padaku."

(Name) mendengus, memutar bola matanya sebal.

"Aku mau minta maaf karena aku tidak percaya dari awal. Aku juga salah, karena tidak menyadarinya sejak awal dan tidak memberi jarak. Aku malah menganggapnya itu hanyalah tugasku yang harus membimbing juniorku," jelas Tsuki menahan emosinya.

"Hahaha. Sudah sadar kau rupanya?" tukas (Name) mengejek Tsuki.

"Sekarang lepaskan aku!" (Name) kembali memberontak. Tsuki menghentikan kedua tangan (Name).

"Baby, please. Percaya padaku," mohon Tsuki.

(Name) menatap Tsuki nanar. Dengan sekali hentakan kencang, genggaman Tsuki terlepas.

"Kau tau tidak, Hana menemuiku waktu itu, dia dengan terang-terangan bilang kalau dia suka denganmu."

Setelahnya (Name) langsung pergi meninggalkan Tsuki yang terkejut. Tsuki tak menyangka Hana menemui (Name), entah apa yang dibicarakan mereka. Setelah mendengarnya, sepertinya Tsuki tidak bias tinggal diam, dia harus memberi perhitungan pada Hana.

Tsuki dapat melihat (Name) berlari menuju halte bus, sialnya bus datang pada waktu yang tepat. Sehingga (Name) dengan cepat menaiki bus tersebut dan meninggalkan Tsuki yang berlari mengejar bus tersebut.

"Sh*t!" umpatnya kesal tak berhasil mengejarnya.

***

See you next chapter!
#skrind

Become His Wife? | Tsukishima Kei X ReaderWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu