✮ 𝙆𝙞𝙨𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙢𝙖𝙠𝙚 𝙪𝙥 '26

Mulai dari awal
                                    

"Tidak." jawab [name] tak minat.

"Lalu dihisap apa?"

"Lumpur lapindo"

Mendengar itu, Theo tertawa.

"Jangan bercanda. Ini serius."

"Theo, aku menyesal menerima ajakan mu untuk duduk bersebelahan" sambung Daphne kesal. Theo terkekeh mendengar nya.

Theo mengajak Daphne untuk duduk bersebelahan? Mengajak?

[name] menatap Theo tidak percaya. Ditatap [name] seperti itu, Theo menyeringai sombong. Akhirnya dia melakukan pergerakan juga. Meskipun Daphne menyesal duduk disebelah nya. Setidaknya Theo menerapkan saran dari [name] waktu itu.

"Love, ikut aku." ucap Draco tiba-tiba berdiri sambil memegangi tangan [name].

"Kemana?"

"Pindah ke kompartemen"

"Aku mau disini"

"Jangan membantah, love." ucap Draco sedikit menekankan setiap kata nya. Ia sudah muak dibantah terus menerus oleh kekasih nya yang masih merajuk itu.

Draco kira [name] takut? "Tidak. Aku mau disini"

"[name] Bl-"

Sebelum Blaise selesai mengucapkan nama panjang nya, [name] segera memotong cepat. "Iya iya aku ikut"

[name] tidak mau mendengar lagi Blaise mengucapkan nama panjang nya dengan tegas sebagai peringatan, menurut [name] itu mengerikan. Dalam artian, [name] takut.

Dan Blaise, ia hanya mau adik nya dan sahabat nya itu segera berbaikan. Siapa yang senang melihat adik dan sahabat nya murung terus menerus? Dan tentu nya Blaise juga tahu, semua nya juga tahu, bahwa ada yang aneh di dalam diri Draco tahun ini. Mungkin saja dengan kehadiran [name] adiknya, keanehannya bisa berkurang. Meskipun tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Draco sebenarnya.

Draco segera berjalan menggenggam tangan [name] keluar dari gerbong Slytherin dan mencari kompartemen yang sepi.

"Menyingkir, Granger" ucap Draco sinis pada Granger yang berpapasan dengan mereka.

Granger hanya melirik Draco dan [name] tak minat lalu memberi jalan pada mereka.

Setelah dapat kompartemen yang kosong, tidak, setelah mengusir murid Hufflepuff tahun pertama, Draco dan [name] memasuki dan duduk di kompartemen itu. Draco memilih untuk duduk disamping [name] ketimbang di depan nya.

Hening.

[name] memutuskan untuk berdempet ke jendela agar bisa menyender.

Tiba-tiba, Draco menidurkan diri nya di pangkuan [name]. Awalnya, [name] sempat terkaget. Tapi [name] tidak menolak. [name] menyukai nya, meskipun berat. Kalau kalau nanti kesemutan juga tidak apa.

"I miss you, Drake." gumam nya pelan sambil mengelus lembut surai platina milik pemuda yang tertidur di pangkuannya.

Siapa bilang Draco tertidur?

"I miss you more, love." balas Draco menyeringai tipis dengan mata terpejam.

[name] membulatkan matanya panik. "E-eh, Draco" ucapnya menahan malu reflek menjauhkan tangan nya dari kepala Draco.

"Kenapa berhenti?" Draco memegang tangan kanan [name] dan mengecup punggung tangan nya lama. Sungguh, ia merindukan gadisnya ini. Lalu Draco meletakkan tangan [name] kembali di kepala nya. "Lanjutkan"

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang