8

13K 1.9K 283
                                    

Aku gak tahu kalian sesemangat itu sumpah lucuuu banget heh!!,aku bonusin satu chap didraft deh nih aku publish buat kalian, semangat emosinyaaa
.
.
.



Sudah seminggu renjun dibawa kerumah sakit dia juga berangsur pulih untungnya kandungannya tidak bermasalah karna mark dan jaemin tidak menyiksanya dibagian perut

Renjun juga sudah diperbolehkan berjalan jalan disekitar taman ,jisung dititipkan pada guanlin, guanlin sendiri yang memintanya dia juga meminta renjun beristirahat sampai kembali pulih

Tidak ada yang menjenguk renjun selain guanlin dan jisung sesekali ten dan suaminya datang menanyakan kondisi dan kabar renjun lalu pergi lagi karna ada kesibukan ,semuanya berjalan baik tetapi hubungannya dengan suaminya tidak mereka sama sama menjauh dan pergi tanpa kabar

Renjun juga terus merekam kenangan yang ia alami sebagai suatu dokumentasi dan teraphy psikisnya

Sekarang renjun sedang berada ditaman rumah sakit ,dia sendiri disini karna dia merasa bosan dikamarnya,renjun memandang sekitar sambil mengusap perutnya pandangannya berhenti melihat seorang gadis manis sedang duduk dikursi taman ah bukan gadis tapi seorang perempuan karna dia telah menikah

Bagaimana renjun tahu?wajar dia tahu karna itu adalah perempuan yang dibawa suaminya saat itu

Renjun mendekatinya dan duduk disamping perempuan itu ada secercah amarah dimata renjun tapi renjun sedang tidak ingin berdebat atau mencari musuh

"Kau sendirian?"perempuan itu seperti terkejut dan langsung menatap renjun dia tersenyum manis dan mengangguk

"Kenapa kau disini?"renjun bertanya lagi sambil mengusap perutnya ,gadis itu menatap perut renjun dan tersenyum miris

"Aku abis kemo,suami ku sedang mengambil barang dikantornya"renjun mendesah kecewa,jeno ya?ah dia bahkan tidak pernah mengajak renjun chek up kehamilan sejak kandungan kedua ini hadir

Renjun menatap mata siyeon yang terus menatap perutnya ada rasa senang karna dia masih diberi nikmat mempunyai anak dari rahim sendiri

Renjun mengangkat tangan siyeon dan menaruhnya diperut renjun ,renjun juga membawa tangan siyeon untuk mengusap perutnya

Tendangan anaknya menganggetkan siyeon dia menatap renjun kaget yang hanya dibalas tersenyum dan  mengangguk dari renjun, siyeon merasakan kehangatan diperut renjun apalagi merasakan tendangan bayi kecil itu , siyeon terlihat antusias

"Apa kandungan mu sembilan bulan,oppa?"

"Belum ,ini masih tujuh"

"Woah besar sekali"

"Ya,karna ada tiga jantung disini"renjun menepuk perutnya dan terkekeh melihat wajah terkejut siyeon,dia terhibur melihat keantusiasan siyeon kepada anaknya dan melupakan emosi yang tadi hinggap menghampirinya

"Andai aku bisa memiliki anak"siyeon tersenyum miris dan mengeluarkan air mata ,renjun mengusap air mata siyeon dan mengelus kepala siyeon dengan sayang

"Tidak ada yang tidak mungkin,teruslah berharap dan berdoa tuhan masih ada siyeon"siyeon mengangguk tanpa menyadari bahwa baru saja renjun mengatakan namanya ,padahal mereka belum berkenalan nama

Mereka terlihat akrab dan saling bercerita tentang kehidupan masing masing ,renjun juga menceritakan suaminya yang berselingkuh namun dia tidak bilang bahwa suaminya ada empat,itu akan menimbulkan kecurigaan dimata siyeon

"Aku harus kembali keruangan"

"Ahh nee oppa,terimakasih sudah membuatku lebih baik"

"Tidak masalah"renjun berjalan kearah pintu masuk

Tepat saat renjun masuk jeno kembali kehadapan siyeon

"Ahh jeno,aku tadi bertemu pria pregnant"

"Benarkah?"jeno memegang tubuh siyeon dengan sayang sambil melihatkan wajah antusias dengan cerita istrinya

"Ya,dia sangat baik dia juga menemaniku dan memberiku semangat"

"Siapa namanya?"

"Ahh aku lupa bertanya namanya ,eh tapi..."siyeon baru mengingat bahwa renjun beberapa kali menyebutkan namanya

"Hey kenapa berhenti?"jeno melihat wajah siyeon yang terlihat memikirkan sesuatu

"Ah tidak ,ayo pulang"siyeon lebih milih tidak peduli ,mungkin tadi adalah peri seperti cerita dibuku novel fantasi yang ia baca

-----

"EOMMA!!!"renjun tersentak kaget dan menatap pintu ruangannya yang terbuka ada guanlin yang sedang menggendong jisung ,jisung terlihat bahagia dari terakhir kali dia tinggalkan renjun bersyukur karna guanlin ada menemaninya

"Woah anak eomma sudah datang?"renjun tersenyum dan memeluk jisung yang ditaruh guanlin disampingnya ,guanlin hanya melihat interaksi anak dan ibu itu dengan senyum

'manisnya'batin guanlin

"Ayah guanlin membelikan aku ikan eomma,eomma harus melihatnya nanti"

"Eh ayah???"renjun menatap guanlin yang hanya tersenyum konyol

"Iya,aku lebih suka ayah guanlin dari pada daddy ku"seketika atmosfer kamar renjun terasa begitu canggung apalagi kalimat terakhir jisung membuat kedua anak adam yang sudah dewasa merasakan hal aneh

"Ei icungie,jangan berbicara seperti itu"renjun menatap guanlin bersalah padahal guanlin merasa senang karna jisung menyukainya tapi sepertinya renjun malah menganggapnya tidak demikian

Canggung itu tidak berlangsung lama karena guanlin adalah type dominan yang easy going dia juga sudah akrab dengan jisung ,mereka semua terlihat seperti keluarga bahagia ahh andai renjun lebih memilih guanlin dari pada saudara lee itu

Tbc.

Kalian team lai renjun atau lee renjun nih?

Pulang [Norenminmarkhyuk]✓Where stories live. Discover now