Chapter 8

760 69 9
                                    

Between Hate and Love

#8.

*Great Hall

(18.10 p.m)

Hermione dan Draco masuk tergesa-gesa ke Aula besar. Sepertinya mereka berdua sedang beruntung hari ini, Aula besar sangat ramai dan lumayan berisik. Para murid dan Profesor juga sedang sibuk berbincang-bincang satu sama lain. Itu artinya, tidak akan ada yang memperhatikan mereka masuk.

Sayangnya, ada seorang gadis dari meja Slytherin yang melihat mereka berdua dengan tatapan iri dan benci. Terutama Hermione. Gadis itu selalu melihat Hermione sinis.

"Lihat saja, akan aku balas dia." gumam gadis itu marah sambil mencengkram erat garpunya.

"Ada apa, Tori?" Tanya gadis berbadan buntal dari samping gadis yang bernama Astoria Greengrass tersebut.

Astoria tidak menjawab, ia hanya memfokuskan pandangannya ke arah sepasang ketua murid tersebut. Millicent mengikuti arah pandangan Astoria, seketika ia tahu apa yang membuatnya marah.

"Kau mau membalasnya?" Tanya Millicent memastikan.

Astoria menyeringai, "Tentu. Aku tak akan biarkan Draco- ku jatuh ke pelukan gadis manapun kecuali aku."


.


Hermione berjalan menuju ke meja makan Gryffindor sedangkan Draco berjalan menuju ke meja makan Slytherin.

Seperti biasa, Hermione duduk di samping Ginny. Saat sudah mendudukkan dirinya di samping Ginny, Ginny menatap Hermione jahil.

"Apa?" Tanya Hermione bingung.

"Sepertinya kau menikmati waktu bersama partnermu itu, Hermione." kata Ginny.

"Maksudmu?" Tanya Hermione makin bingung.

"Kau sepertinya menghabiskan banyak waktu bersama Malfoy daripada kami."
Ginny berkata dengan nada jahil.

"Aku ada banyak urusan dengan Draco. Profesor McGonagall menyuruh kami untuk memilih Prefek baru dan banyak hal lain lagi." elak Hermione. Ya... Hermione memang tidak berbohong, dia dan Draco benar-benar sibuk dengan tugas mereka sebagai ketua murid.

"Tugas, ya?" Tanya Ginny masih dengan tersenyum jahil.

"Tentu saja, Gin! Apa yang kau pikirkan?" Kata Hermione sebal.

"Tidak ada." jawab Ginny masih senyum-senyum sendiri.

"Berhentilah tersenyum, Gin!" Hermione memandang kesal pada Ginny.

"Apa? Aku hanya tersenyum." elak Ginny.

Hermione memutar matanya malas.

"Mana Ron dan Harry?" Tanya Hermione pada Ginny.

"Mereka duduk diujung meja──didekat Seamus." jawab Ginny sekenanya.

"Kenapa?"

"Aku rasa mereka membicarakan tentang Quidditch. Pasti pembicaraan mereka tak jauh dari sana." jawab Ginny.

"Ohh" Hermione berkata sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau masih ingat Lavender Brown?" Tanya Ginny setelah menelan ayam panggangnya.

Hermione menggigit painya lalu mengangguk.

"Ron merasa bersalah karena mencampakkannya begitu saja dulu, waktu di tahun ke enam. Ron merasa bersalah setelah kematiannya." jelas Ginny.

Hermione mengangguk, "Dia meninggal dengan cara yang cukup mengenaskan."

Ginny ikut mengangguk, "Dia mati di tangan Greyback si manusia serigala. Itu bukanlah sesuatu yang──

Between Hate and Love || DRAMIONEWhere stories live. Discover now