12

14.3K 2K 214
                                    

Pertemuan dengan haechan tidak memakan waktu banyak ,dirinya juga hanya nangis sesaat dan tidak berulaut ralut seperti saat menemui jaemin dan mark ,renjun menangis hanya karna dia merasa mahasiswa itu sepertinya baik dan cocok untuk haechan bukan tidak seperti dirinya,renjun tersenyum miris

Renjun mengendalikan mobil nya kearah rumah mewah yang bahkan lebih mewah dari rumah mina dan mark dia memarkirkan mobilnya setelah meminta satpam untuk membuka gerbang ,awalnya satpam curiga tapi karna renjun berkata dia sudah membuat janji dengan jeno akhir nya satpam itu mengizinkannya masuk

Renjun kembali memompa nafasnya ini lebih sulit dari ketiga suaminya karna dia harus jujur dan tidak akan berakting depan mereka ,semua yang diawali kebohongan akan membusuk makanya renjun akan jujur karna siyeon juga sudah menjadi istri sah jeno

Ting...ting

Pintu terbuka disana ada siyeon yang menatapnya kaget lalu tersenyum manis

"Oppa?!!"renjun tersenyum melihat keantusiasan siyeon didepannya

"Hai ,apa jeno dirumah mu?"renjun berkata sambil berjalan masuk setelah diberi izin oleh siyeon

"Heum dia ada,oppa mengenal suami ku?"siyeon terlihat antusias dia terus mengelus perut renjun yang terlihat makin besar dari kemarin dirumah sakit

"Tentu saja,dia juga suamiku"renjun berkata dengan tenang membuat siyeon mematung tangannya tidak lagi diperut renjun dia menatap renjun dengan horor ,apa benar namja ini istri pertama jeno?tapi kenapa dia terlihat biasa saja?bukan kah harusnya marah?pemikiran itu terus terngiang diotak siyeon

"Duduklah dulu"renjun menyuruh siyeon duduk disamping ,renjun juga mengusap rambut siyeon dengan sayang

"Sayang siapa yang datang?"jeno sudah lengkap dengan pakaian kantornya berjalan dari arah tangga seperti ingin pergi kerja ,namun langkah nya terhenti melihat renjun ada didepannya sambil mengelus rambut siyeon

"Bisa kita bicara?"tanpa menatap jeno renjun berujar siyeon menatap jeno dengan pandangan aneh ,jeno seperti tertangkap basah tenggorokan nya tercekat dan dengan langkah kaku duduk disofa depan renjun

"Kalian menikah?tanpa mengundang ku?"

"A-aku ma-"

"Tidak apa ,aku juga tidak peduli"renjun menyela omongan jeno renjun benar benar terlihat tenang kini ,tangannya mengelus tangan siyeon dia menarik tangan siyeon kepahanya dan mengelusnya

Siyeon terlihat sangat takut padahal dia sudah mempersiapkan diri jika istri pertama jeno datang dia juga menyiapkan kata caci makinya ,tapi melihat renjun adalah istri pertama jeno membuat siyeon merasa bersalah dan menyesal jadi kemarin yang renjun ceritakan adalah tentang dia dan jeno

Renjun menyerahkan surat didepan jeno ,jeno menatap renjun dengan pandangan bertanya "ayo bercerai" jeno merinding mendengar suara renjun dengan tenang mengatakan cerai kepadanya

"Kau sudah menikah itupun tanpa persetujuan dari istri tua mu, kau juga tidak berniat jujur padaku ,padahal aku menunggu kejujuran mu dirumah"

"Biarkan jisung bersama ku"jeno berkata dengan lirih dia sudah tidak punya harapan lagi setidaknya dia akan mengambil jisung demi kesembuhan siyeon

iya kesembuhan siyeon bukan masa depan anaknya.

"Tidak"

"Biarkan siyeon merawatnya"

"Aku tidak ingin anak ku dirawat orang penyakitan"perkataan renjun begitu menusuk hati siyeon ,siyeon mengambil tangannya dan menunduk

Renjun menatap siyeon dan mengelus kepalanya "sembuhlah terlebih dahulu ,jika kau sembuh aku akan menyerahkan salah satu dari keempat anaku jika mereka mau dirawat oleh mu" siyeon menatap renjun berkaca kaca ,kenapa renjun begitu baik padanya bahkan dia tidak marah kepada siyeon ,siyeon yang mengambil suaminya tapi kenapa dia setenang ini kepada siyeon.

"Empat?"jeno menatap renjun kebingungan bukan kah mereka hanya mempunyai dua anak

"Kalian belum tahu?anak ku kembar tiga"renjun menepuk perutnya yang tidak lagi rata dan terkekeh pelan ,seketika air mata nya jatuh namun senyumnya tetap ada dibelah bibir nya

"Kalian bahkan tidak tahu perjuangan ku menghidupkan anak kalian,bahkan kebutuhan finansial anak kalian tidak pernah kalian berikan"renjun mengusap matanya menatap jeno ,jeno meneguk ludahnya pelan saat menatap muka renjun terlihat kurus dan kelelahan mata nya tidak lagi seindah dulu ,mata itu sebab dengan badan yang sangat kurus

"Kau pikir aku dirumah hanya berdiam diri dan tidak kemana mana?lalu anak kalian akan makan apa jika aku berdiam diri, kalian terus mencurigai ku tanpa tahu aku melakukan apa diluar sana"

"Kalian begitu egois?!kalian meninggalkan aku ,jisung dan anak anak kalian yang bahkan belum melihat dunia,aku tidak menyalahkan siyeon karna penyakit nya tapi bisa kah kau luangkan waktumu untuk istri tua mu sedikit saja!!"renjun menatap jeno berkaca kaca melihat jeno hanya menunduk dalam ,renjun tertawa sinis dia mengusap pipinya dengan kasar

Renjun berdiri dan menatap siyeon dengan sayang dia tersenyum lirih"selamat atas pernikahan kalian,maaf aku tidak hadir aku baru tau seminggu setelah kalian menikah"renjun berjalan pergi meninggalkan siyeon dan jeno yang termenung

Renjun sudah tahu seminggu setelah mereka menikah?artinya renjun menutupi luka ini sudah sangat lama ,apa yang telah kau lakukan jeno!

Jeno menangis dia menyesal ntah lah dia merasa bersalah pada renjun ,dia bahkan tidak membiayai anak anaknya dia tidak pernah ada saat renjun membutuhkannya ,ayah macam apa dia

Siyeon merasa kali ini dia benar benar kalah ,dia tidak pernah melihat orang setegar renjun dia merasa egois karna menikahi jeno padahal renjun sangat membutuhkan jeno dimasa kehamilannya ,perempuan macam apa dia?wajar jika tuhan tidak mengizinkannya memiliki anak,dia sudah membuat ayah empat orang anak meninggalkan mereka

Tbc.

Pulang [Norenminmarkhyuk]✓Where stories live. Discover now