Another Fact

567 141 32
                                    

Chapter 17

"There's something wrong with the Villani's mentality!"

"Jadi sebagai ibunya kamu mau bilang kalau anak kita itu gila?"

Mommy nya Villani natap suaminya jengah. "Absolutely not! He's just sick!"

"And why do you say he has a mental problem?"

"Dokter Smith bilang that he have a personality disorder. Villani sakit! Dia... Dia..." Mommy nya Vi ga bisa lagi nyelesain sisa kalimatnya. Air matanya tiba-tiba turun dan ngebuat daddy nya yang duduk disebrangnya seketika bangun buat ngedeketin istri tercintanya.

Daddy nya Villani meluk mommy nya Vi dari belakang, mencoba memberikan semangat agar istrinya itu berhenti menangis. "Why are you crying? He's just sick and will get better soon. Kamu ingat waktu pertama kali Villani nangis semalaman karena demam setelah disuntik imun? Just think So, honey! He'll be fine."

"He really look fine. But why does he intend to kill his own friend? He almost became a murderer." Air mata mommy nya Villani makin turun dengan derasnya setelah kembali ingat sama kejadian minggu lalu. Kejadian yang ga pernah ia pikirkan bakalan terjadi sebelumnya. Apalagi kejadian yang ngebuat dia lebih was-was dan lebih protektif sama anak lelakinya itu.

"Theo will be fine. Dokter bilang anak itu bisa sembuh lebih cepat dari kebanyakan pasien lainnya yang biasanya bangun dari koma. So why are you worrying so much about it, honey?"

Mommy nya Villani ngedongakin kepalanya, natap suaminya dengan pandangan aneh. "I'm not worried about him. Not at all, but our lovely boy!" Dari tatapan yang mommy nya Villani berikan ke suaminya, semua orang yang ngeliat pasti faham kalau mommy nya bener-bener sama sekali ga bohong sama apa yang dia ucapin barusan. Karena memang dari dalam hatinya yang paling dalam, Mommy nya Villani sama sekali ga ada rasa kasihan ataupun kekhawatiran pada Theo (Teman sekelas Vi yang minggu lalu diserang Vi, dipukulin sampe koma tiga hari). Masih dengan pandangan yang penuh arti, Mommy nya Vi ngebuka lagi suaranya. "Because the most severe personality disorders can allow him to hurt himself. Villani bisa aja ngelukain dirinya sendiri."

"Self Injury?!" Daddy nya Vi suka ga suka, walau dalam hatinya terus-terusan menyangkal dan ga bisa nerima tentang apa yang dia baru ucapin barusan, diam-diam ngepelin kedua tangannya kenceng buat nahan kesal pada dirinya sendiri karena merasa gagal menjadi ayah yang baik buat anak angkatnya itu. "I swear! Vi it's will be okay. I'll protect and keep him away from all threats. I'll promise!" Daddy nya Vi ngecup dahi istrinya, mencoba menyalurkan kekuatan dari janji yang dia ucapin barusan. Janji yang dia sendiri yakin akan dia sanggupi demi ngelindungi Villani, demi ngelindungi anak angkatnya itu.Sambil setengah senyum, mommy nya Vi ngejawab dengan nada penuh kesinisan. "Aku juga bakal ngejauhin Vi dari segala sesuatu yang bisa ngebuat Vi terluka atau ngebuat Vi ngelukain dirinya sendiri. Segala yang bisa membahayakan diri Vi, apapun itu!"

Villani ngebuka kedua matanya disela-sela ciuman panasnya yang dia berikan ke Joyira sejak beberapa detik yang lalu. Sejak ingatannya yang tajam itu masih terus mikirin semua percakapan yang dia ga sengaja denger dulu. Dulu waktu dia mau meminta maaf pada orangtuanya karena udah buat mereka kecewa atas tingkah bar-barnya yang ga bisa dia tahan. Emosinya waktu itu terlalu menggebu-gebu hingga pada akhirnya meluap begitu aja sampe bisa ngebuat temen sekelasnya hampir mati. 

"Aku juga bakal ngejauhin Vi dari segala sesuatu yang bisa ngebuat Vi terluka atau ngebuat Vi ngelukain dirinya sendiri. Segala yang bisa membahayakan diri Vi, apapun itu!"

Villani berani bersumpah, ucapan mommy nya yang waktu itu bener-bener serius dan bener-bener ga main-main. Dulu setelah Vi pindah sekolah karena kasus hampir ngebunuh temennya sendiri, mommy nya Villani pernah sampe ngebuat temen sekelasnya Vi yang baru dikeluarkan dari sekolah. Padahal itu cuma karena temen barunya Vi itu tahu tentang kejadian dimana Vi pernah hampir ngebunuh temen sekelasnya dulu. Terlalu protektif nya mommy nya ke Vi kadang ngebuat Vi semakin jengah dan semakin bermasalah sama pikirannya dia sendiri.

Love Me, Love me Not?!Where stories live. Discover now