15. Ada apa dengan Eustace?

Começar do início
                                    

Caspian berjongkok. "Ia pasti terjatuh."

"Malang sekali nasipnya." Raut wajah Lucy berubah muram.

Draco yang sedari tadi diam saja mulai menyadari sesuatu. "Lebih tepatnya bangsawan."

"Maksudmu?" Tanya Lucy.

Draco menunjuk sesuatu di dekat patung emas tersebut. "Lihat perisai yang ia bawa. Itu adalah lambang bangsawan."

Lucy menyuruh Edmund untuk mengambil pedang tersebut. Edmund mengeluarkan pedang warisan Peter dari sarungnya kemudian mengambil pedang yang berada di bawah air. Anehnya, pedang tersebut tidak berubah menjadi emas.

Draco benar-benar merasa tidak nyaman. Entah penglihatannya yang memburuk atau faktor halusinasi, ia melihat asap hijau dari bawah air. Kini Edmund tengah mencari sesuatu. Ia mengambil kulit kerang lalu memasukkannya ke dalam air. Dalam sekejap kulit kerang itu menjadi emas. Wajah Edmund tersirat ketamakan semata. Draco merebut emas tersebut berniat untuk menghindari Edmund dari bahaya. Namun, Edmund yang sudah hampir terhasut memukul wajah tampan Draco hingga ujung bibirnya sobek. Lucy berjengit lalu memisahkan keduanya. Karena tenaga yang tidak sepada akhirnya Caspian yang mengambil alih.

Lucy menampar Edmund sedikit kencang guna menyadarkan pria tersebut. Tindakan Lucy membuahkan hasil. Edmund berdiam lalu bergeleng. Wajahnya terlihat linglung. Sedangkan Draco berusaha mengentikan darah yang keluar dari sudut bibir.

••••

Jika Lucy, Draco, Caspian, dan Edmund mencari sesuatu yang bermanfaat. Hermione malah berjalan-jalan tanpa arah bersama bocah berambut pirang. Eustace terlihat kesal dengan semua kejadian yang ia lalui. Pemuda itu menendang setiap kerikil yang ia lihat. Terkadang kerikil yang ia tendang berbalik arah menjadi ke arah dirinya. Hermione tertawa saat hal itu terjadi. Setidaknya gadis itu bisa melepas penat bersama dengan Eustace.

"Mengikuti bintang biru imajinasi dan menuju pulau Rabandoedoe. Menaruh tujuh pisau daging di atas meja singa yang bisa berbicara. Hh, kalian semua gila."

Hermione yang baru saja ingin meminum air malah mengurungkan niat. "It's Ramandul."

"Itu semua omong kosong!" Eustace kembali menendang kerikil yang agak besar. Kedua orang itu mendengar suara kerikil yang terbentur dengan material besi. Mereka berdua bertatapan sebelum melotot saat melihat sekumpulan harta karun di bawah. Mulut yang tidak henti-hentinya mengagum.

Kedua kalinya Hermione melihat setumpukan emas. Karena ia melihat hal yang pertama di bank milik Bellatrix. Sedangkan Eustace, ia tidak pernah melihat keajaiban dunia seperti ini. Tidak sengaja pemuda itu terpeleset karena gundukan tanah yang ia pijaki longsor. Hermione reflek ikut terjun. Sial, pikirnya.

Sikut sang gadis berdarah karena bergesekan dengan bebatuan. Hermione meringis karena perih yang melanda.

"Aku pasti sudah mati." Eustace tercengang dibuatnya.

Hamparan harta karun membentang di kedua semesta mereka berdua. Seperti menantang untuk diambil dan disembunyikan di suatu tempat. Hermione hampir saja tergoda. Ia tidak boleh mengambil barang yang bukan miliknya atau akan berakibat sesuatu yang buruk.

Tanpa arahan yang jelas, Eustace mengambil emas-emas tersebut. Memeluk dalam dada. Ia mengambil semua yang ia lihat sampai tidak tertampung.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEOnde histórias criam vida. Descubra agora