PROLOG

4.4K 488 42
                                    

HAPPY READING

VOTE NYA JANGAN LUPA YA

Suasana jalanan yang cukup sepi dan gelap membuat seorang pria bertubuh gempal itu diikuti oleh dua orang dari belakang. Pria bertubuh gempal itu sama sekali tidak menyadari akan kehadiran dua sosok manusia di belakang nya.

Sampai pada akhirnya dua orang itu menarik pria itu ke gang yang lebih kecil dan sangat gelap. Terlihat jelas pria bertubuh gempal itu sangat ketakutan saat berhadapan dengan dua orang dihadapan nya. Terlebih lagi salah satu diantara mereka adalah wanita dan wanita dengan paras bak bidadari itu justru menempelkan pisau tepat di leher pria itu.

"Serahkan dompet dan handphone mu!" ancam sosok pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu.

"T-tidak.."

Srett

Akhh

Pria itu langsung menyerahkan dompet dan juga handphone pada sosok pria itu. Pria itu tidak mau mati ditangan wanita cantik tapi memiliki sifat seperti iblis itu.

"Pegang pisau ini Do-Yun." ucap wanita itu.

Pria yang bernama Do-Yun itu menuruti ucapan sosok wanita cantik itu. Do-Yun terlihat sedikit tersenyum saat melihat leher pria itu sedikit tersayat dan mulai mengeluarkan darah. Do-Yun menatap sahabat nya lalu tersenyum, Do-Yun tidak menyangka sosok sahabat nya seberani ini.

Sosok wanita cantik itu terlihat sibuk mengecek isi dompet pria gembul itu. Ternyata usaha tidak pernah mengkhianati, sekarang ditangan sosok wanita cantik itu sudah ada beberapa lembar uang yang mungkin untuk dua hari kedepan.

Saat ingin mengembalikan dompet kosong itu, sosok wanita itu melihat setengah foto yang berada disela-sela dompet dan saat ia melihat seluruh foto itu, wanita itu sedikit tersenyum.

"Ini keluarga mu?" tanya pada pria gempal itu.

"Y-ya..."

"Do-Yun lepaskan dia!"

"Apa? Kau sudah gila Jihyun."

"Aku bilang lepaskan saja!" teriak wanita cantik yang bernama Jihyun itu.

Do-Yun terpaksa melepaskan pria berbadan gempal itu dan pria gempal itu langsung berlari menjauhi Jihyun dan Do-Yun.

"Ada apa dengan kau Ji? Kalau pria itu melaporkan kita pada polisi bagaimana?" tanya Do-Yun karena tidak biasa nya Jihyun bersikap seperti ini.

"Ada keluarga yang menunggu kepulangan pria tadi dan jika dia melaporkan kita itu tidak masalah. Kita bukan sekali atau dua kali melakukan ini, kita sudah diajarkan sejak kecil jadi jangan menjadi sosok penakut." ucap Jihyun lalu kembali melangkah kaki nya.

Sedangkan Do-Yun hanya diam sambil menatap Jihyun yang perlahan mulai menjauh. Ini yang Do-Yun benci dari Jihyun, sahabatnya itu lemah pada apapun yang menyangkut keluarga.

Jihyun kembali menatap jalan yang terlihat sepi dan memilih untuk kembali ke rumah sederhana yang selama ini ia tempati bersama Do-Yun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jihyun kembali menatap jalan yang terlihat sepi dan memilih untuk kembali ke rumah sederhana yang selama ini ia tempati bersama Do-Yun.

Setibanya di depan rumah, Jihyun menghembuskan nafas nya kasar saat melihat sosok pria tua yang menatap tajam pada nya.

"Apa semua berjalan lancar Do-Yun?" tanya pria tua itu.

"Awalnya berjalan lancar tapi Jihyun kembali menghancurkan nya." jawab Do-Yun lalu menatap sekilas Jihyun.

Perlahan pria tua itu mendekati Jihyun yang hanya bisa diam sambil menundukkan kepala nya.

"Angkat kepala mu Jihyun!!" bentak pria tua itu.

Plakkkk...

Jihyun hanya bisa meringis saat tangan pria tua itu mendarat tepat di pipi kanan nya. Karena sudah terbiasa menerima perlakuan kasar dari pria tua bernama Ha-Joon itu, Jihyun terlihat biasa saja.

"Kenapa kau bodoh sekali!! Do-Yun kemasi barang-barang dan kita akan meninggalkan kota ini sebelum polisi datang dan mencari wanita bodoh ini." ucap Ha-Joon.

Do-Yun berlari memasuki rumah dan mulai mengemasi barang-barang mereka sedangkan Ha-Joon masih setia menatap Jihyun.

"Maafkan aku paman." lirih Jihyun pelan namun masih bisa didengar oleh Ha-Joon.

"Maaf mu itu tidak akan mengembalikan uang ku!! Selama ini aku sudah menghabiskan banyak uang untuk dirimu tapi sekarang kau justru membuat hidup ku semakin tidak tenang." ucap Ha-Joon.

"Jika ini semua membuat paman tidak tenang, kenapa tidak kita sudahi saja menjadi orang jahat?" tanya Jihyun.

"Jika kita berhenti maka kita akan dapat uang dari mana!!!" teriak Ha-Joon.

"Seharusnya kau bersyukur karena aku sudah sudi merawat mu saat orang tua mu justru tidak menginginkan kehadiran mu." ucap Ha-Joon lalu meninggalkan Jihyun.

Fisik boleh kuat tapi mental Jihyun tidak lah kuat. Perkataan Ha-Joon membuat Jihyun terdiam dengan mata yang sudah memerah.

Semenjak kecil, Jihyun memang hidup bersama Ha-Joon dan juga Do-Yun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semenjak kecil, Jihyun memang hidup bersama Ha-Joon dan juga Do-Yun. Wanita itu sama sekali tidak mengenal orang tua nya tapi dari perkataan yang selalu Ha-Joon lontarkan membuat Jihyun merasa ia tidak diinginkan oleh orang tua nya.

Selang beberapa menit, Ha-Joon dan Do-Yun keluar dari ruang kecil itu sambil membawa beberapa tas. Do-Yun memberikan tas yang berisi barang-barang Jihyun, lalu memasuki mobil disusul Ha-Joon dan juga Jihyun.

"Sekarang kita akan kemana paman?" tanya Do-Yun saat mobil mulai meninggalkan rumah kecil yang baru dua Minggu mereka tempati.

"Seoul dan semoga saja wanita bodoh itu tidak melakukan kesalahan yang sama lagi." ucap Ha-Joon sambil fokus mengemudi.

Selama perjalanan, Jihyun hanya diam sambil menatap jalanan yang cukup ramai. Dalam hati kecilnya, Jihyun sangat ingin bertemu dengan orangtuanya tapi saat mendengar perkataan Ha-Joon, membuat Jihyun mengubur dalam-dalam keinginan nya itu.

Mungkin lebih baik hidup sendiri dari pada hidup bersama keluarga yang belum tentu menginginkan kehadiran nya, pikir Jihyun.

"Semoga di Seoul nanti, aku bisa merasakan yang namanya kebahagian."

Hai semuanya!!!

Semoga kalian suka dan bagi yang bilang udah bisa tebak alurnya, mari kita buktikan diakhir, karena cerita yang author tulis penuh dengan kejutan yang tak terduga.

08/06/2021

I'm Not JisooWhere stories live. Discover now