Extra II : Teruntuk Jongseong

797 46 4
                                    

Hai, Jongseong! Mungkin kau tidak akan pernah membaca suratku ini. Tapi, tidak apa-apa, aku bisa membacakannya untukmu saat aku berkunjung ke rumahmu.

Aku membaca surat darimu dalam keadaan di mana semuanya baik-baik saja. Aku bahagia dan kau sudah tenang di sana. Tenang saja, pada akhirnya semua berakhir dengan baik, Jongseong.

Jongseong, satu hal yang kau harus tahu. Itu tidak benar Jongseong, kau sama berharganya, kau tidak rusak. Kau sangat baik, Jongseong. Makanya aku jadi menyukaimu.

Aku suka saat kau tersenyum padaku, senyumanmu begitu hangat. Kau adalah salah satu orang yang vokal, tidak takut menyuarakan pendapatmu. Kau juga orang yang memiliki wawasan yang luas. Jujur, itu seringkali membuatku kagum.

Em, dan juga kau tampan, aku sering ingin menangis saat melihat wajahmu, tampan sekali huhuhuhu :(

Kepribadianmu yang hangat dan baik yang membuatku semakin mencintaimu.

Tapi, kita ini lucu ya. Sama-sama tidak bisa mengungkapkan perasaan satu sama lain. Terutama setelah kejadian hari kelulusan.

Ya, aku juga ingin mengungkapkan perasaanku padamu saat hari kelulusan. Namun, absennya dirimu justru membuatku berpikir perasaan ini semu dan semua kebaikanmu itu tidak tulus.

Maaf ya, padahal kau tidak seperti itu dan justru juga mencintaiku. Ah, aku jadi menyesal :(

Eh, tidak boleh! Ini semua sudah berakhir dengan baik.

Sebenarnya aku kaget sekali dengan kepindahanmu yang tiba-tiba apalagi setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padamu. Kuharap kau baik-baik saja, ya. Maaf aku tidak bisa menjagamu.

Tidak apa-apa, sekarang kau sudah aman. Aku juga selalu mendoakanmu agar kau aman dan tenang di sana.

Oh iya, Jongseong. Terima kasih sudah bertahan hingga hembusan napas terakhirmu. Kau hebat sekali. Tidak semua orang bisa bertahan dengan luka yang mereka punya, tapi kau bisa. Aku bangga padamu. Kau percaya padaku, bukan?

Terima kasih telah mempercayai dan menjadikanku sosok yang berarti dalam hidupmu, I really apreciate that. Tapi, aku bukanlah alasan mengapa kau masih bertahan hidup. Kaulah alasan mengapa kau bertahan hidup.

Kau itu sosok yang kuat Jongseong, bahkan alam bawah sadarmu menuntut untuk bertahan hidup dan tidak menyerah sebelum waktunya.

Aku bersyukur Kimbap-ku waktu itu membuatmu mengurungkan niat untuk bunuh diri. Setidaknya, kau hidup dengan baik sampai akhir perjuanganmu.

Aku juga sedih saat melihatmu sedih. Apalagi saat di halte bis, matamu tidak bisa berbohong. Kau menyimpan kesedihan yang mendalam. I'm sorry for what happened to you.

Ngomong-ngomong, aku rindu membuatkanmu sandwich atau Kimbap atau Ramen kesukaanmu. Aku rindu sekali dengan ekspresimu yang begitu senang saat memakannya. Aku merasa dihargai dan hatiku menghangat.

Aku sekarang sudah bisa memasak lebih banyak makanan, loh. Karena aku suka memasak dan juga makan hehehehehe ^.^

Jongseong, aku ingin minta maaf. Maaf aku tidak sempat mengatakan bahwa aku mencintaimu. Maafkan Jaeyun yang pengecut ini, ya?

Maaf juga sudah kekanakan karena sudah menyimpan buku jurnal dan boneka anjing darimu. Alih-alih melupakanmu, perasaanku justru semakin besar.

Rencananya, aku kan mulai menggunakan buku jurnal itu, aku akan mulai menceritakan keseharianku yang sudah aku tinggalkan sejak kepergianmu.

Aku ingin bercerita di jurnal itu seperti aku sedang bercerita padamu mumpung buku jurnal volume 1 itu hadiah darimu. Aku suka desainnya ngomong-ngomong, terima kasih.

Aku akan memulai hidupku yang baru, yang lebih baik. Doakan aku, ya!

Jongseong, terima kasih sudah pernah hadir di hidupku. Mungkin setelah ini aku akan mendapat pekerjaan dan sibuk. Menikah dengan orang lain dan mengadopsi anak atau memberikan Layla teman bermain yang baru.

Aku tidak akan melupakanmu. Kau adalah sosok yang akan kuceritakan pada anak-anakku kelak, atau cucuku mungkin. Ah, sekarang aku tiba-tiba ingin menceritakan tentangmu pada Layla -walaupun sebenarnya sudah sering juga.

Sekarang aku hanya bisa berdoa, semoga kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya. With the same feeling and end as a lover.

Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, Jongseong! Aku mencintaimu! <3

p.s : Ya, kita harus banyak berbincang di kehidupan selanjutnya, Jongseong! Aku tidak mau tahu, pokoknya harus!

Sincerely,
Jaeyun.

-words to say : tamat-

Hi semuanya! Akhirnya Words to Say udah selesai nih!

Jadi udah jelas yaa semuanya, kalo Jaeyun dan Jongseong saling suka. Tapi, memang semesta sedang tidak berpihak pada mereka. Semoga saja, di lain kesempatan mereka bisa bersatu ya temen-temen.

Makasih banyak yang udah mau baca sampe sini yaa! Inti dari cerita ini adalah, coba buat nyatain aja perasaan kamu meskipun itu susah.

Siapa yang tau, ke depannya kamu malah ga punya kesempatan untuk ungkapin itu sama sekali. Rasanya ga enak tau, nanti nyesel kayak Jaeyun.

Semoga suka sama ceritanya, yaaa!

Love,
Asha.

words to say - jayke [END]Where stories live. Discover now