RASA SEBELAS

521 65 14
                                    

Btw ada yang mau denger ga lagu yang di nyanyiin Carrel di chapter 8?
-o0o-

"Merasa pusing?"

Anggukan diberikan, Ron bergegas pergi ke dapur dan membuka lemari penyimpanan Hermione, dia tahu gadis itu punya persediaan tanaman atau apapun yang dibutuhkan untuk membuat ramuan sihir. Ron tahu dirinya bodoh saat pelajaran ramuan dulu, Severus Snape terlalu menekan otaknya untuk berpikir dan itu hanya membuat dia bingung kemudian gila. Tapi sekarang tidak ada Severus Snape di sini, dia sudah tenang di atas sana mencoba berbaikan dengan Marauders.

Jadi yang Ron lakukan adalah mengambil tongkat sihirnya dari saku jaket kulit miliknya kemudian meracik ramuan yang dia bisa untuk Hermione, setidaknya gadis itu merasa jauh lebih baik dari kondisinya yang demi tuhan seperti orang akan kehilangan nyawanya.

Mungkin itu sedikit berlebihan dalam pandangan Ron, tapi Hermione benar-benar terlihat rapuh dan tidak akan sembuh dengan cepat, tidak seperti Hermione yang biasanya.

Sementara Ron berkutat dengan pekerjaannya, lagi-lagi Harry mengusap pelipis Hermione yang berkeringat.

"Kau bermain hujan-hujanan?"

"Aku melakukannya," katanya. Sengau. "Tapi tidak sepenuhnya bermain."

Harry mengernyitkan alis ketika mendengarnya "Apa maksudnya tidak sepenuhnya bermain? Jelas-jelas kau demam sekarang, dan pria asing yang aku curigai tidak berdarah Inggris itu mengatakan bahwa kau habis bermain hujan-hujanan semalam bersama temannya yang bernama Pean, aku bertanya-tanya siapa itu Pean tapi itu tidak terdengar penting. Karena, kau terlihat akan mati sekarang juga, aku panik, jadi kenapa kau main hujan-hujanan?"

Hermione melirik Harry, dia jamin pukulan di paha Harry cukup keras walau kondisinya tidak baik sekarang, karena dia melihat dengan jelas Harry berteriak karena rasa panas di paha yang dideritanya.

"Rasakan," ujarnya. Hermione mendelik lewat matanya yang sayu dan perih. "Berhenti lah meracau saat kau sedang senewen. Aku tidak akan benar-benar mati, aku tahu aku cukup berharga tapi kau tidak perlu menjadi bodoh karenanya. Dan demi tuhan, ini hanya demam, aku tidak mengerti mengapa aku betah menjadi temanmu selama bertahun-tahun lamanya."

Harry merengut, dia tidak memperkirakan Hermione akan tetap ganas walau sedang sakit. Jadi dia hanya mendengarkan bagaimana wanita itu menggerutu dan menunggunya untuk menjelaskan setelah dia berhenti kesal kepada Harry yang sejujurnya sudah benar-benar merasakan telinganya panas karena omelan.

"Aku tidak bermain hujan-hujanan. Tidak secara sengaja," Hermione mulai bercerita. "Yang Carrel sebut dengan Pean, dia keluar saat hujan deras tiba malam hari, aku berlari keluar rumah untuk datang padanya dengan payung di atas kepala kami berdua. Aku menanyakan alasan mengapa dia bertindak bodoh dengan mengguyur tubuh di bawah air hujan yang dingin pada malam hari."

"Aku yakin dia benar-benar bodoh."

Hermione mengangguk "Sepertimu," dan Harry merengut lagi. "Dia bilang, Carrel mengatakan padanya saat dia sedang bingung maka dia akan mengguyur dirinya di air hujan. Jadi itu yang Pean lakukan, meniru Carrel karena dia sedang merasakan kebingungan, dia membawa dirinya dalam dinginnya air untuk mendapatkan seutas jawaban. Tamat. Jadi aku tidak secara sengaja membunuh diriku sendiri dengan demam." Yang terakhir adalah sindiran,  Harry nyengir kuda. Saat Ron datang dengan segelas ramuan dan meminta Hermione untuk meminum ramuan tersebut, gadis itu terlihat rewel dan menolaknya tapi Ron tetap kukuh menyuruhnya walau dia sempat di cubit oleh Hermione.

Harry sejenak berpikir mengapa mereka bisa putus dahulu?

"Tapi bagaimana kau bisa ikut basah bersamanya?" Harry bertanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RASA | PANSMIONEWhere stories live. Discover now