Hanya Untukmu

9 3 1
                                    

Galang dan Ratna

Episode : "Hanya untuknya."

*****

Ratna POV.

"Ck! Dari tadi, kamu masih saja melamun seperti itu Rat," gerutu Laras menatapku dengan tatapan sebal.

"Kata-kata dan lagu manis itu sudah selesai Rat, ayolah sekarang kita harus fokus bekerja lagi. Apa kamu mau kalau kita ditegur sama atasan, hm?" kata Laras mengingatkanku.

"Tidak."

"Ya sudah kalau gitu, ayo kita kerja lagi," ajaknya padaku.

"Iya, ayo Ras."

Laras berjalan berada di depanku, mengikuti langkahnya dari belakang. Namun aku masih saja mengingat dengan jelas hal yang dikatakan oleh Galang melalui radio tadi.

***

Braaak!!!

"Berani sekali anak itu, lancang dia!" Amarah sudah memuncak pria paruh baya yang sekarang sedang duduk di kursi kekuasaannya.

Tak, tak, tak ... Mengetik sesuatu di layar handphone Tuuut ... Tuuut ... Tuuut ... Nada yang terdengar, saat pria itu sedang menunggu jawaban dari sang penerima telepon.

"Halo, saya ingin kamu segera persiapkan berkas-berkas keberangkatan putra saya sekarang juga," pintanya pada seorang pria yang berada di seberang telepon.

"Sebelumnya saya minta maaf Pak, untuk mengurus semua berkas itu tidak mudah dan membutuhkan waktu Pak, apa lagi ini tentang perjalanan keluar negeri Pak," jelasnya.

"Jadi kapan berkas itu bisa selesai dengan cepat?" tanya pria paruh baya itu kepada pria itu.

"Besok Pak."

"Baiklah, besok sebelum pukul 10.00 pagi semua berkas yang saya minta harus sudah selesai," pintanya mempertegas suara.

"Baik Pak, akan saya usahakan."

"Bagus." Pria paruh baya itu segera mengakhiri panggilan suara. "Hm ...." Menghela napas panjang untuk membuat rasa cemas yang sedang melanda dirinya sedikit berkurang. "Ini tidak boleh terjadi, jika ini terjadi maka repotasi dan status sosialku bisa terpengaruh. Aku harus menghentikan kisah mereka berdua, sebelum terlambat. Keputusanku untuk membawa pergi Galang dari sini sudah tepat. Tinggal gadis itu saja yang harus pergi dari kehidupan putraku."

***

Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Tiba saatnya, untuk para pegawai yang ada di cafe hari ini bersiap diri, untuk mengakhiri aktivitas hari ini. Letih namun, masih saja wajah itu berseri. Gadis bernama Ratna itu masih mengingat kejadian sewaktu siang tadi. Berdiri menatap keluar cafe  melalui jendela kaca yang super besar dari dalam cafe.

Melambai-lambaikan tangan tepat di hadapan Ratna. "Ya ampun, si Ratna ini." Menepuk pelan dahinya menatap Ratna yang masih saja berdiri dengan sebuah senyuman simpul terlukis di bibirnya. "Rat ... Ratna?!" panggil Laras.

Plaaak!!! Kedua telapak tanganya beradu menimbulkan bunyi yang membuat Ratna terperanjak dari lamunannya.

"Kamu ini kenapa si Ras?" tanyaku terkejut melihat Laras yang sudah berdiri di hadapanku dengan kedua tangannya sedang memukul sesuatu, tapi ntah apa yang dipukulnya. Perasaan di cafe  ini tidak ada nyamuk.

"Hm ...." Lumayan panjang helaan napas darinya. "Akhirnya, sadar juga kamu Rat. Kamu ini kenapa si Rat, dari tadi siang semenjak pacar kamu berbicara dan mempersembahkan lagu untukmu dari radio tadi. Kamu sedikit berbeda," katanya Laras.

Galang dan RatnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang