Wendy dan Irene harus mati-matian memperjuangkan keutuhan rumah tangga mereka. Wendy terus mendapatkan tekanan dari keluarga Son, sementara Irene terus teror dengan rasa bersalah. Keduanya mengupayakan banyak cara agar rumah tangga mereka tetap semp...
Di pagi hari, Wendy sudah siap untuk pergi kerja, ia melihat Irene sedang melamun di ruang makan.
" Ada apa ? "
" . . . . "
" Kau sakit ? "
Perlahan Irene menggerakan matanya dan menatap Wendy.
" Wae ? Apa aku melakukan kesalahan ? "
Meski tampak terdiam, sebenarnya Irene sedang berperang dengan dirinya sendiri. Ia ingin sekali menanyakan soal benda yang ditemukan di mobil Wendy, tapi disatu sisi ia tahu kalau ia juga tidak akan mendapatkan jawaban yang jelas dari Wendy.
" Joohyun ? "
" Aku tidak apa-apa. Sepertinya kau harus berangkat sekarang, hari semakin siang. Aku juga harus berangkat. "
" Aku antar ya. "
" Tidak usah, aku harus menghadiri beberapa tempat untuk rapat, jadi aku bersama Mr Lee saja. "
Meski sedang merasa canggung, keduanya keluar dari rumah bersamaan. Irene menunggu sampai Wendy pergi dan setelah mobil Wendy menjauh, Irene kembali mengeluarkan benda itu.
" Eonni! "
Irene menoleh ke rumah Joy.
" Omo! Aku tidak menyangka jika kita memiliki water stain lip gloss yang sama. "
" . . . . "
" Aku punya dua sebenarnya, tapi yang satu entah ku simpan dimana atau terjatuh. "
" Ah, ne, ini warna yang cocok untukmu. "
Irene kembali menyimpan benda itu dan mulai timbul kecurigaan pada Joy.
" Gwenchana, dia sedang pergi jadi aku juga sekalian membelikan cemilan untuk dia makan saat pulang. "
Irene terus memandangi warna bibir Joy pagi itu dan ia yakin jika itu adalah warna yang sama dengan yang ia temukan di mobil Wendy.
Starlight Energy
Irene masuk ke ruangannya diikuti oleh Solar yang saat ini menggantikan posisi Bogum terdahulu.
" Aku sudah membuat kontraknya, kau bisa baca dan setelah itu tanda tangan jika setuju. "
Ketika Irene meletakan tasnya, tak sengaja benda itu keluar karena Irene tidak mengunci tasnya.
" Omo, aku tidak menyangka kita menggunakan lip gloss yang sama. Apakah kau juga mengikuti tren ? "
" . . . . "
" Yeoja itu benar-benar memberikan dampak yang hebat untuk masalah penjualan dan aku rasa YSL memilih global ambassador yang tepat. "
Irene hanya tersenyum kecil dan ia menerima dokumen yang dibawa Solar, kemudian meminta Solar meninggalkan ruangannya. Rasa penasaran itu muncul lagi, Irene mulai membuka laptop, mencari tahu tentang siapa yeoja dibalik global ambassador dari YSL saat itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
