06 : The Bloody Moon.

502 51 0
                                    

Harry POV

    Kini hubungan ku dengan Cassandra sudah baik-baik saja, tidak ada lagi konflik di antara kami. Seringkali aku mengajak Cassandra untuk bergabung dengan ku dan kedua sahabat ku meski ia sering memberontak terlebih dahulu. Kami menjadi dekat kembali meski ia tak sepenuhnya membuka dirinya kepada ku, aku faham alasan mengapa ia masih membutuhkan waktu untuk menceritakan kehidupannya sedikit demi sedikit.

"Harry, ku kira Cassandra adalah orang yang jahat.. Ternyata dia adalah pendengar yang baik ketika aku bercerita kepadanya," Ucap Hermione. Aku terkekeh mendengar ucapan Hermione yang terlihat gembira, ku rasa Hermione menemukan teman baru satu frekuensi nya. "Kau beruntung, Harry.. Sepertinya ia lebih terbuka kepada mu dibandingkan kepada ku," Aku menoleh ke arah Hermione sekilas lalu menghembuskan nafas ku.

"Dugaan mu kali ini salah, Hermione."

"Apa maksud mu?"

    Sejenak aku terdiam dan termenung karena kembali memikirkan Cassandra. "Dia tidak terbuka kepada ku, dia tidak pernah menceritakan apapun tentang kehidupannya kepada ku." Jawab ku. "Ku kira kau dengannya sedekat itu hingga bertukar rahasia masing-masing.." Timpal Ron. Aku menggelengkan kepala ku.

"Itu Cassandra kan ya? Gue rada aneh si sama dia.. Tiap dia lagi ada di luar ruangan, dia selalu dikelilingi banyak kupu-kupu. Dia yang gak pernah senyum ke kita-kita malah senyum pas liat kupu-kupu." Celetuk Ron. Aku menoleh sekilas ke arah Ron dan kemudian memperhatikan Cassandra kembali, aku tersenyum.

    Ku akui, ia nampak terlihat lebih cantik ketika ia tersenyum. Ia nampak terlihat lebih tenang ketika ia sedang menyendiri, seolah-olah ia tak menanggung berbagai beban. "Lo ada perasaan ya ama dia?" Mata ku terbelalak ketikan mendengar celetukan Ron yang sangat tiba-tiba. "Akhir-akhir ini gue perhatiin, lo kayaknya selalu merhatiin Cassandra. Bahkan lo juga sering ngelamun, kenapa si? Cerita elah.." Ucap Ron seraya menyikut siku ku.

"Gue sama Ron sependapat si, ternyata Harry yang gue kenal sekarang berubah karena lagi suka sama orang haha," Ledek Hermione. "Ngaco lo semua, kek tau ae perasaan gue gimana" Jawab ku. Hermione dan Ron saling menatap satu sama lain seraya meledek ku. "Biasa lah ya Ron, orang kalo lagi suka ama orang demennya nyangkal mulu haha" Timpal Hermione. Namun aku tak menghiraukan ledekan kedua sahabat ku dan termenung memperhatikan Cassandra.

    Terkadang aku lupa bahwa gadis itu berbeda dari ku. Jantungnya bahkan tak berdetak, suhu tubuhnya bahkan terasa dingin, kulitnya putih pucat seperti orang yang sudah mati, dan bahkan mata nya yang berwarna seperti galaksi. Aku selalu menganggapnya makhluk hidup yang sama seperti ku, meski umur kami terpaut sangat jauh.

Deg.

Jantung ku berdetak dengan sangat kencang ketika mata kami saling bertemu seperti saat ini. Namun justru Cassandra segera mengalihkan pandangannya dan kemudian pergi, ia terlihat sangat gugup. Kumpulan kupu-kupu yang sejak tadi mengerubuni Cassandra kini berhamburan pergi terbang ke atas langit. Sepertinya ia tidak ingin ku susul.


* * *


    

    "Cassandra, malam ini bulan purnama akan muncul. Apa kau tidak akan pulang ke Istana mu?" Tanya ku. Cassandra masih membaca buku nya dan kemudian membalikkan halamannya. "Tidak. Aku akan tetap sendiri, namun aku akan berdiam diri di ruangan ku ketika aku menjabat menjadi seorang Professor disini." Jawab Cassandra.

Namun aku kembali teringat dengan buku yang pada saat itu ku baca, bahwasannya tidak ada vampire yang tidak kuat menahan haus darahnya terhadap manusia pada saat fenomena gerhana bulan purnama yang berdarah. Tidak, bulannya tidak berdarah. Hanya saja warna bulan purnama kali ini berwarna merah gelap seperti darah.

[✓] 𝐌 . 𝐎 . 𝐎 . 𝐍 ¦¦ harry potter.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin