The Leader⁵

19.4K 1.4K 35
                                    

||~~~~~🦋HAPPY READING🦋~~~~~||

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

||~~~~~🦋HAPPY READING🦋~~~~~||

Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Pukul 03.00 A.M.

Kini Aira sudah sampai dibandara, ia menghirup udara dingin dimalam hari, mereka baru saja tiba di Indonesia setelah melakukan penerbangan selama 11 jam lebih.

"Aing comeback Indonesia," ucap Aira.

"Mom," panggil Alvin, Aira kemudian menunduk.

"Ada apa boy?" Tanya.

"Gendong Alvin mom," ucap Alvin.

"Kau sangat manja boy," Aira kemudian mengendong putranya itu.

"Nyonya mobil anda sudah siap," ucap bodyguard itu.

"Hemm," Aira hanya berdehem, lalu berjalan mengikuti bodyguard itu.

"Mom kenapa meleka menatap kita?" Tanya Alvin, pasalnya mereka yang berada di bandara mentap kearah mereka berdua.

"Itu karna kau tampan boy," kata Aira.

"Aku memang tampan mom," Aira terkekeh mendengan ucapan putranya.

Sesampainya dimobil bodyguard itu membukakan pintu untuk Aira dan Alvin, mereka kemudian masuk kedalam.

Bodyguard itu kembali menutup pintu mobil, salah satu bodyguard meletakan koper di bagasi mobil.

Mereka kemudian meninggalkan area bandara, kali ini Aira akan pulang kerumah orang tuanya dijakarta.

Sungguh udara dimalam ini sangat dingin, apalagi ini sudah mendekati subuh.

"Alvin tidurlah," kata Aira pada putranya, pasalanya Alvin hanya tidur beberapa jam tadi.

"Tidak mom, Alvin belum ngatuk," ucap Alvin, Aira menghela nafasnya kasar.

"Baiklah boy,"

Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit akhirnya mereka sampai di rumah orang tua Aira, rumah mewah berlaintai 3 dengan interior klasik, menambah kesan elegan.

"Boy," panggil Aira, namun tak ada sahutan dari putranya itu, ia kemudian melirik kearah Alvin yang sedang memeluknya dari samping, dan ternyata putranya itu sudah telelap dalam mimpi.

Seorang bodyguard membuka pintu mobil itu, Aira dengan hati-hati menggendong Alvin.

"Bawa semua koperku," titah Aira pada salah satu bodyguard.

"Baik Nona."

Ting....dong....
Ting...dong....

Didalam rumah sendiri orang-orang yang berada didalam sudah terlelap tidur, hingga suara bel pintu membangunkan seluruh anggota keluarga.

"Aiss siapa yang bertamu malam-malam begini," ucap Alex kakak kedua Aira. Ia kemudian berjalan keluar kamar, dan menuruni tangga.

Ting...dong..

"Yakk, udah ganggu berisik pula," kesal Alex setengah berteriak ia berjalan menuju pintu ruang tamu.

Ceklek...

"Heh lu kalo mau bertamu siang kek ini ma... Adek," Alex yang tadinya ingin mengomel langsung tidak jadi karena melihat adiknya depan pintu.

"Kau berisik sekali kak," ucap Aira, karena putranya sedikit terganggu.

"Siapa itu?" Tanya Ny.Hera.

"Si kelinci berbulu domba mom," kata Alex.

"Hai mom," Aira masuk kedalam rumah.

"Astagaa kapan kau datang?" Tanya Ny.Hera.

"Baru saja mom," jawabnya, mereka berjalan keruang tengah, dan duduk disofa.

"Eunghh mom," Alvin perlahan membuka matanya.

"Hei anak kecil," ucap Alex pada Alvin.

Bukannya menyapa kembali pamannya, Alvin malah melirik Aira. "Mom apa kita sudah sampai?" Tanya Alvin yang tadinya melirik Alex kini beralih melirik Aira.

"Sungguh bocah tengik," gumam Alex dengan kesal.

"Sudah boy, kita dirumah sekarang," ucap Aira ia mengusap kepala putranya.

"Hei boy," panggil Ny.Hera saat melihat cucu kesayangannya itu.

"Grandma," ucap Alvin dengan lemas.

"Kau sudah besar rupanya," kekeh Ny.Hera.

"Ya iyalah udah besar, emang mau kecil-kecil mulu," dumel Alex.

"Cerewet sekali kau kak," ucap Aira.

"Kucolok matamu nanti," balas Alex.

"Ada apa ini?" Tanya Tn.Delmar yang sedang menuruni tangga.

"Papa," panggil Aira.

"Hei kapan kau datang nak?" Tanya Tn.Delmar, seraya mendekat kearah mereka.

"Baru saja pa," jawab Aira. Ia kemudian duduk disofa.

"Ohh hai boy," Tn.Delmar mengangkat Alvin dari pangkuan Aira.

"Hai Grandpa," sapa Alvin pada grandpanya.

"Kau sangat tampan boy," ucap Tn.Delmar.

"Aku memang tampan Grandpa," Alvin tersenyum lebar.

"Ck, gantengan aku lah, Auh ah Alex mau tidur dulu," Alex kemudian berjalan menuju kamarnya, namun belum sampai menginjakan kakinya ditangga suara ayam terdengar ditelinga.

Kukuruyulkkk...
Kukuruyuukk....
Kukuruyulkkk....

"Pa, Alex minta sesuatu," Alex menatap Tn.Dalmer.

"Apa?" Tanyanya.

"Bisa Alex gorok si Juki nggak? Soalnya ribut banget pa," ucapan Alex membuat Tn.Dalmer melototkan matanya.

"Heh kau mau mati ya," ucap papanya.

"Lagian, orang melihara kucing yang imut, ini melihara ayam, mana ribut banget lagi," kata Alex.

"Kau saja yang dipotong," seru Aira.

"Mom aku masih mengantuk," kata Alvin, ia tidak puas tidur dipesawat dan dimobil tadi, Aira kemudian menatap putranya yang sedang berada digendongan papanya.

"Bawalah Alvin kekamarmu, kalian beristirahat lah," ucap Ny.Hera.

"Baik mom," Aira kemudian berjalan dan menaikki tangga satu persatu.

"Dada uncle," Alvin melambaikan tangan kepada Alex.

"Dadah Gatot kaca," balas Alex.

"Huwwaaaaaaa," Alvin menangis, ia tidak suka dipanggil Gatot kaca.

"Alex jangan menggangu Alvin," tegur Tn.Dalmer.

"Kagak, Alex cuma ngomong dada Gatot kaca," Alex sengaja mengatakannya lagi.

"Huwaaaa mom," adu Alvin pada Aira.
Aira menatap kakaknya itu.

"Kak berhenti mengganggunya, apa kau ingin Alvin mencongkel mata mu," ucapan Aira membuat Alex melotot.

"Baiklah...baiklah," Alex akhirnya diam, namun masih sedikit menatap Alvin, dengan tatapan mengejek.

"Anak siapa itu yang menangis?" Suara bariton itu  membuat mereka mengalihakan pandangan.

"Uncel Aksel," panggil Alvin saat melihat Aksel berjalan kearah tangga.

"Boy, kapan kau datang?" Tanya Aksel.
"Barusan kak, kami akan beristirahat dulu bye," Aira kemudian berjalan menuju kamarnya, kamar yang dulu pernah ia tempati.

"Kembalilah ke kamar kalian," ucap Tn.Dalmer, mereka semua kemudian kembali kekamar, entahlah mungkin untuk tidur kembali, padahal ayam sudah berkokok.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

THE LEADER OF MAFIA ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن