Prolog

47 25 42
                                        

Sebelum baca vote dan komen dulu💗

Jangan lupa untuk follow juga bestie😽

Udah pada follow belum?

Selamat membaca😍🤪💛

***

Sebuah mobil BMW X6 terparkir terburu-buru di depan rumah sakit. Pintu pengemudi terbuka, lalu seorang pria berkaos hitam polos dengan celana pendek selutut keluar dengan wajah panik. Elvano Alexandra berlari tergesa, tubuhnya sampai menabrak beberapa orang yang lalu-lalang.

Keringat membasahi pelipisnya, langkahnya berat namun tak berhenti. Ia mencari-cari keberadaan seseorang yang sudah lama tak memberinya kabar. Namun, langkahnya seketika melambat ketika matanya menangkap sosok teman-temannya yang tengah menangis di sudut ruangan.

“Evelyn…,” lirihnya hampir tak terdengar.

Beberapa pasang mata mendongak. Wajah-wajah mereka basah oleh air mata, dan tanpa kata mereka menghampiri Vano, memeluknya erat. Tangis pun kembali pecah.

“Evelyn mana?” tanya Vano dengan suara bergetar.

Natanael menepuk pundaknya, berusaha tersenyum, meski senyumnya lebih mirip gurat kesedihan. “Evelyn lagi koma.”

Vano mematung. Tubuhnya kaku, otaknya terus mengulang kata-kata Natanael. Air matanya akhirnya luruh juga. Ia menyesali segalanya—mengapa dulu harus menjauhi Evelyn? Mengapa harus mempercayai omong kosong seorang perempuan yang merusak segalanya? Kini rasa bersalah itu menyesakkan dada, menelannya bulat-bulat.

Tiba-tiba sebuah pelukan hangat menahan bahunya. Evandro Gultom, ayah Evelyn, menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Meski tahu bagaimana Vano dulu memperlakukan anaknya, pria itu tetap memberi kekuatan.

“Saya yakin kamu pasti kuat,” ucap Evan lirih.

“Maaf…” hanya itu yang bisa keluar dari mulut Vano.

Tak jauh dari mereka, Chika Yovanka, ibu tiri Evelyn, menangis histeris. Pertengkaran dengan anak tirinya seakan tak berarti lagi. Di balik sikap kerasnya, ia sadar bahwa ia juga menyayangi Evelyn. Andai bisa, ia rela menukar posisinya demi menebus segala dosanya pada sang gadis.

Vano lalu menoleh. Pandangannya bertemu dengan Bella, yang berdiri terpaku dengan wajah penuh penyesalan. Gadis itu akhirnya bersujud di depannya. Terkejut, Vano buru-buru mengangkat tubuhnya berdiri.

“Van, maafin gue. Ini semua salah gue. Kalau aja gue nggak ngelakuin kebodohan itu, Evelyn nggak bakal kayak gini,” ucap Bella tersedu.

“Nggak, Sayang. Ini semua udah diatur Tuhan. Sekarang yang penting kita berdoa demi keselamatan Evelyn,” sela Chika, mengusap kepala anaknya.

Namun, Vano hanya berdecih. Hatinya muak. “Apa dengan permintaan maaf lo bisa bikin Evelyn sadar?” tanyanya dingin.

Bella menunduk. “Gue tau gue salah. Makanya gue mau nebus semuanya. Kalau bisa, biar gue aja yang ada di posisi Evelyn sekarang.”

Vano menatapnya penuh emosi. “Bagus kalau lo sadar. Lo bilang mau gantiin posisi Evelyn, kan? Ya udah, sana lo mati biar Evelyn gue bisa tenang!” bentaknya sambil menghantam dinding rumah sakit. Suara pukulan itu membuat semua orang terkejut.

“Kak Vano, stop!” teriak Felicya, berlari menahan lengannya.

Teman-temannya ikut melerai. Evan hanya menghela napas berat sebelum akhirnya berkata tegas pada Chika, “Lebih baik kamu bawa anak kamu pergi dari sini.”

Namun, Bella menggeleng kuat. “Aku nggak mau, Pih. Aku mau jaga Evelyn. Biarkan aku di sini. Aku janji nggak akan nyakitin dia lagi.”

Evan menatapnya dalam, lalu akhirnya mengangguk berat. “Baiklah. Tapi kalau saya dengar kamu melakukan hal yang menyakiti anak saya lagi, jangan harap akan ada kata maaf.”

Bella mengangguk sambil menangis, sementara Evan pergi meninggalkan mereka untuk menenangkan diri.

Vano terpuruk di kursi tunggu. Rambutnya acak-acakan, matanya merah. Tak tega melihatnya, Natasha mendekat dan menyodorkan sebuah buku kecil berwarna biru—warna kesukaan Evelyn.

“Ini diary Evelyn,” katanya pelan.

Tangan Vano gemetar saat membuka halaman pertama. Setiap kalimat di dalamnya adalah kenangan, setiap tulisan adalah pengakuan yang seharusnya sudah ia baca sejak dulu—tentang cintanya, tentang sakitnya, tentang dirinya dan Evelyn.

***

TBC

Selamat datang di cerita ONE AND ONLY ini, mohon maaf kalau ada typo yang bertebaran.

A/N : JANGAN LUPA BUAT BACA WORK AUTHOR ( EXO SALAH GAUL DAN BOBROK NCT ).

VOTE KOMEN SANGAT DIBUTUHKAN🙏

Hargai karya orang jika diri anda ingin dihargai, sekian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One And OnlyWhere stories live. Discover now