1

13.2K 706 19
                                    

Prang........ Pecahan piring dan alat makan lainnya mendarat disisi Haechan yang tengah terduduk sembari menangis dilantai. Sesekali lelaki kurus itu merintih kesakitan akibat terkena lemparan yang pelakunya adalah Mark. Suaminya sendiri.

Sebelumnya Haechan sudah mencicipi terlebih dahulu semua masakan yang akan dihidangkannya untuk sang suami, rasanya enak dan seperti biasanya. Mark juga sering dimasakkan menu seperti ini setiap paginya. 

Tapi, entah kenapa. Masih sesuap makanan yang singgah di mulutnya. Mark langsung menyemburkannya dan itu sukses membuat mata Haechan terbelalak kaget sekaligus takut. Mark memaki dan mengumpati Haechan, mengatakan kalau masakan yang dibuat istrinya ini rasanya seperti sampah. Dan berakhir dengan kekerasan fisik yang didapat Haechan.

Lagi, dan lagi luka yang baru telah menganga di lubuk hati lelaki berkulit tan itu. Padahal luka-luka yang sebelumnya masih belum sembuh dan Haechan telah mendapatkannya lagi.

'menjijikan'  adalah umpatan baru dari sang suami.

"sekali lagi kudengar isakanmu yang menjijikan itu. Kupastikan lidahmu akan kupotong!" Mark dengan emosi yang membubung tinggi mencengkram dagu Haechan sehingga kuku-kukunya sedikit tertancap di wajah yang basah itu. Terisak dalam diam, sangat membuat dada sesak.

Masalah sepele, dan Mark dengan wataknya yang tempramental membuat pagi mereka kali ini menjadi suram dan mendung oleh tangisan Haechan yang tak kunjung berhenti. Dengan susah payang Haechan menahan dirinya agar tidak ada suara dalam tangisnya.

Pernikahan mereka tidak wajar, jika hidup berumah tangga merupakan intuisi sempurna untuk menggambarkan keharmonisan dua insan yang terikat janji suci dan saling menyayangi, maka intuisi itu tidak berlaku bagi Mark lee dan Lee hachan, pasangan suami istri yang baru menikah dua bulan yang lalu. Umur pernikahan mereka masihlah sangat muda, masih pengantin baru. Namun, tidak ada keharmonisan yang dapat dilihat dari hubungan mereka.

Setiap hari, setiap malam, setiap pagi, juga setiap saat dimana mereka bersama. Hanya ada tangisan dari si istri dan kekerasan juga umpatan kasar dari sang suami. Sangat memprihatinkan.

Setiap mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami, Haechan hanya mampu menangis. Dari hatinya yang terdalam dan penuh dengan luka, Haechan hanya berharap ada sedikit cahaya yang bisa menerangi hidupnya yang gelap ini. Dan ia berharap cahaya itu berasal sari Mark orang yang paling dicintainya lebih dari apapun dimuka bumi ini.

Lelaki manis itu meyakinkan dirinya jika Mark hanya belum menemukan cara untuk mencintainya. Jadi bertahan sedikit lagi tidak apa kan?  Asal bersama Mark, Haechan sanggup kok. Tunggu saja hingga Mark berubah.

TBC...

Singkat-singkat saja dan semoga nge feel.

Kapal Markhyuck berlayar dulu.....
Yuhuuuuu ada yang ikut......
Tapi banyak ombaknya......
Yang gak mau silakan tenggelamkan diri anda....

A Chance?حيث تعيش القصص. اكتشف الآن