Bab 3. Kejutan atau Jebakan?

Start from the beginning
                                    

   " Aneh ya, masa sesama setan saling takut," lanjutnya mengejek. 

   " Mending diem aja lo, dari tadi ngomong terus perasaan!" gerutu Lucas langsung memalingkan wajahnya sebal.

   Sementara Candala memilih diam karena sudah malas berdebat. Perutnya lapar jadi harus menghemat energi bicara.

    Setelah 15 menit berlalu, kini Candala dan Lucas telah sampai di rumah. Melihat kedatangan Candala, duo Bakung segera menghampiri majikannya itu. Dari wajah masam Candala keduanya sudah dapat menebak, pesta hari ini pasti kacau.

   " Endah, besok saya minta kamu anterin Vonne ya. Dia mau shopping tapi gak ada yang bantuin angkat barang," titah Lucas yang dibalas anggukan oleh Endah. Sepertinya perempuan itu sering dijadikan kacung kekasih Lucas.

   " Woi!" bentak Candala membuat Lucas yang hendak menaiki tangga terperanjat.

   " Endah dan Rosa itu pelayan yang bokap kasih buat ngelayanin gue. Apa wewenang lo merintah dia buat jadi kacung pacar lo, hah?"

   Endah dan Rosa menatap kaget majikannya. Candala barusan meneriaki  Lucas? Mereka tidak salah dengarkan?

   " Selama kita masih terikat hubungan pernikahan, gue berhak merintah pelayan lo," balas Lucas dengan dagu tinggi angkuh.

    " Giliran ada butuhnya aja bawa-bawa pernikahan, terus tadi di acara kantor lo ngapain? Selingkuh kok dipamerin, barang mewah juga bukan, kok bangga!" telaknya membuat suasana memanas.

   " Denger, ya. Pernikahan kita ini terjadi karena paksaan lo. Jangan berharap gue bakalan jadi suami seperti apa yang lo mau. Gue bebas pacaran sama Vonne, mau di tempat umum sekalipun itu bukan urusan lo."

   " Paksaan? Kalau memang paksaan lo harusnya kabur dari awal! Lagian hubungan lo sama Vonne mau dibawa kemana, hah? Emangnya bonyok lo mau nerima cewek pelakor sebagai menantunya?"

    Kehabisan kata, Lucas berakhir naik pitam. " Dari jaman kuliah lo tuh emang hobinya ganjen sama cowok! Herannya lo ngebet banget mau kawin sama gue. Udah gatel hah, pengen cepet-cepet having sex padahal kerjaannya ngamer sama cowok ganti-ganti tiap harinya !"

   " Jijik tau gak dikejar-kejar cewek murahan kayak lo. Gue gak tau udah berapa banyak cowok yang make lo! Gak sudi gue nyentuh barang bekas kayak lo! Dasar munafik!" 

   " Vonne lebih pantas, cewek kayak lo sama sekali gak pantes buat gue-"

   " Lo yang gak pantes buat gue! Entah udah berapa kali lo celap-celup sama pacar lo itu, gue gak peduli. Tapi asal lo tau, gue gak pernah sekalipun tidur apalagi selingkuh sama cowok lain baik sebelum nikah atau sesudah nikah sama lo!"

   " Jijik tau gak, kalau status udah menikah tapi hobi jajan di luar. Gue gak sebejat itu Lucas. Gue masih punya harga diri," potong Candala seraya melangkah mendekati Lucas.

   " Gue bukan lo yang gampangan. Rela tidur sama cewek lain di saat masih berstatus sebagai suami orang? Gue masih punya urat malu, gak kayak lo." lanjutnya berbisik tepat di hadapan wajah Lucas dan kemudian menjauh.

   " Lo tenang aja, kurang dari setahun surat permohonan cerai lo bakalan gue tanda tangan. Kita bakalan cerai secara resmi dengan catatan, ikutin cara gue," ia tersenyum licik," cara yang bisa bikin lo gila!"

   Candala melangkah pergi dengan santai setelah selesai mengancam Lucas. Orang-orang yang masih berada di lantai bawah cukup terkejut dengan perubahan sikap Candala yang terlalu otoriter.

   " I-itu beneran Non Candala? Kok nyeremin banget, sih! Udah kayak hantu Valak yang kita tonton bareng kemaren," bisik Rosa menarik-narik ujung baju Endah.

[REVISI] CANDALA: La Chica Loca Where stories live. Discover now