Three

458 46 0
                                    

Publish : 28 Mei 2021

-HAPPY READING-

»»——⍟——««

20.45 KST

Gang terpencil Nan gelap atau mungkin tidak ada kehidupan di gang sempit itu.Berdiri gedung tua yang sama sekali tidak terawat, lumut hijau menutupi sebagian dinding, rumput liar dimana-mana. Sudah jelas gedung tua itu sudah ditinggalkan bertahun-tahun atau puluhan tahun mungkin. Tetapi tempat seperti inilah biasanya kejahatan bersembunyi.

"Aarrgghh... A-ampun tuan, ampuni a-aku... " Suara kesakitan seorang Namja didalam gedung tua tersebut.

Terlihat dua orang namja dengan baju serba hitam menyatu dengan kejahatan malam, berdiri dengan angkuh tak jauh dari Namja paruhbaya yang mengeluarkan erangan kesakitan.

"Sayangnya kau sudah menyalahi kesepakatan kita tuan Lee, kau sendiri tau konsekuensi bekerja sama dengan kami. " Jelas Namja berdimple. Oh jangan lupa seringai nya yang terpatri di bilah bibirnya.

"To-tolong beri a-aku kesempatan sekali lagi tu-tuan... " Mohon namja paruhbaya yang di panggil tuan Lee itu.

"Maafkan aku tuan Lee, aku sangat ingin menolongmu tapi aku tidak bisa"ucapnya dengan nada memelas dan tentu saja di buat buat

"Tuan.... "

DORR!!!

"Arghhh... " Erangan tuan Lee terdengar pilu, setelah satu peluru melesat cepat ke dada kirinya. Tetapi masih mampu mempertahankan kesadaran nya.

"Jangan terlalu terburu-buru Suga Hyung, kau ini tidak punya hati sekali" Protes namja berdimple ke namja pucat yang di panggil Suga. Dia tentu kesal jika ia sedang ingin bermain malah diganggu.

"Ck, kau terlalu lama Joon-ie, aku mengantuk,mau tidur." Seru namja yang dipanggil Suga, dan.. .

DORR!!

Tembakan kedua mengarah ke Kepala tuan Lee, sudah dipastikan dia merenggang nyawa dengan cara mengenaskan.

" Arra arra... Kajja kita pergi Hyung biarkan anak buah Appa yang membereskan mayatnya"ujar Namjoon yang diangguki Suga tentunya.

Krekk

Keduanya menghentikan langkah kaki tatkala mendengar suara ranting yang patah. Namjoon menatap Suga, dan seakan mengerti, Suga berjalan mendekat ke asal suara tetapi tidak menemukan apapun. Suga mengedarkan pandangannya, walaupun matanya sipit, Suga masih mampu menangkap siluet seseorang berlari menjauh dari gedung. Setelah itu seringaian terpatri dibibir mungilnya.

"Aku pasti menemukan mu bocah".

"Siapa Hyung"tanya Namjoon setelah berada di dekat Suga.

"Ada yang melihat kejadian tadi, kupastikan aku akan menemukan bocah itu lagi"

Namjoon hanya mengangkat bahunya acuh.


>> Sebelum kejadian di gedung tua<<

19.55 KST

Selesai mengerjakan tugas sekolah, Jimin langsung merebahkan tubuh mungilnya di kasur.


Krukk... Krukkk....

Itu suara perut Jimin. Cacing di perutnya sudah minta makan. Jimin memang belum mengisi perutnya sama sekali setelah pulang dari sekolah.karena sudah tidak dapat menahan rasa laparnya ia pun beranjak dari kasur lalu turun ke dapur. Jimin melihat banyak makanan tersaji di meja makan, akan tetapi selera makannya tiba-tiba hilang.

" Ayo makan tuan muda, ahjumma sudah masakkan nasi goreng kimchi kesukaan tuan muda" Ajak Han ahjumma kepala maid di mansion park.

"Aku tiba-tiba mau makan Tteokbokki pedas ahjumma" Lirih Jimin sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Aigoo jadi tuan muda ingin tteokbokki eoh?arasseo ahjumma belikan" Wanita paruh tersebut tersenyum melihat tingkah lucu tuan mudanya ini.

"Biar aku saja ahjumma, sekalian aku ingin mencari udara segar" Jimin menahan tangan Han ahjumma yang ingin beranjak pergi.

"Tapi jangan terlalu malam ya Tuan Muda, bahaya terlalu lama di luar " Nasehatnya melihat jimin yang sudah bersiap keluar

"Ai ai kapten, kalau begitu aku pergi dulu... Pai pai " Jimin melambaikan tangannya sebelum menghilang di balik pintu utama mansion. Han ahjumma hanya tersenyum seraya membalas lambaian tangan Jimin.


Jimin berjalan gontai di trotoar menuju kedai di Sindang-dong, tempat yang menjadi langganan nya bersama Jungkook dan Taehyung.

>>skip selesai makan<<

20.39 KST

"huftt... Sebentar lagi musim dingin seharusnya aku menggunakan mantel sebelum keluar" Jimin berjalan di trotoar ingin kembali ke mansion tentunya. Dalam keheningan malam, Jimin melamun.

Yeol-ie Hyung kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Apa kau makan dengan baik?Kau pasti sangat tampan Hyung?Hahhh bogoshipda hyung.

Suara batin Jimin yang terus memikirkan hyungnya. Sampai ia tak sadar memasuki gang sempit tanpa pencahayaan sedikit pun.

"Aigoo... Kenapa aku bisa kesini, huft aku harus putar balik lagi"Sebelum mengambil langkah untuk memutar balik, tiba-tiba terdengar suara tembakan.

DORR!!


Deg.

Jantung Jimin serasa mau copot dari tempatnya.

" A-apa itu? " Tubuh Jimin bergetar ketakutan. Bukannya segera pergi, Jimin malah melangkahkan kakinya mendekat ke asal suara.

Jimin pov

Entah ada apa dengan kedua kakiku,aku melangkah mendekati asal suara yaitu sebuah gedung tua, aku sangat yakin tembakan itu berasal dari sana. Otakku memerintah ku untuk pergi tapi kakiku tetap melangkah mendekat. Aku akhirnya pasrah dengan kakiku yang membawakubke gedung tua tersebut.
Aku mengintup di balik dinding yang berlumut. Sedikit aku mendengar pembicaraan mereke.

"Jangan terlalu terburu buru Suga Hyung... Kau ini tidak punya hati sekali"

"Ck, kau terlalu lama Joon-ie. Aku mengantuk,mau tidur"

DORR!!!

aku refleks membekap mulutku dengan kedua tangan mungilku. Nafasku tercekat, telingaku berdengung, kepalaku pusing.

»»——⍟——««

-TBC-

[✔] MY BROTHER || PJM•MYGWhere stories live. Discover now