06 › jung mark protested

Start from the beginning
                                        

"owey, Hendery!" sapa Yuqi menenteng paperbag hasil merampok kartu kredit Yukhei, "kau juga pulang?"

"yeah, jie sendiri?"

"terseret baba sialanmu itu, aku ke kamar dulu ya." pamit Yuqi menaiki tangga setelah diangguki kedua anak Huang.

"gege datang dengan siapa?"

"Dejun, asistenku."

"dimana dia? aku ingin berkenalan!" seru Renjun.

Hendery menghela nafas, "dia sedang istirahat karena mengalami jet lag. Jadi, nanti saja ya berkenalannya?"

Renjun ber oh ria, "kasian.."

"Injun, apa kau tidak ingin mengajakku berjalan-jalan? aku memiliki teman di Korea. Tapi, aku lupa nomor dia." kata Hendery dibalas tatapan malas dari Renjun.

"walaupun sudah masuk seminggu lebih aku tinggal di Korea, aku belum pernah keluar rumah kecuali hal penting, ge."

ㅡhow to share?ㅡ

"bagaimana bisa kalian membicarakan hal menyangkut denganku dibelakangku?"

Mark pulang setelah Sungchan menyelesaikan bicaranya, dengan mood buruk ia berbicara nyaris membentak jika Jaemin tidak memelototinya.

Jaehyun dan Taeyong saling menukar pandang bagaimana bisa Mark tau?

"apa maksudmu, hyung?" tanya Jeno yang baru saja datang.

"kau tau Jeno? aku akan dijodohkan dengan putra keluarga Huang!"

Jaemin terpancing mendengar marga Huang disebutkan, "dad did that? don't agree!"

"hey! You don't have to interfere with hyung and dad business."

"shut up, I'll intervene for this, Jeno-ya." ketus Jaemin.

"kau salah paham, Minhyung-a. Lagipula putra mereka straight, mana mau putra mereka menikah denganmu." jelas Taeyong cepat.

Jeno tertawa menyadari betapa percaya dirinya Mark akan perjodohan itu sedangkan Sungchan yang baru saja masuk langsung mendapat tatapan tajam dari Mark.

Jaemin memucat seketika mendengar ungkapan sang bubu, "itu tidak meyakinkan.. bu."

kini giliran Jaehyun membuka suara, "Huang Yukhei sendiri yang mengatakan fakta walau tau putranya itu memiliki rahim, Jaemin." kali ini seluruh Jung kecuali Jaemin dan Jaehyun terperangah kaget.

"aku kira laki-laki punya rahim hanya ada dicerita."

Taeyong mendelik sinis atas ucapan Jeno karna seperti sedang tersindir, "ini kan memang cerita! nyatanya bubu bisa melahirkan kalian."

Sungchan menyeletuk, "tapi aku tidak pernah melihat putra Yukhei selama dad suruh memata-matai gedung mereka."

"jangan besarkan rasa penasaranmu, nanti kau jatuh cinta." kali ini Jaehyun ikut bungkam dengan yang lain karena penuturan Jung Jaemin.

selang beberapa detik Jaehyun tersenyum miring saat menyadari sesuatu, "are you in love eoh, Jaemin-a?"

ㅡhow to share?ㅡ

menjelang malam, Renjun dan Hendery berjalan-jalan disekitar Mall pusat kota tanpa ditemani bodyguard yang biasanya menemani mereka setiap keluar dari rumah saat di China dan Macau.

"bagaimana hubungan backstreetmu dengan Shuhua?"

"lancar, gege sendiri masih sendirian atau ingin aku kenalkan dengan aktris perusahaan Liu?"

"maaf, aku tidak minat perempuan."

Renjun menoleh kaget, "apa? jangan-jangan kau berpacaran dengan asistenmu?!"

pletak

"dia.. pihak atas, bodoh!"

"tapi, dia manis.." puji Renjun saat tadi tak sengaja bertemu Xiao Dejun.

alis Hendery naik turun berniat menguji jiwa straight Renjun, "kau menyukainya?"

"bodoh! aku hanya memuji saja!"

"yang benar, Huang?"

"aku straight, gege!"

ㅡhow to share?ㅡ

"bubu.."

Taeyong menghentikan acara merajut syal dan menoleh ke arah suara, Mark berdiri diambang pintu ruang santai dengan pakaian santai.

"kau tidak pergi ke kantor?"

Mark masuk ke dalam ruangan sambil menggeleng, "tidak.. aku sedang sedikit malas."

"oh."

"bubu, mengenai perjodohan kemarin malam maafkan aku agak tidakㅡ"

"tidak apa-apa.. lagipula itu belum tentu, Mark." tukas Taeyong dengan senyum simpul kemudian kembali melanjutkan rajutan syalnya.

"tapi jika seumpamanya itu terjadi, tidak apa-apa lagian dad sangat ingin menjalin hubungan dengan keluarga itu kan?"

"kemarin dad sudah mengatakan jika putra mereka straight kan? jadi perjodohan itu tidak mungkin terjadi." lirih Taeyong kembali menjelaskan secara gamblang supaya Mark tidak terlalu memikirkan kesalah pahaman tadi malam, "jangan karena kau tertarik dengan ucapan Jaemin kemarin.. kau jadi ingin menikah dengan putra mereka."

"tidak, bu."

ㅡhow to share?ㅡ

ting!

ting!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2. How to share? Where stories live. Discover now