Study Group 12

15 4 0
                                    

"Aduh, aku terlambat." Stella membuka laptopnya cepat. Mengeklik aplikasi zoom meeting, memasukkan ID, passcode, lalu mengikuti kelas. "Duh, duh," gumamnya.

Kelas sudah berjalan sekitar tiga puluh menit dari jam tujuh pagi tadi. Kelas akan berakhir jam sembilan dan istirahat satu jam sebelum mulai kelas lagi, pada pukul sepuluh sampai jam dua siang.

Stella menatap layar komputernya dengan tatapan aneh. Dia baru saja bangun tidur dan ... dia salah masuk kelas! Duh, duh, membuat malu saja. Itu, 'kan, kelas online punya adiknya.

Ia segera leave meeting dan memasukkan ID yang benar.

Untung saja dia cepat menyadarinya. Jika ditegur, duh, duh, memalukan sekali. Kelas online-nya berjalan mulus. Sebenarnya, dia tidak tahu dan tidak mengerti rumus yang sedang diajarkan. Toh, ini kelas online, tidak aka nada yang menegurnya walaupun ia tertidur pulas. Ia menguap lebar.

Sejurus kemudian, ibunya memasuki ruangan.

"Yaampun! Astaga, kenapa anak ini malah tidur–eh–bahkan kameranya dimatikan. Stella! Ayo bangun, duh, ini anak."

Stella menggeliat pelan. Matanya tertuju pada jam di sudut komputer. Ah, aku baru tertidur sebentar ... batinnya. Ibunya segera keluar dari kamar, lanjut beberes. Ia yakin Stella sudah bisa mengurus dirinya sendiri.

...

Pukul 22.00, malamnya

Stella memang sering terlambat bangun–ya karena pukul sepuluh malam saja ia masih asyik berselancar di dunia maya, menonton video youtube, streaming MV, dan membaca komik online.

Ia sedang membaca komik online tentang kehidupan remaja korea, tentang grup belajar dan mereka belajar bersama-sama di kafe yang cozy. ah.. aku juga mau belajar kalau di kafe seperti itu! Batinnya.

Di awal-awal masa pandemi–yang membuat semua hal harus dilakukan secara daring–ia pernah ditawari untuk bergabung di grup belajar salah satu temannya. Mereka akan belajar setiap hari pada pukul empat sore sampai pukul lima sore.

Tentu saja Stella menolak. Itulah yang ia sesali kini. Setelah ujian pun, nilai teman-temannya itu masuk ke peringkat 30 besar. Ah, kenapa aku tidak mengiyakannya saja, sih?! Batinnya kesal.

Ada beberapa grup belajar online di internet. Tapi dia tidak terlalu percaya dengan hal itu. Belajar sendiri pun dia tak mau. Benar-benar permasalahan yang rumit.

Ping!

Notifikasi dari grup chat masuk. Stella memeriksanya.

Laila : Guys! Aku dapat link belajar online paling bagus! Kameranya off, kecuali tutor, dan bisa pakai nama samaran. Gimana? Aman banget woii! Juga ini kelasnya available buat kita anak-anak kelas enam! Cuma empat orang yang bisa ikut. Buruan~!

Masih ada sekitar sepuluh orang yang aktif saat itu.

Annis : Wah, beneran nih?

Hani : aku gabisa huhuTT TT

Gisel : aku juga hiksrot

Stella mengeklik link tersebut. Ia harus memasukkan e-mail, juga nama samaran. Ia menggunakan nama Applejack, sesuai nama tokoh kartun kesukaannya.

Kelas akan dimulai setiap pukul 12 malam.

1.23.26 detik lagi ...

Stella mengendikkan bahu, lanjut membaca komik online. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Seketika, semua tab di chrome tertutup, termasuk website untuk membaca komik online tadi.

𝐒𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐒𝐇 𝐄𝐕𝐄𝐑𝐘𝐁𝐎𝐃𝐘 𝐂𝐎𝐔𝐋𝐃 𝐃𝐈𝐒𝐀𝐏𝐏𝐄𝐀𝐑 * ˚ ✦Where stories live. Discover now