RASA LIMA

374 67 3
                                    

Halooo, ketemu lagi bareng Ell cakep (~ ̄³ ̄)~ gimana kabarnya? Engga nyangka ff hasil gabut ini udah nyampe chap lima aja huhuhu, jangan lupa vote dan komenn(。♡‿♡。)

-o0o-

Bulan demi bulan berlalu, semenjak peraduan argumen kolot tentang orientasi seksual di rumah Pansy Parkinson itu Hermione tidak lagi berbicara atau bertemu dengan entitas yang satu itu, mungkin Pansy disibukkan dengan sesuatu atau apalah itu, setahu Hermione setelah adu argumen tersebut dua hari setelahnya Pansy keluar pekarangan rumahnya dan pergi entah kemana, siapa peduli.

Lagi pula sebentar lagi Natal tiba, tepatnya 3 hari lagi dan dia sudah memberikan ujian tertulis kepada murid-muridnya sebelum libur Natal diberikan.

Tepat setelah murid-muridnya libur paginya dia mendapat surat dari burung hantu dengan bulu berwarna coklat dan bercak hitam, Hermione mengernyit dan segera membuka isi surat tersebut ternyata dari Ron.

Dalam suratnya dia mengatakan bahwasanya dia mengundang Hermione dalam Natal nanti tepat di The Burrow seperti biasa, dan Hermione hanya mengangguk untuk menyanggupi dalam diam.

-o0o-

Dan di sinilah dia, berbincang hangat dengan para Weasley terkecuali Fred. Beberapa menit yang lalu dia telah sampai di kediaman hangat The Burrow lewat jaringan Floo. Sesampainya di sana ketika matanya bersitatap dengan Harry yang tengah mengunyah kue jahe dia tersenyum dan berlari memeluk sahabatnya yang limbung karena pelukannya, tak berselang lama Ron datang menyambutnya mengulurkan tangan untuk dia jabat, namun Hermione segera menggeleng dan menarik tubuh itu mendekat, memeluknya dalam pelukan hangat seperti dulu, kisah mereka tidak berhenti hanya dengan putusnya jalinan kasih romantis, persahabatan di antaranya masih nyata dan tidak akan pernah kandas.

"Kukira kau datang bersama Malfoy, Harry?" Hermione bertanya ketika Harry sudah menjumut kue jahenya untuk yang kesekian kali, lelaki itu menatap Hermione lalu mengunyah makananya.

"Dia tidak bisa, 2 hari lalu Draco mengatakan kepadaku ada urusan di kediaman Parkinson," Hermione mengernyit, Pansy Parkinson? "Keluarganya merencanakan perjodohan antara putra bungsu keluarga Gravis dan putri tunggal Parkinson, Pansy Parkinson. Kau masih ingat dia kan?"

Perjodohan? Jadi itu sebabnya tetangga baru di depan rumahnya itu pergi dengan wajah malas dua hari lalu, mengunci pintu setengah hati dan pergi menjauh dengan langkah santai dan tampak tidak terlalu terburu-buru seakan acara yang sedang menunggunya adalah hal tidak penting. Hermione terdiam sejenak menyusun rangkaian hal yang bisa dia sambungkan, juga mencerna kata perjodohan yang entah mengapa sulit sekali di terima otak dan hatinya.

"Hermione?"

"Oh, ya?"

"Kau masih ingat dia tidak?"

"Ya. maksudku, ya, aku ingat Parkinson yang hampir menyerahkanmu pada Voldemort."

Harry mengangguk "Ya, dia, aku dengar dia tinggal di dunia Muggle sekarang, oh ya kembali lagi ke topik sebelumnya. Draco mengatakan Pansy datang dua hari lalu ke rumahnya dan dengan santai menolak mentah-mentah lamaran keluarga Gravis, tapi ibu dan ayahnya meyakinkan Parkinson dan taraaa Draco pergi kesana untuk pesta Natal sekalian menyaksikan kedekatan Parkinson dan si putra keluarga Gravis, Rhue Gravis."

Untuk pesta Natal sekalian menyaksikan kedekatan Parkinson dan si putra keluarga Gravis, Rhue Gravis.

Entah kenapa hanya kata-kata itu yang terngiang di kepalanya, Hermione merasa respon tubuh dan pikirannya menjadi aneh sekarang, sesuatu yang menyangkut Parkinson terasa berlebihan ketika tubuh dan pikirannya merespon tanpa persetujuan, dan sekarang ketika mendengar berita perjodohan Parkinson dan Rhue Gravis tak ayal membuatnya lagi-lagi merasa sedih tanpa alasan yang dia ketahui dengan jelas.

RASA | PANSMIONEWhere stories live. Discover now